Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, baru-baru ini memberikan tanggapan mengenai surat edaran dari Presiden Prabowo Subianto. Surat tersebut berisi ajakan kepada warga Jakarta untuk memilih pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono dalam Pilkada Jakarta. Menurut Cak Imin, surat edaran ini tidak melanggar aturan masa tenang kampanye.
"Enggak, enggak (melanggar masa tenang kampanye)," ungkap Cak Imin saat berbincang dengan wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 26 November 2024.
Dia menjelaskan bahwa Prabowo, sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, memiliki hak untuk mendukung pasangan RK-Suswono di Pilkada Jakarta 2024. Hal ini diungkapkan Cak Imin ketika ditanya tentang netralitas Prabowo dalam Pilkada 2024.
"Ya kan sebagai ketua umum partai ya boleh lah," tambahnya.
Surat edaran Prabowo yang berisi ajakan untuk memilih pasangan cagub-cawagub nomor urut 01, Ridwan Kamil-Suswono, sempat viral di media sosial pada masa tenang kampanye. Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menegaskan bahwa ajakan Prabowo tersebut dilakukan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum partai.
foto: Instagram/@raffinagita1717
"Cukup jelas tegas dalam kedudukan beliau sebagai ketua umum dan ketua dewan pembina Partai Gerindra begitu, itu suratnya jelas," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada hari yang sama.
Muzani juga membantah bahwa edaran tersebut sengaja disebar selama masa tenang. "Enggakah, kemarin-kemarin. Eh kemarin apa kapan gitu lo sebelum masa tenang itu," pungkasnya.
Cak Imin yakin pengaruh Jokowi di Pilkada
Cak Imin juga meyakini bahwa pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meningkatkan suara Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta, serta Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilkada Jawa Tengah. Dia optimis bahwa dukungan Jokowi akan memberikan dampak positif bagi kedua pasangan calon tersebut.
"Iya nanti kita lihat aja. Tapi tentu ada pengaruhnya. Ya naik dong (suaranya)," kata Cak Imin kepada wartawan di Istana Kepresidenan.
Dia menambahkan, "Insya Allah menang, Insya Allah menang," menunjukkan keyakinannya terhadap kemenangan pasangan yang didukungnya. Cak Imin juga menegaskan bahwa PKB aktif berpartisipasi dalam memenangkan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta.
"Oh bergerak, bergerak. Kan DPW, Provinsi (datang saat kampanye akbar)," ujarnya menanggapi tuduhan bahwa tidak ada perwakilan PKB saat kampanye akbar.
Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
Di sisi lain, pengamat komunikasi politik, M Jamiluddin Ritonga, memberikan pandangannya mengenai cawe-cawe yang dilakukan Jokowi dalam Pilkada Serentak 2024. Dia menilai bahwa cawe-cawe Jokowi belum terbukti mampu meningkatkan elektabilitas pasangan calon yang didukungnya.
"Cawe-cawe Jokowi masih belum dapat dikatakan mendongkrak elektabilitas paslon yang didukungnya. Sebab, sejak Jokowi cawe-cawe, elektabilitas paslon yang didukungnya belum mengalami kenaikan signifikan," ungkap Jamiluddin.
Dia mencontohkan situasi di Pilkada Jakarta dan Jawa Tengah, di mana elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin cenderung stagnan meskipun didukung Jokowi.
"Kalau pun ada kenaikan, hanya sekitar 1 hingga 2 persen. Kenaikan lebih besar justru diperoleh paslon yang bukan didukung Jokowi," tambahnya.
Jamiluddin juga menekankan bahwa jika paslon yang didukung Jokowi menang, itu tidak serta merta berarti kontribusi Jokowi yang signifikan, melainkan lebih kepada kerja keras dari paslon dan tim pemenangannya.