Brilio.net - Tsunami di daerah Banten dan Lampung, Sabtu malam 22 Desember 2018 masih menyisahkan kesedihan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Gelombang laut yang menerjang khususnya daerah Pandeglang dan Lampung ini menyebabkan ratusan orang meninggal dunia, ribuan orang luka, dan banyak masyarakat kehilangan tempat tinggalnya
Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang disebut sebagai pemicu tsunami yang terjadi di Selat Sunda, tentu mengingatkan kembali masyarakat dengan peristiwa Gunung Krakatau pada pada 27 Agustus 1883 lalu. Kala itu, letusan ini bahkan menjadi salah satu bencana alam paling mengerikan di dunia.
Sejak awal tahun 1883, aktivitas Gunung Krakatau cukup tinggi sehingga menyebabkan terjadinya beberapa kali gempa bumi. Kemudian pada bulan Agustus letusan kian meningkat. Tanggal 26 Agustus, para pengamat melihat awam abu hitam dengan ketinggian 27 km. Tak berselang lama, letusan besar terjadi pada 27 Agustus disertai dengan gelombang tsunami yang tinggi yang mencapai 30 m.
Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, fakta-fakta mengenai letusan dahsyat Gunung Krakatau. Salah satu bencana alam yang paling mengerikan di dunia, Jumat (28/12).
1. Tiga gunung meletus secara bersamaan.
foto: mentalfloss.com
Tiga gunung yakni Gunung Rakata, Gunung Danan, dan Gunung Perboewatan (gabungan gunung yang lebih dikenal Gunung Krakatau) yang berada di Selat Sunda meletus secara bersamaan. Sebelumnya Gunung Perbuwatan pernah mengeluarkan lava tahun 1880, namun tak sampai meletus. Kemudian aktivitas Gunung Krakatau kembali terjadi pada Mei 1883 dan terjadi ledakan besar pada Agustus 1883.
2. Terjadi tsunami di berbagai wilayah.
foto: mentalfloss.com
Letusan yang mengerikan itu juga terdengar hingga radius 4.600 kilometer dari pusatnya di Selat Sunda. Dampak dari letusan hebat tersebut, terjadi tsunami yang menghantam pesisir pantai barat Banten, dari Merak, Anyer, Labuan, Panimbang, Ujung Kulon, hingga Cimalaya di Karawang, Jawa Barat.
3. Perubahan iklim global.
foto: mentalfloss.com
Letusan Gunung Krakatau rupanya menyebabkan dunia gelap. Diketahui perubahan iklim global membuat dunia sempat gelap. Layaknya seperti tanpa matahari selama dua setengah hari lamanya akibat debu vulkanis menyebar di langit dan menutupi atmosfer.
4. Letusannya terdengar sampai Australia dan Afrika.
foto: seattleartmuseum.org
Tanggal 27 Agustus, terjadi empat kali letusan besar yakni pukul 05.30, 06.44, 10.02 dan 10.41. Letusan yang terjadi pada pukul 10.02 terdengar begitu keras dan hampir sejauh 3110 km jauhya sampai daerah Perth, Australia Barat, kemudian sampai Pulau Rodrigues, Mauritius, di dekat Afrika sejauh 4.653 km.
Semula, masyarakat mengira bunyi letusan ini merupakan suara tembakan meriam dari kapal. Ledakannya juga diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II.
5. Banyak pulau hilang dan puluhan ribu orang jadi korban.
foto: istimewa
Letusan Gunung Krakatau dipercayai sebagai letusan gunung salah satu paling dahsyat dan mematikan di dunia. Diperkirakan ada sekitar 36.417 orang yang menjadi korban jiwa karena letusan dan tsunami yang terjadi. Banyak rumor yang menyebut banyak mayat-mayat ditemukan terapung di lautan. Beberapa pulau yang berada di Kepulauan Krakatau hampir semuanya menghilang.
6. Muncul Anak Krakatau.
foto: BNPB
Puluhan tahun kemudian, atau tepatnya tahun 1927 setelah meletusnya Gunung Krakatau, munculah gunung baru yang dikenal Gunung Anak Krakatau. Setiap tahunnya, Anak Krakatau mengalami penambahan tinggi 6 meter dan lebar 12 meter. Tingginya gunung tersebut tentu disebabkan oleh materal yang dikeluarkan dari perut gunung itu sendiri.
Recommended By Editor
- Sempat tertutup abu Anak Krakatau, Pulau Sebesi kini dikosongkan
- Status Anak Krakatau level 3, ini pengertian 4 level gunung api
- Ini peta rawan bencana Anak Krakatau, warga perlu siapkan masker
- 7 Karya seni ini kisahkan dahsyatnya erupsi Gunung Krakatau 1883
- Potret kondisi Gunung Anak Krakatau usai longsor, memicu tsunami