Bukannya mengikuti langkah Dwikorita, Roberth meminta Basarnas meniru BMKG untuk bersembunyi di bawah meja.
"Ini lihat ini, harus ikut kepala BMKG. Iya Kepala Basarnas belum ikut, BMKG sudah langsung masuk meja," ucap Roberth.
Dwikorita lantas menyarankan bila ada gempa lagi sebaiknya bersembunyi di bawah meja, kemudian setelah gempa mereda berjalan keluar melalui pintu.
"Mohon izin sebentar bapak, seandainya lagi, mohon untuk masuk di bawah meja. Kalau sudah tenang sebaiknya kita keluar melalui pintu, dibagi yang disebelah sana," saran Dwikorita.
Namun, Roberth menyanggah bahwa pintu di ruangan ini hanya ada satu pintu saja. "Enggak ada pintu lain lagi ibu, satu pintu saja," kata Roberth kemudian disambut gelak tawa hadirin.
Mendengar perkataan Roberth, Dwikorita mengatakan bahwa sebaiknya pintu ada dua.
"Sebaiknya dua (pintu), jadi mungkin kita anu aja dulu, kita jalan dulu aja, kalau ada lagi sembunyi," katanya.
Karena gempa, Roberth pun menyatakan rapat diskors selama 30 menit. "Harusnya, kalau gempa begini kita keluar dulu ya. Tunggu 30 menit baru kita masuk lagi, jadi kita skors dulu lah," kata Roberth.
Recommended By Editor
- Perjuangan ibu terjang reruntuhan gempa Cianjur untuk selamatkan anak
- Memahami Sesar Cimandiri, pemicu gempa Cianjur yang merusak
- Sejarah mencatat 14 kali gempa merusak terjadi di Cianjur-Sukabumi
- Adik Dinar Candy hilang di pesantren pasca gempa Cianjur
- Update korban gempa Cianjur: 162 meninggal, mayoritas anak-anak