Brilio.net - Setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan, pasti memiliki dosa yang diperbuat secara sengaja ataupun tanpa disengaja. Dosa merupakan suatu pelanggaran manusia atas perintah dan peraturan dari Allah.
Dosa dapat menyebabkan seseorang dimasukkan ke dalam neraka. Bahkan dosa kecil juga bisa menjadi penghalang terkabulnya suatu doa serta dapat menghalangi seorang umat untuk masuk surga.
Ketika seseorang penuh dengan dosa, biasanya hati juga akan tidak tenang. Bayang-bayang akan siksa api neraka, cukup membuat manusia takut dan jera. Untuk itu ketika seseorang melakukan dosa, hendaknya segera memohon ampun atau bertaubat pada Allah. Dan tentu saja berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
Nah, dosa terbagi menjadi dua jenis yaitu dosa besar dan dosa kecil. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (6/6), berikut dalil-dalil dari Alquran dan As Sunnah yang menunjukkan bahwa dosa terbagi menjadi dosa besar (al-kab'air) dan dosa kecil (ash-shagha'ir).
Sebagaimana dalam firman Allah dalam Alquran surat Asy Syura ayat 37
Wallaziina yajtanibuna kabaa'iral-ismi wal-fawaahisya wa izaa maa gadibu hum yagfirun
Artinya:
"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf."
Selain itu, Allah juga berfirman dalam Alquran surat An-Nisa ayat 31
In tajtanibu kabaa'ira maa tun-hauna 'an-hu nukaffir 'angkum sayyi'aatikum wa nudkhilkum mudkhalang kariimaa
Artinya:
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)."
Dalam ayat-ayat tersebut, kita diperintahkan untuk menjauhi dosa. Menjauhi dosa-dosa besar seperti perbuatan menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua, membunuh seseorang yang tidak dibenarkan dan perkara-perkara lainnya, niscaya Allah akan menghapuskan dosa-dosa yang lebih rendah darinya berupa dosa-dosa kecil, dan Allah akan memasukkan umatnya ke tempat yang mulia, yaitu surga.
Menyadari hal tersebut, sebagai umat muslim harus berusaha untuk terus berbuat baik dan menjalankan perintah Allah sekaligus menjauhi larangannya, serta senantiasa berusaha menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan, baik dosa besar dan dosa kecil.
Amalan-amalan penghapus dosa
Sebagai umat muslim yang baik, hendaknya menyesali dosa-dosa yang pernah diperbuat selama hidup. Memohon ampun kepada Allah setiap hari, karena sadar atau tidak sadar seseorang pasti akan melakukan suatu dosa. Berikut ini amalan-amalan dalam Islam yang dapat menghapus dosa:
1. Bertaubat dan senantiasa memohon ampun
Dalam firman Allah di surat Az Zumar ayat 53 yang berbunyi:
Qul yaa 'ibaadiyallaziina asrafu 'alaa anfusihim laa taqnatu mir rahmatillaah, innallaaha yagfiruz-zunuba jamii'aa, innahu huwal-gafurur-rahiim
Artinya:
"Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Meski seorang hamba tahu bahwa sering khilaf berbuat salah dan dosa, jangan sampai merasa putus asa dan berdiam diri dari memohon ampunan kepada Allah. Bertaubat sebelum waktunya terlambat.
Untuk bertobat, seseorang dapat melaksanakan sholat taubat yang merupakan sholat sunnah untuk memohon ampunan Allah, dari segala dosa. Sholat taubat sering juga disebut dengan istilah sholat istighfar atau sholat minta ampun. Sholat ini sebaiknya dilaksanakan secara sendiri. Yakni dilakukan dua rakaat dengan sekali salam.
2. Berhenti melakukan dosa
Orang yang sudah melaksanakan sholat taubat nasuha, maka semestinya tidak mungkin lagi berbuat dosa atau maksiat. Setelah bertobat seseorang harus berjanji dan bersungguh-sungguh berhenti melakukan perbuatan yang mengakibatkan dosa besar.
Jangan sampai tetap menjalankan dosa ketika sudah bertaubat, karna hal tersebut biasa dilakukan oleh orang-orang yang munafik. Seperti firman Allah dalam Alquran surat An Nisa ayat 145-146.
Innal-munaafiqiina fid darkil asfali minan naar, wa lan tajida lahum nasiiraa
Artinya:
"Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka."
Illallaziina taabu wa aslahu wa'tasamu billahi wa akhlasu diinahum lillaahi fa ulaa'ika ma'al mu'miniin, wa saufa yu'tillaahul-mu'miniina ajran 'aziimaa
Artinya:
"Kecuali orang-orang yang taubat dan mengadakan perbaikan dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan tulus ikhlas (mengerjakan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu adalah bersama-sama orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan kepada orang-orang yang beriman pahala yang besar."
3. Membaca istighfar
Dalam hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan oleh Muslim, "Jika seorang hamba berbuat dosa, lalu ia berkata: Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa, ampunilah aku. Rabbnya menjawab, “Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku." Kemudian ia berbuat dosa lainnya, lantas ia pun mengatakan pada Rabbnya, "Wahai Rabbku, aku betul-betul telah berbuat dosa lainnya, ampunilah aku."
Rabbnya menjawab, "Hamba-Ku telah mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang Maha Mengampuni dosa dan menhukumi setiap dosa. Aku telah mengampuni hamba-Ku. Lakukanlah sesukamu (maksudnya: selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan mengampunimu, pen)." Kemudian ia pun melakukan dosa lain yang ketiga atau keempat."
Dari hadis di atas, maka hendaknya sebagai umat muslim yang baik selalu memohon ampun kepada Allah dan menyadari bahwa apa yang lakukan adalah hal yang berdosa. Meski begitu, seorang hamba harus berusaha untuk menjaga diri untuk tidak lagi mengulangi dosa yang sama.
4. Berbuat kebaikan
Amalan keempat yang dapat dilakukan adalah dengan selalu berbuat kebaikan yang mengandung amal kebajikan. Dari berbuat kebaikan tersebut, seseorang dapat dengan mudah mendapatkan pahala. Sehingga amal-amal tersebut dapat menjadi pelebur dosa.
5. Berpuasa
Dengan berpuasa selain dapat mecegah seseorang dari melakukan perbuatan-perbuatan dosa, juga dapat menjadi amalan yang membuat dosa-dosa diampuni. Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, Nabi Muhammad shallallahi ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesiapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas (mencari pahala karena Allah) maka diampunilah dosanya yang sudah lewat."
Puasa yang dimaksud tak hanya puasa di bulan Ramadhan saja namun juga menjalankan puasa-puasa sunnah seperti contoh puasa Senin-Kamis.