Brilio.net - Pemanasan global pasti bukan hal yang asing di telingamu. Apalagi beberapa tahun ini semakin banyak digalakkan gerakan untuk mengurangi pemanasan global. Bahkan semakin hari, tanda-tanda meningkatnya pemanasan global semakin sering terlihat. Tentu kita harus waspada dengan dampak yang ditimbulkan.
Pemanasan global adalah fenomena perubahan iklim drastis akibat kenaikan suhu rata-rata pada atmosfer, laut, dan daratan bumi. Jadi nggak heran kalau akhir-akhir ini kamu merasa semakin gerah. Berbeda dengan beberapa tahun lalu, mungkin kita dapat memprediksi di bulan apa saja hujan akan datang, namun saat ini musim hujan sudah tidak dapat diprediksi dengan mudah.
Tanda-tanda pemanasan global dapat terlihat di sekitar kita. Beberapa yang dapat terlihat adalah kenaikan suhu permukaan bumi, permukaan laut yang naik, badai yang semakin sering terjadi, iklim yang kacau, dan es di kutub mencair sedikit demi sedikit. Hal ini, akan memberikan efek yang merugikan jika tidak ditangani dengan tepat.
Sebenarnya, penyebab yang menimbulkan pemanasan global bersumber dari aktivitas manusia. Banyak kebiasaan buruk yang harus diperbaiki agar menjadikan bumi lebih sehat. Nah biar kita tetap bisa menikmati bumi dengan nyaman, coba pahami dulu yuk penyebab pemanasan global dan cara tepat mengatasinya. Berikut rangkuman brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (5/12).
1. Penggunaan listrik yang berlebihan.
foto: pixabay.com
Hayo kamu sadar nggak sih, kalau selama ini menggunakan listrik secara berlebihan? Menghidupkan lampu disiang hari, mengisi baterai gadget, menghidupkan tv, AC, dan hairdryer secara bersamaan. Mungkin ini adalah kegiatan sehari-hari yang sering kamu lakukan, namun jika dilakukan secara terus-menerus akan meningkatkan pemanasan global. Hal ini dikarenakan kelangsungan energi listrik yang kita miliki semakin menipis. Bahkan beberapa sumber mengatakan, jika kita menghemat listrik maka akan menjadi salah satu cara mengurangi pemanasan global. Listrik diproduksi sebagian besar menggunakan batu bara, dan seperti yang kita tau, batu bara juga hampir murni karbon. Sehingga pembakaran yang dilakuka adalah dengan menggabungkan oksigen yang menghasilkan CO2, penyebab polusi udara yang mengakibatkan pemanasan global.
2. Pendingin ruangan.
foto: pixabay.com
Air Conditioner atau AC adalah pendingin ruangan yang hampir digunakan di semua tempat. Alat ini dapat membantu mendinginkan ruangan dengan pengatur yang dapat kita sesuaikan dengan keinginan. Namun di balik dinginnya AC di dalam ruangan, ia mengeluarkan suhu panas di luar ruangan. Hal ini jika terjadi terus menerus dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer semakin menipis, karena terjadinya reaksi penguraian ozon yang tidak diikuti dengan reaksi pembentukannya. Mungkin untuk kamu yang terbiasa dengan AC akan sulit meninggalkannya. Ditambah dengan cuaca akhir-akhir ini yang semakin membuatmu berkeringat. Tetapi setidaknya kamu bisa mengurangi penggunaannya kok. Coba untuk menggunakan AC saat diperlukan saja ya, dan jangan lupa untuk mematikannya jika sudah selesai.
3. Penggunaan tisu berlebih.
foto: unsplash.com
Wah untuk yang satu ini pasti kita sering jadi pelakunya ya. Tisu sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari aktivitas kita. Apalagi benda tipis ini memiliki harga yang murah dan dapat digunakan siapa saja. Jika tisu digunakan untuk membersihkan barang secara wajar sih mending ya. Namun kalau untuk noda kecil kamu harus mengambil 3 lembar tisu, rasanya terlalu boros. Bukan masalah harga, namun kamu harus tau darimana tisu ini berasal. Tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih. Semakin banyak tisu yang digunakan manusia, maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Semakin sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan semakin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia. Jadi batasi penggunaan tisu mu ya. Kamu juga bisa menguranginya dengan membawa kain kecil sebagai pengganti tisu.
