Brilio.net - Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa pada tahun 2018 setiap penduduk Indonesia menghasilkan sampah sebesar 0,7 kg. Dengan begitu, jika dihitung secara nasional, maka per harinya Indonesia menghasilkan sampah sebesar 65,8 juta ton.
Dari jumlah yang begitu besar itu, 60 persen di antaranya ialah sampah organik, sedangkan 14 persen lainnya adalah sampah plastik. Sementara itu sisanya terdiri atas sampah kertas, metal, dan lain-lain. Fakta ini tentunya cukup ironis mengingat bahwa pada tahun 2025, pemerintah memiliki target untuk mengurangi sampah sebesar 30 persen.
foto: Instagram/@ailesh_power
Melihat besarnya persoalan sampah, terutama sampah plastik, yang mana telah menjadi ancaman serius di Indonesia tersebut, maka Festival Ajisaka UGM kali ini pun mengangkat tema 'Abhipraya Darani: Meluak Plastik' yang berarti 'Harapan Bumi: Mengurangi Plastik'.
"Melalui tema ini, para Insan Kreatif diharapkan mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat luas untuk mengatasi isu sampah plastik melalui beragam ide dan cara kreatif," tutur Nandipi, Ketua Ajisaka UGM 2019, Jumat (25/10).
Adapun sejumlah cara kreatif tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk karya jurnalistik, penelitian, periklanan, film, maupun kampanye sosial. Karya-karya tersebut kemudian akan dieksibisikan pada November mendatang di Monumen Jogja Kembali.
Harapannya, melalui Festival Ajisaka ini masyarakat pun semakin aware dengan isu lingkungan, terutama sampah plastik.
"(Kami) bertujuan mengajak audiens melihat kondisi bumi yang darurat sampah plastik, membangkitkan niat untuk memikirkan solusi, dan mengambil tindakan penyelamatan lingkungan yang nyata," papar Juan Daniel selaku ketua kompetisi Festival Ajisaka tahun ini.
Recommended By Editor
- 7 Lifehack jenius kurangi plastik di rumah, gampang dan praktis
- 10 Perilaku sepele ini nggak disadari merusak lingkungan
- 3 Cara membuang sampah tusuk sate agar tak bahayakan orang lain
- 10 Tips simpel kurangi sampah elektronik, jangan ragu donasikan
- Duh, 7 sampah plastik berusia puluhan tahun ini ditemukan masih utuh