Brilio.net - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto mengungkapkan pernyataan yang mengejutkan soal korupsi. Ia mengusulkan para koruptor untuk diberi dana pensiun jika mereka benar-benar tobat dan mau mengembalikan uang korupsinya.

Hal ini jelas bertolak belakang dengan pernyataan yang sering disampaikan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK). Komisi antirasuah ini menganggap bahwa korupsi merupakan kejahatan luar biasa, di mana pelakunya harus diberikan hukuman jera.

Pernyataan Prabowo mengenai hal itu disampaikan langsung ketika kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/4). "Kita akan panggil koruptor-koruptor itu kita kan minta mereka tobat dan sadar. Kembalikanlah uang yang kau curi, ya boleh kita sisihkan dikit, bolehlah, " kata Prabowo.

"Boleh nggak ya buat dia pensiun?" tanya Prabowo yang meminta pendapat para pendukungnya. Massa pun menolak usulan Prabowo untuk memberikan dana pensiun bagi pelaku korupsi.

Lihat postingan ini di Instagram

Kacau

Sebuah kiriman dibagikan oleh M. Bahrun Najach (@m.bahrunnajach) pada



Jika dirunut ke belakang, pernyataan Prabowo Subianto mengenai pemberantasan korupsi yang cukup mengagetkan bukan kali ini saja terjadi. Pernyataan-pernyataan yang disampaikannya sehingga menimbulkan multi persepsi di kalangan masyarakat.

Seperti apa pernyataan Prabowo menanggagapi para koruptor Indonesia? Berikut lansiran brilio.net dari berbagai sumber, Senin (8/4).

1. Koruptor diberi pensiunan.

Pernyataan kontroversial Prabowo istimewa

foto: Instagram/@m.bahrunnajach

Pernyataan terbaru Prabowo mengenai koruptor adalah ketika ia mengadakan kampanye akbar di GBK, Minggu (7/4). Dalam pidatonya ia mengungkapkan bahwa para koruptor yang bertaubat dan mau mengembalikan apa yang sudah mereka curi, maka mereka akan diberikan uang pensiun dan diterima kembali dimasyarakat. Pernyataan tersebut mendapat penolakan dari masa.

2. Terkesan izinkan korupsi asal nilainya kecil.

Pernyataan kontroversial Prabowo istimewa

foto: Twitter/@chotmisyayidah

Prabowo Subianto juga sempat mengejutkan publik dengan pernyataannya mengenai koruptor. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam debat perdana capres-cawapres yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta pada 17 Januari 2019 lalu.

Awalnya capres nomor urut 01 Joko Widodo menyinggung soal mantan narapidana korupsi yang dicalonkan Partai Gerindra sebagai calon legislatif. Hal tersebut disampaikan Jokowi menurut data yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW).

Pernyataan Joko Widodo ditanggapi Prabowo dengan mengatakan bahwa dirinya belum menarima laporan dari ICW. Beberapa pernyataan disampaikan Prabowo dalam debat tersebut. Namun satu pernyataan Prabowo yang cukup kontroversial adalah ketika ia mengatakan hal yang terkesan membela para koruptor.

"Jadi mantan napi korupsi saya kira kita pelajari. Ini kan demokrasi, kita umumkan saja ke rakyat, kalau enggak mau milih ya jangan dipilih. Yang jelas pak, kalau kasus itu sudah melalui proses dan sudah dihukum dan kalau hukum mengizinkan masih bisa dan rakyat menghendaki ya tidak apa-apa. Mungkin korupsinya nggak seberapa, kalau mencuri ayam itu salah, kalau merugikan rakyat itu yang harus diutamakan," jawab Prabowo.

3. Naik gaji cegah korupsi.

Pernyataan kontroversial Prabowo istimewa

foto: Instagram/@prabowo

Masih dalam debat perdana Pilpres 2019 yang dilaksanakan di Hotel Bidakara, Kamis (17/1). Debat yang membahas tema mengenai hukum, HAM, korupsi, hingga pemberantasan terorisme ini cukup menarik perhatian publik.

Dalam debat tersebut Prabowo menyinggung mengenai gaji yang diterima pejabat dinilai kecil. Hal itu yang akhirnya menyebabkan mereka melakukan korupsi. Karena itu jika terpilih, Prabowo akan menaikkan gaji agar mencegah korupsi yang ada.

Jelas saja pernyataan tersebut membuat masyarakat berpandangan bahwa gaji kecil membuat para koruptor gelap mata dan rela mencuri uang negara. Dalam UU Korupsi No. 31/1999 jo UU no. 20/2001, besar kecilnya nominal uang yang telah dikorupsi tidak menghapuskan sifat perbuatan korupsi. Meskipun nominalnya kecil seperti uang semir, pungli, uang pelicin, uang jago, dan sebagainya, semua hal itu tetap dianggap sebagai korupsi.

4. Korupsi sudah stadium 4.

Pernyataan kontroversial Prabowo istimewa

foto: Instagram/@prabowo

Prabowo Subianto juga pernah mengatakan fenomena korupsi di Indonesia seperti penyakit stadium 4. Namun pernyataan Prabowo ini kontradiktif dengan realita yang terjadi. Di mana Partai Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo tercatat sebagai partai yang paling banyak mencalonkan mantan napi korupsi pada pemilihan legeslatif 2019.

"Kita tahu korupsi adalah kejahatan luar biasa bahkan kata pak Prabowo korupsi di Indonesia sudah stadium 4, meskipun saya enggak setuju. Tapi menurut ICW partai yang bapak pimpin termasuk paling banyak mencalonkan mantan napi korupsi. Yang saya tahu pengajuan caleg itu yang menandatangi Ketumnya, yaitu pak Prabowo," jawab Jokowi dalam sesi tanya jawab debat capres perdana.