Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hendrar Prihadi, yang akrab disapa Hendi, baru-baru ini menerima kabar yang cukup mengejutkan. Satgas antimoney politic PDIP yang dibentuk untuk mengawasi praktik politik uang dan distribusi sembako di Jateng, kabarnya mengalami tindak kekerasan setelah memergoki aksi bagi-bagi uang dan sembako. Meskipun demikian, Hendi tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai bentuk kekerasan yang terjadi.

PDIP memang telah membentuk satgas ini sebagai langkah antisipasi selama masa kampanye hingga masa tenang. Hendi menyatakan, "Ada yang sampai dipukul teman-teman satgas, ya ini dinamika politik," saat memberikan keterangan pada Rabu (27/11).

Menanggapi laporan tersebut, Hendi berencana untuk melaporkannya kepada para pimpinan partai. Ia juga menegaskan bahwa keputusan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum akan diserahkan kepada pimpinan partai. "Nanti biar pimpinan partai yang tentukan apa langkah lebih lanjut daripada hasil kejadian satgas anti money politik. Baru sebagian menyampaikan mereka sudah menjalankan kewajibannya situasi TPS kondusif," jelasnya.

Cawagub Jateng Hendrar Prihadi © Instagram

foto: Instagram/@jenderalandikaperkasa

Relawan dan Struktural PDIP Sudah Jalankan Tugasnya dengan Baik

Hendi menilai bahwa secara keseluruhan, relawan dan struktural PDIP telah melaksanakan tugas mereka dengan baik, sehingga situasi di tempat pemungutan suara (TPS) tetap aman dan kondusif. Meskipun satgas antimoney politic menemukan beberapa aksi bagi-bagi sembako dan distribusi politik uang, Hendi tetap optimis. "Satgas antimoney politik di beberapa daerah semua berjalan baik. Ada laporan ada beberapa tempat posko rencana pembagian sembako mereka temukan. Kemudian distribusi money politic sebagian mereka temukan," ungkapnya.

Namun, Hendi menekankan bahwa secara keseluruhan, relawan dan struktural PDIP telah menjalankan tugas mereka dengan baik, sehingga situasi di TPS tetap aman dan kondusif.