Brilio.net - Indonesia menjadi salah satu negara yang punya gunung api aktif terbanyak di dunia. Salah satunya gunung yang belakangan aktivitas vulkaniknya sedang memuncak yaitu Anak Krakatau. Erupsi terus-terusan sejak Juni 2018 memicu longsornya beberapa bagian ke laut. Hal ini juga yang menyebabkan tsunami yang terjadi di beberapa wilayah Banten dan juga Lampung pada 22 Desember lalu.
Pasca Anak Krakatau mengalami longsor yang memicu gelombang tinggi dan tsunami, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, naik level III atau berstatus siaga.
Gunung api dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut ini berstatus siaga setelah terpantau dari pos pengamatan periode Kamis (27/12) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
PVMBG menaikkan Status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), dengan zona berbahaya diperluas dari 2 kilometer menjadi 5 kilometer. Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 5 kilometer dari puncak kawah. pic.twitter.com/cvGpuxtpno
Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) December 27, 2018
Meski berada di lempeng bumi yang sama, peningkatan aktivitas vulkanik Anak Krakatau sejauh ini belum terlalu mempengaruhi aktivitas gunung lainnya. Naiknya status Anak Krakatau tidak mempengaruhi status dari Gunung Merapi. Hingga kini tingkat aktivitas Merapi masih pada status Waspada (level 2).
foto: Instagram/@bpptkg
Menurut unggahan Instagram Stories Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), lewat CCTV terpantau Merapi mengeluarkan lava pijar. Pada Kamis pukul 02.50 WIB dini hari, lava pijar dengan jarak luncur 300 meter mengarah ke hulu Kali Gendol.
"Via CCTV puncak #merapi terpantau guguran lava pijar pukul 02.50 WIB dengan jarak luncur 300 m, arah ke hulu kali gendol. Tingkat Aktivitas #merapi Waspada (level 2)," BPPTKG mengabarkan, seperti brilio.net kutip pada Kamis (27/12).
Sementara pukul 08.45 WIB, kembali terjadi guguran lava yang mengarah ke barat laut di dalam area kawah. Meski demikian BPPTKG menegaskan status aktivitas Merapi masih Waspada (level 2).
foto: Instagram/@bpptkg
"09.15 Terjadi guguran kubah lava Merapi, pukul 08.45 WIB teramati dari CCTV Puncak ke arah barat laut didalam area kawah. Tingkat aktivitas Waspada (level 2)," tegasnya.
BPPTKG mengimbau bahwa Waspada (level 2) masih dalam batas aman masyarakat untuk beraktivitas, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Lewat video singkat, BPPTKG memberikan imbauan apa saja yang harus dilakukan masyarakat dalam tingkat aktivitas Merapi Waspada (level 2) ini.
Pertama, masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar radius tiga kilometer dari puncak. Warga juga diminta untuk terus mengikuti kabar Merapi baik itu lewat televisi, koran maupun media sosial. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memahami titik kumpul tempat evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan status Gunung Merapi.
Berikut ini video lengkap imbauan BPPTKG kepada masyarakat yang berada di sekitar Gunung Merapi.