4. Pengunaan plastik berlebih.
foto: unplash.com
Yaps, ajakan penggunaan plastik semakin sering di sosialisasikan beberapa waktu ini. Bukan tanpa sebab, karena saat ini kita harus semakin sadar bahwa plastik adalah salah stau bahan yang sulit terurai. Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Belum lagi dengan beberapa fakta ditemukannya bungkus makanan dari tahun 90an yang masih utuh di tahun 2019. Hal ini membuktikan bahan plastik membutuhkan waktu lama untuk terurai. Jika kita menggunakan plastik dalam jumlah banyak, bisa dibayangkan semakin banyak gunungan sampah plastik disekitar kita. Banyak cara mudah yang dapat kamu lakukan dalam mengatasi hal ini. Salah satu cara yang mulai dilakukan para milenial adalah membawa tas kain atau tas belanja kemana saja. Jadi kamu bisa membawa barang atau belanjaanmu kemana saja tanpa repot dan pastinya akan lebih nampak keren.
5. Merokok.
foto: unsplash.com
Indonesia adalah negara dengan posisi ke 3 di dunia dengan jumlah penduduk yang merupakan perokok aktif. Bahkan kurang lebih sekitar 270 milyar rokok yang dibakar tiap tahunnya dan lebih dari 60 juta penduduk adalah perokok aktif. Rokok memiliki kandungan gas CO2 dan metana yang dapat mempercepat terjadinya pemanasan global. Dan tentu saja, selain dampak buruknya pada kesehatan, hal ini akan membuat permukaan bumi lebih panas, bencana alam yang tidak normal, dan mengganggu ekosistem. Pasti tidak mudah untuk langsung berhenti merokok bagi seorang pecandu. Kamu bisa mencoba mengurangi secara perlahan dan mengalihkan kebiasaan buruk ini. Coba untuk membawa permen kemanapun kamu pergi, permen dapat menjadi pengalih saat kamu ingin merokok.
6. Efek kendaraan bermotor.
foto: unsplash.com
Meningkatnya jumlah populasi penduduk memberikan dampak meningkatnya jumlah keadaan bermotor. Tidak bisa dihindari, bahwa kendaraan bermotor saat ini menjadi salah satu kebutuhan utama manusia. Efek kendaraan bermotor sangat mempengaruhi keadaan bumi karena gas yang dikeluarkan kendaraan bermotor adalah gas karbo monoksida yang berbahaya bagi kesehatan manusi dan gas karbon monoksida menyebabkan efek rumah kaca. Tidak ada salahnya untuk kembali menggunakan sepeda saat kakmu bepergian tidak terlalu jauh. Selain membuat hidup menjadi lebih sehat, hal ini akan membuat bumi menjadi lebih sejuk.
7. Efek rumah kaca.
foto: unsplash.com
Rumah kaca dna gedung-gedung pencakar langit semakin banyak dibangun akhir-akhir ini. Penyebab dari efek rumah kaca adalah akibat efek panas yang dipantulkan ke permukaan bumi yang terperangkap oleh gas yang ada di lapisan atmosfer sehingga mengalami pemberhentian dan tidak dapat diteruskan kembali ke luar angkasa. Kondisi ini mengakibatkan panas cahaya matahari tersebut akan dipantulkan lagi ke bumi.
8. Pembakaran sampah secara berlebihan.
foto: unsplash.com
Sampah yang sudah terlalu banyak menumpuk sering kali kita bakar untuk mengurangi jumlahnya. Kegiatan ini juga sering dilakukan sejak orangtua kita masih muda. Namun membakar sampah secara berlebihan setiap hari juga akan menimbulkan polusi. Apalagi jika sampah yang sudah dibakar ditinggalkan begitu saja, ini akan mengakibatkan timbulnya gasmetana yang akan menangkap panas sehingga karbondioksida akan sulit menghasilkan oksigen. Jadi mulai sekarang kita harus lebih berhati-hati dan bertanggung jawab ya.
Recommended By Editor
- 10 Kota di dunia punya kebijakan khusus demi selamatkan bumi
- Pesawat ini diklaim jadi penerbangan bebas sampah pertama dunia
- 7 Kota ini sudah melarang warganya gunakan mobil, biar go green
- 12 Foto udara dampak limbah industri ini indah tapi mengerikan
- Planet Mars menyelamatkan manusia dari kepunahan, apa bisa?