Brilio.net - Banyak orang mungkin sudah sering mendengar ungkapan yang dilontarkan Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno tentang anak muda. Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia."
Apa yang diungkapkan Bung Karno sejatinya ingin menunjukan bahwa anak muda punya energi luar biasa untuk membuat perubahan. Bayangkan saja, hanya dengan 10 pemuda dunia bisa berguncang.
Karena itu, jadi anak muda itu nggak boleh melempem. Apalagi baperan. Anak muda harus berani menghadapi tantangan, berpikir kritis, dan kreatif. Dengan begitu, anak muda diharapkan bisa melahirkan solusi saat menghadapi masalah.
Nah untuk melatih pola pikir kritis dan kreatif, kamu bisa dapatkan melalui pendekatan design thinking. Tema inilah yang diungkapkan penulis buku Tudung Venus Roro Ajeng Sekar Arum saat menjadi pemateri dalam pelatihan Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2021 besutan Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Roro Ajeng Sekar Arum saat menjadi pemateri dalam pelatihan Leadership Development Djarum Beasiswa Plus 2021
Roro menyajikan tema Design Thinking for Writers di hadapan 522 Beswan Djarum Angkatan 2020/2021 dari 93 perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan yang digelar secara virtual ini berlangsung sepanjang Maret 2021.
Dengan design thinking, anak muda akan jadi pribadi yang peka terhadap berbagai kondisi serta permasalahan yang ada di sekitarnya, membantu proses bertanya, mencari jawaban dari keresahan yang dihadapinya, hingga nantinya mereka siap melangkah, menghadapi, dan melakukan sejumlah inovasi karena telah memiliki pondasi berpikir kritis dan kreatif yang kuat, ungkap Roro.
Lantas seperti apa sih konsep design thinking agar anak muda mampu menghasilkan ide hingga argumentasi yang paling efektif dan sesuai dengan tujuan? Berikut faktanya.
1. Membangun pola pikir
Konsep design thinking, merupakan upaya membangun pola pikir dengan berorientasi memecahkan masalah yang kompleks secara kreatif, efektif dan efisien. Design thinking dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu isu di beragam bidang. Sebab dengan kemajuan teknologi saat ini, tantangan di era digital juga semakin beragam.
2. Perlubanget untuk penulis
Konsep ini juga dapat digunakan untuk para penulis sebagai panduan atau metode berpikir kritis dan kreatif dalam membedah dan menyelesaikan suatu permasalahan. Saat ini keterlibatan teknologi dan kemampuan menulis maupun calon pemimpin dalam menggali permasalahan akan menjadi lebih kompleks, karena mereka bisa dengan mudah mendapatkan beragam sumber informasi pendukung.
Menulis menjadi salah satu kemampuan yang perlu dimiliki seorang pemimpin dalam mengkomunikasikan ide, argumentasi, hingga visinya.Jadi tidak hanya pandai dalam pikiran, tapi juga tepat dalam berkomunikasi, ungkapnya.
3. Future skills
Materi Design Thinking for Writers menjadi salah satu bahasan yang menarik untuk diangkat, karena berpikir kritis dan kreatif merupakan salah satu future skills yang dibutuhkan dalam menghadapi era yang akan datang. Untuk itu, generasi muda saat ini perlu dipacu untuk berpikir lebih kritis dan kreatif agar kelak dapat menghadirkan solusi yang dibutuhkan bagi masyarakat.
4. Begini cara melatih design thinking
Design thinking bisa dilatih dengan cara selalu berpikir kritis terhadap masalah yang terjadi di sekitar. Berpikir kritis, kata Roro, diawali dengan melihat segala sesuatunya dengan berbagai sudut pandang dan melakukan re-check terhadap data dan fakta yang ada.
5. Nggak mudah terpapar hoaks
Design thinking juga membantu anak muda untuk jadi lebih bijak membuat konten-konten di dunia digital, tidak mudah terpengaruh hoaks, dan memiliki pendirian terhadap sebuah permasalahan. Yang terpenting, tidak menjadi generasi yang lebih cepat berkomentar daripada berpikir karena tahu beragam risikonya.
6. Mewujudkan mimpi
Dengan terbiasa menggunakan design thinking, kamu dapat fokus pada visi hidup. Tahu cara-cara yang tepat untuk merealisasikan mimpi dan mewujudkan gambaran kesuksesan yang ingin didapatkan.
Paling tidak, kita siap menjadi pemimpin bagi diri sendiri sebelum nantinya memimpin orang lain dan menyelesaikan tantangan-tantangan lain yang menanti, ujar Roro.
7. Membentuk kecakapan anak muda
Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Leonardus Saptopranolo menegaskan, Leadership Development Djarum Beasiswa Plus kembali diselenggarakan untuk membentuk generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan Indonesia yang memiliki kecakapan emosional, intelegensia serta jiwa visoner sehingga dapat melakukan perubahan bagi masyarakat.
Caranya dengan mendorong mereka agar lebih aktif menuangkan gagasannya, baik melalui tulisan atau media lainnya. Dengan begitu, sisi kreativitas dan kritis akan terlatih. Materi ini juga penting agar generasi muda khususnya Beswan Djarum lebih hati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah terprovokasi hoaks, jelas Sapto.
Recommended By Editor
- 6 Fakta Sangsaka Lima, komik basket digital besutan DBL Indonesia
- Hindari 5 kesalahan finansial di usia 20-an ini demi masa depan cerah
- 4 Fakta aksi Siap Darling di masa pandemi, tanam 5.225 bibit pohon
- 40 Kata-kata bijak tentang masa muda, jadi kenangan terindah
- 6 Fakta Kita Muda Kreatif, berdayakan anak muda jadi entrepreneur