Brilio.net - Tragedi mengguncang Kepulauan Taliabu, Maluku Utara pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Speedboat Bela 72 yang ditumpangi rombongan calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos, tiba-tiba meledak dan terbakar hebat saat sedang berlabuh di Pelabuhan Regional Bobong. Insiden nahas ini menewaskan enam orang, termasuk Benny Laos sendiri, dan melukai belasan lainnya.
Kejadian bermula saat speedboat sedang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM). Anehnya, proses pengisian dilakukan dalam kondisi mesin kapal, kompor listrik, dan genset masih menyala. Hal ini tentu sangat berbahaya dan melanggar prosedur keselamatan standar.
Sebelum ledakan terjadi, Wakapolres Pulau Taliabu sempat memperingatkan awak kapal tentang bahaya pengisian BBM dengan mesin menyala. Namun, peringatan tersebut tampaknya tidak diindahkan. Hanya berselang lima menit setelah petugas kepolisian meninggalkan kapal, ledakan dahsyat pun terjadi.
Api dengan cepat melahap seluruh badan speedboat. Kobaran api yang besar menyulitkan proses evakuasi penumpang. Damkar, TNI, Polri, dan masyarakat sekitar berusaha keras memadamkan api dan menyelamatkan korban yang terjebak di dalam kapal.
Tragedi ini tidak hanya menewaskan Benny Laos, tapi juga lima orang lainnya. Mereka adalah anggota DPR Provinsi Ester Tantri, kader PPP Provinsi Mudin A Wahid, Nasrun, Mahsudin Ode Muisi, dan Hamdani, anggota Polres Kepulauan Sula. Sementara itu, 16 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di berbagai fasilitas kesehatan setempat.
Insiden ini tentu menjadi pukulan berat bagi dunia politik Maluku Utara. Benny Laos, yang digadang-gadang sebagai calon kuat dalam Pilkada Maluku Utara, kini telah tiada. Jenazahnya rencananya akan dimakamkan di Jakarta setelah menunggu kepulangan putra sulungnya dari Amerika.
Simak fakta kebakaran speedboat yang tewaskan Benny Laos Cagub Maluku Utara, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Senin (14/10).
1. Total enam orang meninggal, termasuk cagub Malut Benny Laos.
Speedboat Bela 72 meledak dan terbakar hebat di Kepulauan Taliabu Maluku Utara pada Sabtu, 12 Oktober 2024. Insiden ini menewaskan enam orang, termasuk calon gubernur Maluku Utara, Benny Laos.
Lima korban meninggal lainnya adalah anggota DPR Provinsi Ester Tantri, kader PPP Provinsi Mudin A Wahid, Nasrun, Mahsudin Ode Muisi, dan Hamdani, anggota Polres Kepulauan Sula. Selain korban jiwa, sembilan orang lainnya mengalami luka-luka dan sedang dalam perawatan medis.
Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, mengonfirmasi kematian Benny Laos setelah berkoordinasi dengan tim dokter. Dia juga menyebutkan bahwa proses identifikasi masih terus dilakukan untuk mengetahui jumlah penumpang dan korban secara pasti.
2. Kronologi kejadian.
Speedboat Bela 72 sedang berlabuh di pelabuhan regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu. Saat itu, kapal sedang melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) dengan kondisi mesin tetap menyala.
Wakapolres Pulau Taliabu bersama rombongan sempat merapat ke speedboat untuk mengecek aktivitas dan mengingatkan awak kapal agar berhati-hati. Mereka berbincang selama sekitar 10 menit sebelum meninggalkan kapal.
Namun, hanya berselang 5 menit setelah rombongan Wakapolres turun, terjadi ledakan disertai kobaran api yang besar. Api dengan cepat melahap habis seluruh bodi speedboat, menyulitkan proses evakuasi korban.
3. Polisi sempat peringati speed boat.
Sebelum insiden terjadi, pihak kepolisian telah memperingatkan awak kapal tentang bahaya pengisian BBM saat mesin menyala. Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajudin, dan Kasie Dokkes sempat merapat ke speedboat untuk mengecek aktivitas dan mengingatkan tentang prosedur keselamatan.
