Brilio.net - Sebuah ledakan terjadi di sekitar Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3). Berdasarkan laporan yang dilansir dari Antara,peristiwa tersebutterjadi sekitar pukul 10.30 WITA.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam membenarkan adanya ledakan yang diduga bom di depan Gereja Katedral Makassar. Lebih lanjut, Merdisyam memastikan ledakan terjadi bukan di dalam gereja, melainkan masih di jalan raya persis depan gereja Katedral Makassar.

Dalam peristiwa tersebut, ada beberapa orang yang turut menjadi korban ledakan. Aparat kepolisian bergerak cepat ke tempat kejadian untuk mengamankan lokasi. Berikut enam fakta ledakan di Gereja Katedral Makassar, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Minggu (28/3).

1. Ledakanterjadi sekitar pukul 10.30 WITA.

Dikutip dari Antara, insiden ledakan terjadi di sekitar Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar pada Minggu (28/3) sekitar pukul 10.30 WITA.

Ledakan yang berada di sekitar Polsek Ujung Pandang dan Polrestabes Makassar serta Kantor Balaikota Makassar itu langsung membuat heboh. Pihak kepolisian langsung mengamankan lokasi.

2. Detik-detik terjadinya ledakan.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam menjelaskan detik-detik terjadinya ledakan yang diduga bom di depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan.

"Ada orang naik sepeda motor, mau masuk ke parkiran, tapi dilarang, enggak lama ada ledakan," ujar dia dalam wawancara dengan televisi swasta, Minggu (28/3) seperti dilansir Brilio.net dari Merdeka.com dan Liputan6.

3. Ledakan terjadi bukan di dalam gereja.

Lebih lanjut, Merdisyam memastikan ledakan terjadi bukan di dalam gereja, melainkan masih di jalan raya persis depan gereja Katedral Makassar.

"Jadi bukan di dalam gereja, masih di jalanan. Tidak masuk ke dalam gereja," ungkapnya.

4. Petugas dan jemaah gereja menjadi korban.

Dilansir dari Antara, sampai berita ini dibuat, ada sembilan orang korban akibat ledakan yang terjadi di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulsel.

"Dari masyarakat ada sembilan orang, lima petugas gereja dan empat anggota jemaah. Kejadian saat pelaksanaan Misa Mu Minggu Palma," kata Kapolda di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Kelima korban tersebut, kata dia, sudah dibawa ke rumah sakit, yakni Rumah Sakit Stella Maris, Pelamonia, dan Rumah Sakit Bhayangkara, untuk mendapat pertolongan.

5. Polri sebut pelaku ledakan di Makassar berjumlah dua orang.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan laporan awal pelaku ledakan bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berjumlah dua orang.

"Kami mendapatkan informasi ada dua orang yang berboncengan menggunakan kendaraan sepeda motor jenis metik dengan nomor polisi DD 5894 MD oleh dua orang yang kemudian terjadi ledakan di pintu gerbang gereja di Makassar," kata Argo, di Humas Polri, Jakarta, Minggu, seperti dikutip brilio.net dari Antara.

Argo menjelaskan, awalnya pelaku yang diduga menggunakan roda dua ini berniat memasuki pelataran pintu gerbang Gereja Katedral yang kebetulan telah selesai melaksanakan ibadah misa. Pada saat itu, kata Argo, jemaat gereja sudah keluar dari gereja dengan jumlah yang tidak banyak, sesuai protokol kesehatan hanya terisi separuh dari kapasitas gereja.

"Dari dua orang itu dicegah oleh security, dan terjadi ledakan itu," kata Argo lagi.

6.Ditemukanpotongantubuh di Gereja Katedral Makassar, diduga milik pelaku bom.

Berdasar informasi, polisi menemukan bagian tubuh manusia di lokasi tersebut. Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam menduga bagian tubuh itu milik terduga pelaku yang meledakkan benda diduga bom.

"Dimungkinkan itu pelaku," ujar Merdisyam soal bagian tubuh manusia seperti ditayangkan dalam televisi swasta, Minggu (28/3).

Sampai berita ini ditulis, pihak kepolisian masih terus melanjutkan penyelidikan dan memastikan serta jumlah pasti korban. Selain itu polisi juga mendalami kejadian ini dengan mengamankan lokasi.