Brilio.net - Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump baru saja mengalami insiden mengerikan. Sosok yang kembali berkontestasi sebagai calon pemimpin negeri Paman Sam tersebut ditembak saat berkampanye di Pennsylvania. Trump lantas menghentikan pidatonya serta meninggalkan panggung dalam keadaan telinga berdarah.

Diketahui, ia tidak cukup lama menyampaikan pidato. Hanya selang beberapa menit, seketika terhenti saat berbicara soal migrasi ilegal. Trump lantas menunduk untuk berlindung di balik podium setelah mengetahui tembakan tersebut. Sesaat kemudian, para petugas pengawalan mengelili Trump untuk menggiringnya untuk turun dari panggung.

Peristiwa ini lantas menghebohkan publik Amerika Serikat maupun dunia. Terlebih negara tersebut akan mengadakan Pemilihan Presiden yang dijadwalkan pada November 2024. Kontestan utama dalam surat suaranya adalah Joe Biden dan Donald Trump.

Berikut merupakan kumpulan fakta atas penembakan Donald Trump saat kampanye di Pennsylvania. Semuanya dihimpun oleh brilio.net pada Minggu (14/7).

1. Ditembak saat kampanye.

Dilansir dari apnews.com saat menyampaikan pidatonya, saat itu Donald Trump sedang melambaikan tangan ke arah kerumunan yang bersorak. Ia juga diiringi alunan lagu "God Bless The USA". Setelah itu, ia menunjukkan sebuah grafik yang isinya adalah lonjakan penyeberangan perbatasan ilegal untuk mengkritik kebijakan kandidat yang dilawannya, Joe Biden. Namun, saat itu langsung terdengar suara tembakan sedikitnya lima kali. Ia lantas menunduk dan segera dievakuasi oleh pengawal.

7 fakta penembakan donald trump © AP Photo

foto: AP Photo/Gene J. Puskar

2. Saksi mata telah memperingatkan ada pria yang membawa senapan.

Dilansir dari BBC news, seorang saksi mata sejatinya sudah melihat gelagat mencurigakan dari seorang pria sebelum insiden penembakan itu. Ia melihat dengan jelas ada orang yang membawa senapan. Namun, polisi sepertinya tidak terlalu peduli dengan peringatan dari pria tersebut.

"Anda dapat melihatnya dengan jelas dengan senapan," kata pria yang mengenakan topi MAGA 2020 itu kepada BBC News.

"Kami seperti, 'Hei, kawan (memanggil polisi), ada orang di atap dengan senapan.' Dan polisi seperti, 'Hah?' Mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi," lanjutnya.

7 fakta penembakan donald trump © AP Photo

foto: AP Photo/Gene J. Puskar

3. Penembak Donald Trump tewas.

Jaksa setempat Richard Doldinger mengatakan bahwa tersangka dalam insiden tersebut telah tewas sesaat setelah penembakan Trump. Dilansir dari sbsnews.co tersangka ditembak dan dibunuh oleh anggota tim serangan balik Secret Service. Pria bersenjata itu berada di luar area unjuk rasa yang berjarak sekitar 200 hingga 300 kaki. Ia berdiri di atas bangunan tinggi dan menembak menggunakan senapan jenis AR.

7 fakta penembakan donald trump © AP Photo

foto: AP Photo/Evan Vucci

4. Trump dikabarkan baik-baik saja.

Syukurnya atas penembakan tersebut, tim kampanye Donald Trump mengatakan bahwa sang calon presiden baik-baik saja setelah dibawa turun dari panggung. Dan saat ini sedang diperiksa di fasilitas medis setempat.

5. Satu meninggal dan dua orang luka-luka.

Meski Trump dikabarkan baik-baik saja, lokasi kejadian tampak terjadi banyak kekacauan. Masyarakat yang hadir di kampanye lantas panik. Teriakan 'turun!' bergema diantara kerumunan. Dilaporkan ada satu masyarakat yang tewas dan dua penonton lain mengalami luka berat.

6. Tanggapan Joe Biden.

Melihat saingannya mendapat kekerasan politik, Joe Biden langsung angkat bicara. Ia mengatakan bahwa hal ini tidak boleh terjadi dan mengajak semua orang untuk mengutuk tindakan penembakan tersebut.

"Kita tidak boleh membiarkan hal ini terjadi. Gagasan bahwa ada kekerasan seperti ini di Amerika adalah sesuatu yang tidak pernah terdengar," kata biden dilansir dari apnews.com.

Meski demikian, ia mengaku lega setelah mendengar kabar bahwa Donald Trump baik-baik saja.

7 fakta penembakan donald trump © AP Photo

foto: AP Photo/Evan Vucci

7. Investigasi akan dipimpin FBI.

Sejauh ini belum diketahui motif dari penembakan tersebut. Namun FBI adalah lembaga yang ditugaskan untuk melakukan investigasi. FBI mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Secret Service dan penegak hukum lokal dalam mengatasi kasus ini.