Brilio.net - Kemampuan talenta muda berbakat Indonesia di berbagai bidang memang nggak bisa diragukan, termasuk di sektor automotif. Kemampuan para teknisi muda Indonesia, khususnya pada kendaraan roda dua cukup mumpuni. Hal ini terlihat dari kompetisi tingkat nasional yang diinisiasi PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Indonesia Technician Grand Prix (ITGP) 2020 yang kembali digelar.
Dalam event dua tahunan ini, lebih dari 8000 teknisi dari 26 area bengkel Yamaha di seluruh Indonesia beradu kemampuan. Bukan hanya dari sisi kemampuan teknis, tapi juga bagaimana mereka mampu berkomunikasi dengan pelanggan untuk memberikan kepuasan pelayanan pelanggan.
Ajang ini sekaligus untuk menunjukan kemampuan teknisi Yamaha dalam memberikan pelayanan optimal dan mampu berkomunikasi dengan baik kepada pelanggan untuk menciptakanmake lifetime customeratau pelanggan yang loyal sesuai dengan tema yang diusung, We Are Connected.
Perubahan terjadi dengan sangat cepat, dan kita tidak bisa menghindari itu. Ekspektasi konsumen terhadap pelayanan di bengkel menjadi lebih tinggi. Reaksi Yamaha akan sangat menentukan bisnis ini ke depannya. Adaptif dan reaktif sudah tidak relevan untuk kondisi sekarang. Kita harus kreatif dan berani berbeda agar dapat memenuhi keinginan konsumen, ujar M Abidin, GM After Sales & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) saat jumpa pers di Yamaha Flagship Shop, Jakarta, Selasa (10/3).
Nah seperti apa pelaksanaan ITGP regional Jakarta yang digelar di Yamaha Flagship Shop? Berikut lima faktanya.
1. Sebagai pembuktian kualitas teknisi
Ajang ini juga merupakan pembuktian kualitas teknisi-teknisi Yamaha di seluruh Indonesia yang selalu mengalami perkembangan. Selain itu, ajang ini juga merupakan kontes bergengsi teknisi sepeda motor Yamaha Indonesia yang telah tersertifikasi melalui program Yamaha Technical Academy(YTA). Di ajang ini, para teknisi tidak hanya dihadapkan pada persoalan memperbaiki atau melakukan perawatan motor secara teknis (troubleshooting). Namun juga dinilai kemampuan mereka berkomunikasi dengan konsumen (costumer relationship).
2. Proses seleksiyang panjang
Ajang ini sekaligus sebagai proses seleksi para teknisi untuk tampil di event internasional, World Technician Grand Prix (WTGP), kontes teknisi Yamaha dari berbagai negara di seluruh dunia. Nah di ajang ITGP ke-17 tahun 2020 ini, para teknisi Yamaha di seluruh Indonesia telah selesai mengikuti seleksi yang telah digelar sejak Oktober 2019 lalu.
3. Seleksi untuk menentukan wakil Indonesia di tingkat dunia
Saat ini telah memasuki seleksi regional (daerah) yang dilaksanakan Februari hingga Maret 2020.Proses seleksi ini untuk menentukan 26 finalis yang akan kembali bertarung di tingkat nasional yang akan digelar Juli 2020. Dari 26 finalis ini nantinya akan dipilih satu juara yang akan dikirim untuk bertarung di tingkat dunia di WTGP di Jepang pada Oktober 2020.
ITGP ini merupakan sebuah langkah bagi Yamaha Indonesia untuk terus meningkatkan kualitas teknisi yang ada sehingga kepuasan konsumen sebagai prioritas utama dapat terpenuhi, ungkap Abidin.
4. Prestasi teknisi Yamaha Indonesia di dunia
Sebagai informasi, di tingkat dunia sejumlah teknisi Yamaha Indonesia sudah beberapa kali menorehkan prestasi. Sebut saja pada 2007 silam, Dewa Putu Guna Wirawan menjadi juara dunia. Sementara Imam Djarot merebut juara 3. Lalu pada 2012 giliran Sukrisna Beni yang berhasil merebut juara kedua dunia. Dua tahun kemudian, Asep Sumpena berada di posisi ketiga dunia. Sedangkan Ardhi Sulistyo sukses merebut juara 2 pada tahun 2018. Karena itu tak heran jika tahun ini Yamaha Indonesia berambisi untuk merebut juara satu.
Berbagai prestasi tersebut membuktikan bahwa teknisi Yamaha Indonesia memiliki teknisi dengan kualitas yang kompetitif di dunia internasional. Ajang ITGP dapat memberikan motivasi kepada teknisi. Para juara itu telah menjadi role model teknisi yang handal di daerah masing-masing.
5. Juara regional Jakarta
Pada pelaksanaan seleksi regional Jakarta di Yamaha Flagship Shop, juara pertama diraih Mareta Rudi S dari Flagship Shop Jakarta. Sementara juara 2 ditempati Carso dari Putera Ragunan. Juara tiga diraih Prayitno dari Putera Buaran dan Best CS (Customer Satisfaction diraih Rustam dari Deta Lebak Bulus.
"Saya dimentori senior saya yang dua tahun lalu lolos ke tingkat nasional. Dia yang terus menggembleng saya untuk ikut di kontes kali ini," ujar Mareta.
Recommended By Editor
- Gaya Jokowi naik motor custom di perbatasan Indonesia-Malaysia, gahar
- 5 Alasan motor masih dilirik pekerja komuter, jadi pengumpan yang oke
- Afridza Munandar meregang nyawa setelah kecelakaan di Sirkuit Sepang
- Motor dikunci setang ke kanan sulit dicuri, benarkah?
- Kustomfest 2019, lucky draw motor hingga aksi Didi Kempot