Brilio.net - Orangtua dan murid di era sekarang ini memang amat enteng hukum. Dengan berbekal undang-undang perlindungan anak, mereka para orangtua mudah sekali menyeret niat baik guru mendidik muridnya ke meja hijau karena dianggap melanggar hukum.
Melihat maraknya kasus pemidanaan terhadap guru ada baiknya 10 hukuman non-fisik yang lawas ini tetap dipertahankan. Meski terkesan lawas hukuman-hukuman mendidik non-fisik ini lebih aman bagi murid yang bisa guru lakukan:
1. Menulis permintaan maaf di dalam buku sebanyak beberapa halaman.
Hukuman ini memang tidak menyakitkan, tapi benar-benar melelahkan jari-jari tangan dan bikin tangan pegal. Biasanya guru meminta murid menuliskan kata maaf dan janji untuk tidak mengulangi kesalahan di dalam buku sebanyak beberapa lembar. Bikin takut melanggar lagi deh pokoknya.
2. Maju ke papan tulis untuk mengerjakan soal atau pertanyaan.
Siswa yang tidak memperhatikan karena sibuk bermain atau ngobrol pasti tidak akan bisa mengerjakan. Hukuman mengerjakan soal di papan tulis, selain menujukkan bahwa memperhatikan itu penting, siswa juga malu di depan teman-temannya jika tak paham materi.
3. Maju ke depan kelas dan menyanyikan lagu kebangsaan atau yang lain.
Selain membangkitkan nasionalisme, hukuman-hukuman seperti inilah yang membuat banyak siswa hafal lagu kebangsaan. Jika hukuman seperti ini mulai ditinggalkan, bagaimana nasib lagu-lagu bangsa ini. Jangan biarkan murid hanya hafal lagu-lagu pop saja.
4. Merangkum materi tertentu yang ada dalam buku bahan ajar.
Ini benar-benar hukuman yang mendidik, selain bikin siswa yang dihukum tambah pintar. Hukuman ini akan memaksa siswa belajar dan memahami materi secara menyeluruh. Meski tidak terlalu berat dalam menulisnya, namun butuh kesabaran memahami materi yang akan diringkas atau dirangkum.
5. Memberikan tugas tambahan khusus kepada siswa yang melanggar.
Jika biasanya guru memberikan PR sebanyak lima soal, mungkin jika ada siswa yang melanggar aturan bisa diberikan tugas tambahan. Baik berupa soal maupun soal dan jawaban yang harus dibuatnya sendiri. Kemudian kesempatan ke depan baru ditagih sebagai bentuk hukumannya.
6. Membelikan permen kepada teman-teman satu kelas.
Siswa yang ketahuan makan di kelas saat pelajaran, atau sekedar membolos ke kantin. Maka hukuman membelikan permen untuk teman-teman satu kelas nampaknya bakal cukup membuat jera siswa. Sehingga siswa akan menghargai waktu kapan harus jajan dan kapan harus tetap di kelas.
7. Menyuruh siswa menghafal materi dan membacakannya di depan kelas.
Selain merangkum materi, ada hukuman yang lebih berat tapi tak kalah mendidik. Yaitu menghafal suatu materi dan membacanya di depan kelas. Selain dituntut belajar lebih sabar, siswa yang bandel akan bertambah pintar dengan hukuman seperti ini.
Nah melihat hukuman-hukuman di atas, apa kamu setuju hukuman seperti itu dipertahankan hingga saat ini? Selain lebih mendidik, seharusnya hukuman menjadi salah satu metode dalam pendidikan yang digunakan untuk memberikan motivasi. Tujuan lainnya agar siswa mampu memperbaiki kesalahan yang telah dia lakukan.
Recommended By Editor
- Terungkap kenapa Dasrul, guru SMKN 2 Makassar bisa berdarah-darah
- Guru korban pemukulan siswa & orangtua alami patah hidung
- Tegur murid yang tak kerjakan PR, guru ini dianiaya orangtua siswa
- Cowok lulusan Teknik Penerbangan ITB ini memilih jadi guru, keren!
- Rizma, guru SD cantik bikin para cowok pengen jadi muridnya, ihik!