Brilio.net - Penembakan massal yang terjadi di masjid Selandia Baru pada Jumat (15/3) pukul 13.40 waktu setempat menjadi duka mendalam bagi dunia. Aksi penembakan brutal terjadi di dua masjid di kota Christchurch dan Linwood. Penembakan pertama terjadi di Masjid Al Noor di kota Christchurch, sedangkan penembakan kedua terjadi di Masjid Linwood Islamic Center.
Aksi penembakan tersebut bahkan dilakukan pelaku dengan merekamnya secara langsung melalui siaran live di Facebook. Seorang jurnalis bernama Sam Clarke mengungkapkan pelaku penembakan menggunakan senapan mesin dalam melancarkan aksinya. Seperti terekam dalam video yang tersebar di media sosial, sang pelaku tanpa ampun terus melayangkan tembakan kepada jemaah masjid.
Aksi penembakan tersebut mendapat kecaman dari berbagai pihak di seluruh dunia, khususnya umat muslim. Akibat aksi tak manusiawi tersebut, sebanyak 49 orang menjadi korban meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Tak tinggal diam, pihak kepolisian Selandia Baru dengan cepat mengamankan empat orang yang diduga pelaku penembakan.
Dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (15/3), berikut 9 fakta penembakan di dua masjid di Selandia Baru.
1. Kronologi kejadian.
foto: thisisinsider.com
Setelah mendapat laporan telah terjadi penembakan di dua masjid di Selandia Baru pukul 13.40, pihak kepolisian langsung menuju lokasi dan bersiaga pada pukul 13.53 siang. Saat kejadian terdapat setidaknya 300 orang yang berada di Masjid Al Noor kota Christchurch.
Polisi pun langsung mensterilkan lokasi penembakan dan mengawal beberapa orang yang diyakini sebagai jemaah untuk keluar dari masjid pada pukul 14.20. Sementara itu, seorang saksi mengatakan jika ia mendengar suara tembakan di masjid Linwood pukul 13.45, lima menit setelah penembakan di Masjid Al Noor, Christchurch.
2. Polisi mengamankan empat orang yang diduga pelaku.
foto: dailymail.co.uk
Dari insiden penembakan tersebut polisi mengamankan empat orang yang terdiri dari tiga pria dan satu perempuan yang diduga sebagai tersangka. Salah satu dari pelaku penembakan tersebut dipastikan merupakan warga negara Australia berusia 28 tahun bernama Brentont Tarrant. Tarrant juga merupakan pelaku penembakan di Masjid Al-Noor di kota Christchurch.
3. PM Selandia Baru mengutuk aksi penembakan tersebut.
foto: thespinoff.co.nz
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern mengutuk aksi penembakan brutal yang menewaskan 49 orang tersebut. Jacinda Ardern bahkan mengungkapkan jika aksi penembakan tersebut sama dengan serangan teroris.
"Hari ini adalah salah satu hari paling gelap di Selandia Baru. Ini adalah tindakan kekerasan yang luar biasa dan belum pernah sebelumnya," ungkap Jacinda Ardern seperti dikutip brilio.net dari laman stuff.co.nz
4. Jumlah korban jiwa.
foto: aljazeera.com
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan penembakan yang terjadi di dua masjid di kota Christchurch dan Linwood tersebut telah menawaskan 49 orang. Sementara 20 orang dilaporkan mengalami luka serius dan mendapat perawatan intensif di rumah sakit Christchurch Hospital.
5. Ditemukan bom di dalam mobil pelaku penembakan.
Saat polisi tiba di lokasi penembakan dan melakukan pengecekan, polisi menemukan sejumlah alat peledak rakitan pada mobil-mobil pelaku penembakan. Alat peledak tersebut pun langsung dijinakkan oleh militer Selandia Baru.
Alat peledak tersebut kini masih dalam penyelidikan apakah bom tersebut akan digunakan pelaku untuk melakukan serangan bunuh diri atau tidak.
6. Pelaku menyiarkan langsung aksi penembakan.
foto:Istimewa
Aksi penembakan yang terjadi secara brutal semakin mendapat kecaman dari dunia setelah pelaku dengan sadar menyiarkan aksi penembakannya melalui live Facebook. Pelaku sengaja menyiarkan aksi penembakannya selama 16 menit. Video tersebut kini semakin menyebar luas di internet.
Tak mau aksi keji tersebut menjadi konsumsi publik, pihak Facebook dan YouTube pun langsung berupaya untuk menghapus video tersebut. Jacinda Ardern juga menghimbau publik untuk berhenti berbagi dan menyebarkan video penembakan tersebut secara luas.
7. Warga Christchurch dihimbau untuk tidak keluar rumah.
foto: stuff.co.nz
Akibat aksi penembakan brutal tersebut, keamanan warga Christchurch menjadi fokus utama pemerintah dan aparat keamanan. Pemerintah mengeluarkan imbauan meminta seluruh warganya agar tak keluar rumah sampai situasi di sekitar dinilai sudah aman. Tak hanya itu, para siswa yang berada di sekolah-sekolah pun dilarang meninggalkan area sekolahan.
Imbauan tersebut berlaku hingga pukul 18.00 waktu setempat, dan para orangtua diperbolehkan untuk menjemput anak-anak mereka pulang ke rumah.
8. Tim Kriket Bangladesh berada di lokasi kejadian.
Saat kejadian penembakan tersebut berlangsung, anggota tim kriket Bangladesh berada di dalam bus menuju Masjid Al Noor untuk melaksanakan salat Jumat. Mereka dijadwalkan untuk melakoni laga uji coba ketiga di Hagley Oval pada hari Sabtu.
Staf pelatih sudah memastikan bahwa tidak ada anggota tim kriket Bangladesh yang menjadi korban. Kejadian tersebut membuat laga uji coba dibatalkan dan anggota tim kriket akan segera pulang ke Bangladesh.
9. Terdapat dua WNI yang menjadi korban penembakan.
Tak hanya tim kriket Bangladesh yang merasakan kejamnya aksi brutal penembakan massal di dua masjid di Selandia Baru. Beberapa WNI yang diketahui tengah berada dalam masjid untuk melaksanakan salat Jumat juga turut menjadi korban. Kemenlu menyampaikan ada enam WNI di masjid saat penembakan berlangsung.
Dua di antaranya turut menjadi korban penembakan, sedangkan beberapa lainnya berhasil selamat. Dua WNI tersebut merupakan pasangan ayah dan anak yang berada di masjid tersebut. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengungkapkan bahwa keduanya kini tengah mendapat perawatan di Christchurch Public Hospital.
"Ayahnya saat ini dirawat di ruang ICU dan anaknya juga dirawat di rumah sakit yang sama tetapi di ruang perawatan biasa," ungkap Arrmanatha Nasir dikutip brilio.net dari antara.
Korban penembakan tersebut diketahui bernama Zulfirman Syah, sedangkan sang anak belum diketahui identitasnya. Zulfirman Syah diketahui baru tinggal di Selandia Baru selama dua bulan.