Brilio.net - Bom bunuh diri meledak di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) malam. Tiga polisi gugur menjadi korban dan 10 orang lainnya terluka. Tiga polisi yang terluka itu disebut tengah bertugas menjaga pawai obor yang dilakukan sekelompok masyarakat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Kejadian itu langsung ramai di media media sosial. Hingga saat ini polisi masih terus mendalami kejadian tersebut, termasuk motif yang dilakukan pelaku. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (25/5), berikut enam fakta terkait bom di Kampung Melayu yang telah terungkap sejauh ini.
1. Terjadi dua ledakan.
foto: Istimewa
Berdasarkan penuturan saksi mata dan yang mendengar ledakan, ledakan terjadi dua kali yang terdengar sangat keras. Ledakan pertama terdengar pada pukul 21.00 WIB. Lima menit kemudian atau sekitar pukul 21.05 WIB terdengar ledakan kedua. Para saksi mata juga melihat potongan tubuh yang terpisah dari pelaku yang diduga berjumlah dua orang.
2. Identitas korban.
foto: Istimewa
Bom Kampung Melayu menewaskan 3 orang anggota polisi yaitu Ridho Setiawan, Imam Gilang Adinata, dan Taufan Tsunami. Selain tiga korban tewas, ada 10 orang korban luka yang terdiri dari 5 orang anggota polisi dan 5 orang warga sipil. Sepuluh korban dirawat di 3 rumah sakit berbeda yakni RS Premier Jatinegara, RS Hermina, dan RS Polri.
3. Bom panci.
foto: Istimewa
Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto mengatakan bahwa dari hasil olah TKP yang dilakukan, bom bunuh diri yang meledak di area Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) malam merupakan bom panci.
Panci diisi rangkaian bahan peledak kemudian ditambahkan paku dan gotri. Pelaku lalu memasukkan panci tersebut ke dalam tas ransel yang dia bawa.
Menurut polisi, dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui begaimana kejadiannya. Apakah terdapat dua bom panci yang dibawa masing-masing pelaku.
Dari hasil olah TKP, polisi juga menemukan struk panci yang dibeli di sebuah minimarket di Padalarang, Jawa Barat tertanggal 22 Mei 2017.
4. Dampak bom.
foto: Istimewa
Setelah melihat luka dari para korban dan masih olah TKP, polisi menyimpulkan kedakan terjadi terbilang kuat. Akibat bom tersebut, halte bus TransJakarta Kampung Melayu rusak, kaca-kacanya pecah. Hingga saat ini halte tersebut belum bisa beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan.
Di depan toilet Terminal Kampung Melayu yang menjadi lokasi ledakan juga terpakir motor hingga angkot. Beberapa motor dan angkot rusak akibat kejadian itu.
5. Sempat tersebar KTP yang diduga pelaku bom.
foto: Istimewa
Selang beberapa saat setelah kejadian, di media sosial beredar KTP dari orang bernama Vicky Kurniyanto. KTP itu disebut terjatuh di daerah lokasi hingga disebut sebagai identitas dari pelaku bom bunuh diri.
Polisi kemudian mendatangi alamat itu untuk membuktikan dugaan yang beredar di media sosial dan memastikan apakah pemilik KTP itu masih hidup atau tidak. Muncul dugaan jika pemilik KTP itu tidak ada, berarti identitas itu yang diduga melakukan bom bunuh diri.
Namun setelah polisi mendatangi alamat KTP, ternyata Vicky baru tertidur di kamarnya. Orangtua Vicky pun kaget anaknya yang merupakan mahasiswa dianggap sebagai pelaku bom.
6. Polisi temukan buku catatan di lokasi bom.
foto: merdeka.com
Polisi juga menemukan buku catatan kecil di lokasi bom Kampung Melayu. Buku tersebut langsung dibawa ke kantor polisi untuk diteliti lebih jauh.
Buku catatan yang ditemukan di bawah pohon talas dekat lokasi itu berisi alamat dan kode-kode. Buku yang terlihat agak basah itu bersampul warna cokelat. Saat dibuka, beberapa halaman terlihat bercak darah.
Recommended By Editor
- Kisah heroik warga selamatkan korban ledakan bom di Kampung Melayu
- TransJakarta siap bantu polisi lewat rekaman CCTV di halte
- 2 Polisi alami gangguan pendengaran akibat bom di Kampung Melayu
- Berurai air mata, ibu korban bom Kampung Melayu datangi rumah sakit
- BNPT imbau masyarakat tak sebarkan foto teror bom Kampung Melayu
- Ini identitas para korban ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu