Brilio.net - Kepulan asap muncul secara misterius di persimpangan ruas jalan Cipaganti-Pasteur, Kota Bandung. Setelah diduga karena kabel optik, belakangan diketahui asap bersumber dari lapisan cat karet yang terkena sinar matahari dan tekanan kendaraan.

Diketahui, informasi mengenai jalan berasap ini sempat menjadi pembahasan di media sosial pada Senin (13/1) kemarin. Ternyata, kepulan asap sudah terlihat sehari sebelumnya, hanya saja tidak terlalu besar.

Asap tersebut berbau menyengat seperti kabel terbakar. Hal itu membuat petugas Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung menduga sumbernya berasal dari kabel optik yang ditanam di bawah jalan milik Telkom. Lagi-lagi hal itu terbantahkan melalui pengecekan langsung.

Asap misterius muncul di Jalan Cipaganti-Pasteur, ini sebabnya  2020 merdeka.com

foto: merdeka.com

GM Akses Management Telkom Regional 3 Jabar, Muhlis Mustaming, mengungkapkan hasil pengecekan tidak terjadi kerusakan pada kabel optik di lokasi. Terlebih, sistem yang digunakan dalam pemasangan kabel optik membuat risiko kerusakan sangat kecil, pelindung kabel pun tahan api.

"Kalau memang kabel optik ada kerusakan, pasti ada gangguan jaringan kepada pelanggan. Kami tidak menerima keluhan dari pelanggan," kata Muhlis Mustaming.

Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akhirnya melakukan pembongkaran melalui alat khusus. Di tengah prosesnya, asap masih menyembul keluar meski intensitasnya tidak besar. Namun di dalamnya tidak ditemukan kabel atau pipa.

Asap misterius muncul di Jalan Cipaganti-Pasteur, ini sebabnya  2020 merdeka.com

foto: merdeka.com

Pada bagian yang dibongkar terlihat ada tiga lapisan, aspal, cat merah dan hitam. Cat merah pelapis aspal merupakan marka jalan tanda pemberhentian kendaraan bermotor. Cat merah tersebut kemudian dilapisi cat hitam lagi oleh Dinas Perhubungan (Dishub).

"Ini yang jadi penyebabnya, kalau aspal kepanasan kan hanya menguap, naik ke atas. Tapi, ini aspalnya dilapisi lagi cat open hitam sama (Dinas Perhubungan), jadi penyebabnya cat open," kata Pelaksana teknis pemeliharaan jalan dan saluran UPT Cibeunying, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Asep Suryana seperti dikutip dari merdeka.com, Selasa (14/1).

Ia mengaku tidak mengetahui lapisan cat yang digunakan oleh Dishub itu. Namun, untuk mengatasi keberadaan asap yang mengganggu, pihaknya langsung mengganti material cat tersebut dengan hotmix.