Brilio.net - Mungkin banyak anak muda zaman now yang belum tahu bagaimana perjuangan para pahlawan meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Karena itu mereka perlu diedukasi. Ada banyak cara bisa dilakukan. Salah satunya lewat pameran foto.
Nah cara inilah yang dilakukan GO-JEK dengan menggelar pameran foto dan cerita pendek berjudul ‘Wajah-Wajah Pejuang Kemerdekaan’ bersama para veteran cacat yang tergabung dalam Korps Cacat Veteran Republik Indonesia (KCVRI). Acara ini digelar di Plaza Indonesia sejak 8 November hingga 22 November 2017.
Oh iya, kegiatan ini merupakan bagian dari program Untuk Anak Bangsa yang tujuannya untuk mengenang kembali bagaimana kemerdekaan Indonesia dapat dicapai. Human Resources GO-JEK Indonesia Monica Oudang menjelaskan, ketika mendengarkan cerita perjuangan mereka, GO-JEK ikut merasakan semangat para veteran ini ketika merebut kemerdekaan dulu. Hal itu bisa menumbuhkan semangat untuk terus ikut membangun Indonesia.
“Di momen Hari Pahlawan ini, kami ingin mengajak anak zaman now untuk mengenang jasa pahlawan, menumbuhkan semangat kebangsaan lalu memanfaatkannya untuk terus berinovasi, berkolaborasi menghasilkan solusi membangun Indonesia di zaman now,” ujar Monica.
(Kiri-Kanan) Pengurus Yayasan Korps Cacat Veteran Republik Indonesia (KCVRI) Ronny Muaya, Chief Human Resources GO-JEK Indonesia Monica Oudang dan Ketua KCVRI Soepranoto berbincang mengenai pentingnya Hari Pahlawan ketika mengunjungi pameran foto berjudul Wajah-Wajah Pejuang Kemerdekaan.
Nah dalam acara ini GO-JEK menggandeng Komunitas Foto Leica. Banyak cerita menarik dan menyentuh yang disampaikan para veteran. Dari cerita hidup tersebut, GO-JEK berharap anak zaman now bisa lebih menghargai jasa para pahlawan.
“Karena lewat usaha para pahlawan yang tanpa pamrih itu, sekarang anak muda Indonesia bisa menikmati kebebasan berkarya dan berkreasi untuk negeri,” katanya.
Salah satu cerita menarik yang ditampilkan dalam pameran tersebut berasal dari Soepranoto Ketua Umum KVCRI yang juga pejuang revolusi. Dikisahkan saat berjuang di Boyolali, Jawa Tengah, dia dan dua orang pejuang Indonesia lain sempat terkepung 50 orang penjajah dan diminta menyerah.
Mereka ditodong senjata api, dan diminta mengangkat tangan sebagai tanda menyerah. Namun, perintah tersebut ditolak dan berujung pada penembakkan di tangannya. Kisah haru ini tentunya diharapkan bisa menginspirasi masyarakat utamanya anak muda zaman now untuk tidak gampang menyerah.
Soepranoto pun mengapresiasi perhatian GO-JEK untuk veteran Indonesia ini. Dia sangat berterima kasih kepada GO-JEK yang mewujudkan mimpi para pejuang mendokumentasikan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
“Dengan adanya program ini, saya berharap generasi-generasi muda Indonesia bisa terus mengingat sulitnya kita meraih kemerdekaan. Saya juga berpesan kepada anak-anak muda Indonesia untuk terus berkarya, berkreasi untuk negeri serta mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih dengan nyawa dan darah,” para Soepranoto.
Nggak cuma pameran foto dan cerita aja lho, GO-JEK bersama mitra-mitra talent GO-CLEAN juga telah membersihkan Kantor Pusat KCVRI di kawasan Jakarta Pusat. GO-JEK juga menggandeng 100 orang mitra driver GO-JEK dan talent GO-CLEAN untuk menabur bunga di Taman Makam Pahlawan.
Kegiatan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan ini juga dilakukan di Surabaya yang melibatkan 60 mitra driver GO-JEK. Lebih jauh, GO-JEK juga akan bekerjasama dengan KVCRI membangun museum mini veteran Indonesia.
Recommended By Editor
- 11 Meme ojek online ini lucunya antar khayalanmu ke puncak tertinggi
- Konsisten kantongi Rp 10 juta/bulan, driver Go-Jek ini buka rahasianya
- Pengendara Go-Jek ini sediakan power bank & camilan untuk penumpang
- Go-Jek bikin kinclong 100 masjid selama Ramadan, salut!
- Driver ojek ini selalu beri bingkisan tulisan doa ke penumpang, salut!