Brilio.net - Surabaya tengah berduka. Pada Minggu (13/5) ledakan bom terjadi di tiga gereja yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Wonokromo Diponegoro, dan GPPS Arjuna. Ledakan bom kembali terjadi pada Senin (14/5) di Polrestabes Surabaya pukul 08.50 WIB.

Korban tewas pada ledakan bom di tiga gereja kini sudah bertambah menjadi 14 orang dan puluhan lainnya luka-luka. Sementara itu ledakan bom di Polrestabes Surabaya menelan 10 korban, di antaranya adalah anggota kepolisian dan warga.

Kejadian beruntun di Surabaya ini tentu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat. Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini mencoba menenangkan warganya. "Kepada warga Surabaya tetap tenang, jangan panik,hindari dulu tempat-tempat keramaian, tetep berdoa agar Surabaya kembali aman dan damai seperti sedia kala," tulis Risma melalui akun Instagram @trirismaharini.

Risma telah melakukan peninjauan lokasi ledakan bom di gereja. Ketika bom kembali meledak di Polrestabes Surabaya, ia juga turun langsung menata kemacetan lalu lintas serta langsung meninjau lokasi.

Risma memang tidak istirahat sejak terjadi ledakan bom di beberapa titik di Surabaya. Dedikasinya mengabdi pada rakyat pun terekam dalam bingkai foto dan video. Berikut aksi Risma saat memastikan keamanan sejumlah titik di Surabaya dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (14/5)

1. Menggunakan baju batik, Risma membantu mengatur lalu lintas di Surabaya.

2. Ia membawa Handy Talky melakukan koordinasi keamanan lingkungan di Surabaya.

risma patroli keamanan teror surabaya  2018 brilio.net berbagai sumber

foto: Twitter/@yks65

3. Risma terjun langsung menggunakan motor patroli.

risma patroli keamanan teror surabaya  2018 brilio.net berbagai sumber

foto: Instagram @trirismaharini

4. Risma dibonceng pihak kemanan untuk mendatangi gereja-gerja di Surabaya.

risma patroli keamanan teror surabaya  2018 brilio.net berbagai sumber

foto: Twitter/@yks65

5. Ia langsung meninjau sistem keamanan di setiap lokasi yang potensial menjadi titik ledakan bom.

6. Risma juga memberikan panduan penanganan teror kepada petugas keamanan yang bertugas.