Brilio.net - Fenomena judi online akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Pasalnya aktivitas judi online di Indonesia mengalami peningkatan. Pemainnya banyak yang malah jatuh miskin dan kesulitan secara ekonomi.

Selain masyarakat biasa, ternyata persoalan judi online ini juga merambat sampai ke anggota dewan. Tidak tanggung-tanggung, terdapat 82 orang anggota DPR RI yang terlibat dalam judi online ini. Semuanya akan segera dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh.

"Ada 82 orang anggota DPR RI yang terlibat judi online. Mereka itu nanti, oleh PPATK, mungkin beberapa hari ini akan disampaikan, siapa yang diduga kepada Komisi III maupun ke MKD," ujar Pangeran dikutip dari liputan6.com oleh brilio.net pada Jumat (28/6/2024).

puluhan anggota dpr terlibat judi online © YouTube

foto: YouTube/@MerdekaDotCom

Menurut Pangeran 82 orang itu masih berstatus aktif sebagai anggota legislatif. Ia memastikan bahwa MKD akan mengambil sikap tegas dalam menyelesaikan persoalan ini.

"MKD akan memproses yang terlibat 82 orang ini. Yang jelas MKD akan mengambil sikap," kata dia.

Senada dengan Pangeran, Ahmad Sahroni yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi III DPR RI meminta kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk serius menangani judo online. Ia mengatakan sebaiknya PPATK menyebut setiap pihak yang terlibat. Pasalnya hal itu merupakan tindakan yang memalukan dan menyalahi aturan.

"PPATK wajib buktikan temuan tersebut. Harus clear bahwa anggota dewan itu betul-betul terlibat atau bermain, jangan sekedar dugaan. Dan kalau sudah firm, harus diungkap semuanya, sebut nama-namanya biar publik tahu," kata dia.

puluhan anggota dpr terlibat judi online © YouTube

foto: YouTube/@MerdekaDotCom

Sahroni melanjutkan hal ini akan menjadi teguran keras bagi pejabat yang lain. Baginya tentu sulit untuk meminta masyarakat ikut aturan sementara justru anggota dewanlah pelakunya. Apalagi tindakan tersebut merupakan hal yang memalukan dan juga mengecewakan.

"Karena kalau betul terjadi, ini kan tentunya sangat memalukan dan mengecewakan. Coba, gimana masyarakatnya mau ikuti aturan kalau pejabat publiknya seperti ini?" sambungnya.

Selain itu, Sahroni juga meminta agar anggota yang kedapatan terlibat di judi online mendapatkan tindakan yang tegas. Karena itu ia berharap agar PPATK segera mengambil tindakan yang konkret. Salah satu usulan dari Sahroni adalah rekening anggota tersebut langsung diblokir.

"Jadi jika terbukti, PPATK harus langsung blokir semua rekening yang terlibat. Agar menjadi contoh tegas bahwa negara betul-betul serius memberantas judi online tanpa pandang bulu," ungkap Sahroni.

Sahroni menekankan bahwa hal tersebut merupakan bentuk keseriusan negara dalam menangani judi online. Presiden Jokowi sebelumnya telah memberi arahan untuk tidak berkompromi terhadap judi online, baik sebagai bandar ataupun sekadar bermain.

"Lagian, instruksi Pak Presiden juga sudah clear kok, tidak ada kompromi terhadap judi online. Mau itu yang mengoperasikan, hingga yang sekedar bermain," ujarnya.

"Kita ingin kebiasaan jahat yang telah merugikan negara ini segera diberantas. Capek lihat triliunan uang negara mengalir ke luar. Jadi jangan anggap remeh tiap temuan, sikat saja semua," sambung Sahroni.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa selain 82 DPR RI, ada sekitar 1000 orang dari anggota legislatif yang mengakses judi online. Angka tersebut berdasarkan akumulasi dari anggota DPR RI, DPRD, hingga kesekjenan.

"Jadi ada lebih dari 1.000 orang DPR, DPRD, dan sekretariat kesekjenan, ada, lalu transaksi yang kami potret itu lebih dari 63 ribu transaksi yang dilakukan oleh mereka-mereka itu," ujar Ivan dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR RI.

puluhan anggota dpr terlibat judi online © YouTube

foto: YouTube/@MerdekaDotCom

Ivan mengatakan bahwa dari sisi transaksi, nilainya mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Tidak tanggung-tanggung, satu orang pemain bisa mencapai angka miliaran. Pihaknya mencatat bahwa nilai transaksi tersebut hampir mencapai Rp25 miliar.

"Dan angka rupiahnya bisa saya sampaikan? Angka rupiahnya hampir Rp 25 miliar di masing-masing. Ya transaksi di antara mereka dari ratusan (juta) sampai miliaran, sampai satu orang sekian miliar," pungkas Ivan.