Mereka menekankan bahwa kondisi mesin kapal, kompor listrik, AC, dan genset yang menyala selama pengisian BBM sangat berbahaya. Namun, peringatan ini tampaknya tidak diindahkan oleh awak kapal.
Benny Laos dan rombongannya sempat berbincang dengan Sirajudin sebelum insiden terjadi. Tak lama setelah Wakapolres meninggalkan kapal, ledakan dahsyat pun terjadi.
4. Jumlah korban luka bertambah.
Data terakhir yang dirilis oleh Kapolres Taliabu, AKBP Totok Handoyo, menunjukkan peningkatan jumlah korban luka. Tercatat ada 16 orang yang mengalami luka-luka akibat insiden ini.
Speedboat Bela 72 ternyata mengangkut total 34 orang, terdiri dari 28 orang rombongan Benny Laos dan 6 orang awak kapal. Rombongan tersebut meliputi Calon Gubernur Malut Benny Laos beserta istri, Calon Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes, anggota DPRD Provinsi, juru kampanye, awak media, hingga ADC.
Korban luka telah dievakuasi ke beberapa fasilitas kesehatan terdekat. Lima orang dirawat di RSUD Bobong, sembilan orang di Klinik Dokter Ama, dan dua orang di Klinik Dokter Rudi.
5. Cagub Maluku Utara Benny Laos dimakamkan di Jakarta.
Jenazah Benny Laos, calon gubernur Maluku Utara yang menjadi korban dalam insiden ini, akan dimakamkan di Jakarta. Proses pemulangan jenazah dilakukan secara bertahap mengingat lokasi kejadian yang cukup terpencil.
Muksin Amrin, juru bicara pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe, menjelaskan bahwa jenazah akan diterbangkan menggunakan helikopter ke Luwuk, Sulawesi Tengah. Dari sana, jenazah akan dibawa dengan pesawat carteran menuju Jakarta.
Pihak keluarga juga sedang menunggu kepulangan anak sulung Benny Laos, Adbert Laos, yang sedang menempuh pendidikan di Amerika. Mereka ingin Adbert dapat hadir dalam pemakaman ayahnya.
6. Kapal membawa 34 orang.
Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo, mengonfirmasi bahwa speedboat Bela 72 membawa total 34 penumpang. Angka ini berbeda dengan informasi awal yang diperoleh dari Kantor SAR Ternate yang menyebutkan 40 orang.
Dari 34 orang tersebut, 28 orang merupakan rombongan Cagub Malut Benny Laos. Mereka terdiri dari berbagai elemen, mulai dari anggota keluarga, tim kampanye, anggota DPRD Provinsi, hingga awak media.
Enam orang lainnya adalah awak speedboat, termasuk nahkoda dan kru kapal. Daftar lengkap nama-nama penumpang telah dirilis oleh pihak kepolisian untuk memudahkan proses identifikasi dan penanganan korban.
7. Polisi periksa 9 orang dalam kasus kebakaran speedboat.
Pihak kepolisian telah memulai proses penyelidikan terkait insiden ini. Langkah awal yang dilakukan adalah mengamankan TKP dan memeriksa sembilan orang saksi di lokasi kejadian.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Asri Effendy, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan tim khusus dari Polda Maluku Utara. Selain itu, tim forensik dari Polda Sulawesi Utara juga dikerahkan untuk membantu investigasi lebih lanjut.
Polisi berkomitmen untuk melakukan penyidikan secara cepat, transparan, dan maksimal. Mereka akan fokus pada pengumpulan keterangan saksi dan alat bukti elektronik untuk mengungkap fakta di balik terbakarnya speedboat Bela 72.
Recommended By Editor
- Kuasai bidang seni tapi ditempatkan di bidang pertanian, cara Komeng protes dinilai santai tapi ngena
- Menikmati pensiun dengan santai, 7 Potret SBY karaokean di toko elektronik ini banjir pujian
- Momen Komeng protes ke ketua DPD RI karena ditugaskan di Komite II, bingung harus belajar ke mana
- 9 Potret AHY raih gelar doktor predikat cumlaude dari Universitas Airlangga, SBY ngaku tak cawe-cawe
- Raffi Ahmad dapat jabatan di KADIN, duduki posisi Waketum bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
- Ajak kader PSI menangkan Ridwan Kamil, candaan Kaesang beri private jet sebagai hadiah tuai kecaman