Brilio.net - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru menyabet gelar doktor di Universitas Indonesia. Menteri sekaligus Ketua Umum Golkar tersebut menyelesaikan sidang terbuka promosi Doktor di UI pada Rabu (16/10) kemarin. Ia berhasil lulus dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global Pascasarjana UI usai menamatkan disertasi yang bertajuk hilirisasi nikel di Indonesia. Kelulusannya pun terbilang cepat, pasalnya, Bahlil tercatat masuk Universitas Indonesia pada Februari 2023 lalu. Praktis, dirinya hanya perlu 1 tahun 8 bulan untuk meraih gelar doktornya.
Promosi doktor yang diterima Bahlil Lahadalia menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Kelulusannya dinilai terlalu cepat tak seperti idealnya kuliah S3 yang biasa ditempuh dalam kurun 6 semester atau 3 tahun. Namun, pihak UI sendiri sudah membantah kejanggalan promosi doktor Bahlil Lahadalia. Pihak universitas menyatakan kelulusan Menteri ESDM ini sudah sesuai prosedur dan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Brilio.net merangkum dari dokumen Peraturan Rektor UI tersebut terkait penyelenggaraan program doktor. Rupanya, di salah satu universitas nomor wahid di Indonesia ini, tersedia beberapa program untuk jenjang doktoral. Seperti apa peraturannya? Berikut penjelasan lengkapnya seperti dihimpun brilio.net, Kamis (17/10).
Cara Penyelenggaraan Program Doktor.
foto: youtube.com/Universitas Indonesia
Dalam peraturan rektor di Pasal 6 disebutkan bahwa ada dua jenis penyelenggaraan program doktor di Universitas Indonesia. Mahasiswa bisa memilih jalur kuliah dan riset, serta jalur riset saja. Artinya, jika memilih jalur riset, mahasiswa tak dibebani dengan kuliah. Namun, pemilihan program ini ditentukan oleh program studi masing-masing. Bahlil Lahadalia dikonfirmasi sebagai mahasiswa S3 UI jalur riset alias memang dirinya tak dibebani SKS perkuliahan. Hal ini membuatnya mampu lulus lebih cepat dibanding idealnya kuliah doktoral.
Namun, dalam penyelenggaraan program doktor melalui riset ini, ada setidaknya tujuh persyaratan yang harus dipenuhi oleh mahasiswa.
Syarat Kuliah Doktor di UI Jalur Riset.
Penerimaan mahasiswa UI jalur ini didasarkan pada beberapa kriteria seperti tertulis dalam Pasal 12, di antaranya sebagai berikut:
a. Nilai TPA Universitas Indonesia (nilai minimum 550);
b. Nilai TOEFL (skor minimum 500) atau IELTS (skor minimum 6) atau lulus ujian Bahasa Inggris yang diadakan Universitas;
c. PIK yang diperoleh pada jenjang pendidikan sebelumnya minimum 3,00 (dalam rentang 0--4);
d. Hasil penilaian wawancara terkait dengan kesiapan mengikuti program doktor;
e. Hasil penilaian Praproposal Riset lengkap yang dievaluasi oleh para pakar bidang ilmu terkait;
f. Calon mahasiswa minimal telah memiliki 2 (dua) publikasi ilmiah;
g. Ketersediaan calon promotor yang memiliki kepakaran yang diminati oleh calon mahasiswa.
Sementara itu, mahasiswa yang mengambil jalur riset untuk program doktoralnya di Universitas Indonesia ini meski tak dibebani dengan kuliah, namun ada beberapa hal yang harus dipenuhi.
Kewajiban Mahasiswa Doktor Jalur Riset.
Program Doktor melalui Riset mewajibkan mahasiswa untuk:
a. mengikuti seminar berkala mengenai kajian literatur khususnya jurnal ilmiah bereputasi terkait riset utamanya (8 sks);
b. mengikuti Ujian Proposal Riset (6 sks); -17-
c. mengikuti Ujian Hasil Riset (10--12 sks);
d. menyajikan 1 (satu) makalah ilmiah hasil riset terkait disertasinya sebagai penulis utama pada konferensi ilmiah internasional dan diterbitkan dalam prosiding sebagai makalah penuh (full paper) (6 sks);
e. menghasilkan 1 (satu) makalah ilmiah hasil riset terkait disertasinya sebagai penulis utama yang dapat didampingi oleh tim promotor yang sudah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal internasional terindeks (8 sks) dan 1 (satu) makalah ilmiah yang sudah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal nasional yang terakreditasi 4( sks);
f. menyerahkan bukti-bukti pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf e merupakan prasyarat untuk ujian promosi;
g. menyerahkan 1 (satu) karya Disertasi dan mengikuti Sidang Promosi sebagai tahap akhir Program Doktor (6--8 sks).
