Kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang terjadi di Kazakhstan baru-baru ini menyisakan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban. Pesawat yang terbang dari Baku menuju Grozny ini mengalami insiden tragis yang mengakibatkan 38 dari 69 orang di dalamnya tewas.

Pesawat tersebut berbelok dari rutenya dan berusaha melakukan pendaratan darurat di dekat Aktau, padahal Grozny lebih dekat. Anehnya, pesawat ini justru jatuh dan terbakar. Menurut berita yang dilansir oleh news.com.au, hingga saat ini belum ada penjelasan yang memadai mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Pesawat menghilang dari radar sebelum muncul kembali di sisi lain Laut Kaspia, dekat Aktau, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari bandara.

Bukan menabrak burung, begini teori penyebab kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan  2024 brilio.net

foto: Instagram/@alvarezmoles

Azerbaijan Airlines mengemukakan bahwa kemungkinan pesawat bertabrakan dengan sekawanan burung, yang menyebabkan kerusakan fatal. Namun, pihak bandara Grozny menyatakan bahwa pesawat dialihkan karena kondisi cuaca yang buruk. Di sisi lain, beberapa pakar penerbangan berpendapat bahwa kerusakan yang terlihat lebih mirip dengan dampak dari serangan udara, bukan akibat tabrakan dengan burung.

Matt Borie, seorang ahli intelijen penerbangan di perusahaan keamanan penerbangan Osprey Flight Solutions, dilansir dari Wall Street Journal, menyebutkan bahwa video puing-puing pesawat menunjukkan indikasi bahwa pesawat mungkin terkena tembakan antipesawat. Hal ini mengingat daerah sekitar Grozny sebelumnya pernah menjadi lokasi penembakan pesawat nirawak Ukraina oleh sistem pertahanan udara Rusia. Osprey Flight Solutions bahkan telah memperingatkan maskapai tentang risiko yang meningkat sebelum kecelakaan terjadi.

Setelah kecelakaan ini, Azerbaijan Airlines menghentikan semua penerbangan ke Grozny. Tim penyelamat yang tiba di lokasi kecelakaan menggambarkan suasana yang sangat menyedihkan, dengan banyak penumpang dan awak yang terluka parah. Seorang penyelamat bernama Elmira mengisahkan betapa tragisnya situasi saat mereka berusaha menyelamatkan para penyintas yang berlumuran darah dan meminta pertolongan.

Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, melaporkan bahwa kondisi mayat-mayat yang ditemukan sangat buruk, sebagian besar terbakar. Identifikasi terhadap korban sedang dilakukan, meskipun ada satu korban yang masih tidak sadarkan diri di rumah sakit tanpa dokumen pengenal.

Penyelidikan resmi telah dimulai, dan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mempersingkat kunjungannya ke Rusia untuk menangani situasi ini. Kementerian kesehatan Kazakhstan juga mengirim tim medis untuk merawat korban yang selamat. Ibu Negara Azerbaijan, Mehriban Aliyeva, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban melalui media sosial.