Brilio.net - Gunung Anak Krakatau erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik sekitar 657 meter di atas permukaan laut pukul 22.35 WIB, Jumat (10/4).
Berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi Magma Indonesia, Kementerian ESDM, yang dikutip di Jakarta, Sabtu, erupsi tersebut terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm.
Aplikasi Magma Indonesia, magma.vsi.esdm.id itu juga menyebutkan aktivitas seismik ditandai dengan erupsi tremor yang terjadi terus menerus.
Berdasarkan pantauan kamera pengawas atau CCTV pada pos pemantauan Gunung Anak Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.
Anak Krakatau is
erupting now. The first image is from our webcam:https://t.co/O8KFco7NOx
The
second photo was taken from our observatory (~43 km from the volcano).
pic.twitter.com/nlHHWIyuAw
PVMBG menyebutkan tingkat aktivitas gunung yang terletak di Selat Sunda itu berada pada level II atau waspada.
PVMBG mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.
Sementara itu, suara dentuman berkali-kali terdengar di sekitar Jakarta, Depok hingga Bogor. Dentuman itu diduga berasal dari letusan Anak Krakatau.
Recommended By Editor
- Penjelasan ilmiah gunung meletus bisa bikin erupsi gunung lain
- Semula 338 meter, tinggi Anak Krakatau terkikis jadi segini
- 5 Erupsi gunung Indonesia pengaruhi iklim dunia, termasuk Krakatau
- 4 Pulau ini terbentuk setelah erupsi Gunung Krakatau
- 5 Letusan besar Anak Krakatau 1927-2018, total ribuan erupsi
- Evolusi Anak Krakatau pascaerupsi 1883, tumbuh 4 meter per tahun