Mahasiswa S3 Universitas Indonesia Jalur Kuliah dan Riset.
foto: youtube.com/Universitas Indonesia
Sementara itu, program doktor yang lainnya yakni melalui jalur kuliah dan riset mewajibkan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan sedikitnya 18-22 SKS. Adapun persyaratan yang harus ditempuh adalah sebagai berikut:
Program Doktor melalui Kuliah dan Riset mewajibkan mahasiswa untuk:
a. mengikuti sejumlah mata kuliah terstruktur yang tertera dalam kurikulum (18--22 sks).
b. mengikuti Ujian Proposal Riset (6 sks).
c. mengikuti Ujian Hasil Riset (8--10 sks).
d. menghasilkan 1 (satu) makalah ilmiah hasil riset terkait disertasinya sebagai penulis utama yang dapat didampingi oleh tim promotor yang sudah diterima untuk diterbitkan dalam jurnal internasional terindeks (8 sks);
e. menyerahkan bukti pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf d merupakan prasyarat untuk ujian promosi;
f. menyerahkan 1 (satu) karya Disertasi dan mengikuti Sidang Promosi sebagai tahap akhir Program Doktor (6--8 sks).
Peraturan penyelenggaraan program doktor di setiap universitas tentu berbeda-beda. Karenanya, waktu kelulusan setiap mahasiswa pun berbeda satu sama lain. Sebagai perbandingan, brilio.net mengutip dari unggahan Facebook Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada Dr. Abdul Gaffar Karim terkait program doktoral di UGM. Menurut unggahannya, dalam program doktor ilmu politik di UGM mahasiswa kemungkinan bisa menyelesaikan studi doktor secepat-cepatnya sekitar 2 tahun, dan paling lama 5-7 tahun.
“Mahasiswa harus mematangkan proposal lewat empat rangkaian perkuliahan selama 1 semester, dilanjutkan dengan pematangan proposal bersama para promotor/ko-promotor di semester berikutnya,” tulis Abdul Gaffar Karim seperti dikutip brilio.net, Kamis (17/10).
Sesuai dengan alur, jika mahasiswa terdaftar program doktor pada tahun 2024, maka ujian proposal harus terlaksana paling cepat pada Februari 2025 dan paling lambat pada Juli 2025. Ia juga menambahkan bahwa riset mahasiswa S3 umumnya ditempuh dalam 1-4 semester. Penulisan riset juga idealnya memakan waktu 1-4 semester.
“Kalau sampeyan cerdas seperti Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah, maka sampeyan bisa lulus doktor ilmu politik dalam dua tahun, asal sudah ada publikasi internasional,” tulisnya.
“Tapi kalau sampeyan cerdas rata-rata, biasanya sampeyan akan lulus di tahun keempat. Kalau sampeyan cerdas tapi sibuk, ya 5-7 tahun baru lulus,” terang ia.
Recommended By Editor
- 7 Ide menu makan siang ala rumahan, lezat, tidak bikin bosan dan mudah dibuat
- Raih rekor muri usai lulus doktor kurang dari 2 tahun, begini cara Hafizurrachman raih gelar S3 UGM
- 9 Resep makanan tradisional Indonesia, enak, sederhana, dan mudah dibuat di rumah
- Kuliah S3 rata-rata berapa lama? Ini penjelasan soal tahapan yang harus dilalui hingga promosi Doktor
- 10 Resep masakan Jepang yang enak dan mudah dibuat di rumah
- 6 Alasan kenapa buku cetak tak bisa digantikan e-book, dari aroma kertas hingga prestise
- Apa itu kiai? Pahami pengertian, sejarah, dan proses seseorang mendapatkannya
- Alasan mahasiswa sekarang rentan depresi, tekanan akademik atau faktor lingkungan?