Baru-baru ini, terjadi kecelakaan beruntun yang menghebohkan di Tol Cipularang KM 92. Polisi telah mengamankan R (43), pengemudi truk trailer yang diduga menjadi penyebab utama insiden ini. Ironisnya, dia juga menjadi salah satu korban yang mengalami luka dan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengungkapkan bahwa sopir truk trailer tersebut saat ini dalam pengawasan pihak kepolisian. "Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di rumah sakit," ujar Jules dalam keterangannya pada Senin (11/11).
Dalam kecelakaan ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Jules menambahkan bahwa seluruh korban luka masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Abdul Rozak. "Kami menyampaikan turut berdukacita dan simpati terhadap kecelakaan ini," ucapnya.
Untuk menyelidiki lebih lanjut, tim traffic accident analisis Korlantas Polri dilibatkan guna mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penyebab tabrakan beruntun tersebut. "Kita gunakan metode TAA dan Scientific Crime Investigation yang melibatkan tim Polda dan Mabes," jelasnya.
foto: liputan6.com
Menurut Jules, kecelakaan ini diduga disebabkan oleh rem blong pada salah satu kendaraan truk yang membawa muatan berat. "Di sinilah, kita akan mendalami sebab-musabab truk tersebut hilang kendali. Tentunya dengan melibatkan tim TAA," tambahnya.
"Jalan itu kalau kondisi hujan, permukaan jadi basah. Ini kita belum tahu pasti apakah memang benar fungsi rem yang bermasalah atau ada faktor lain, seperti pengemudi yang melebihi batas kecepatan atau cuaca yang menyebabkan tergelincir," lanjutnya.
foto: Liputan6.com/Asep Mulyana
Kepala Induk PJR Cipularang, Kompol Joko Prihantono, menambahkan bahwa kecelakaan ini berawal dari kendaraan truk kontainer yang tidak dapat melakukan pengereman. Akibatnya, truk tersebut hilang kendali dan terbalik melintang di jalur.
"Sebanyak 17 kendaraan terkena dampak kecelakaan ini. Selain itu, 24 orang mengalami luka-luka dan satu orang dilaporkan meninggal dunia," jelasnya.
"Luka berat ada 24 orang dan yang meninggal dunia ada satu orang. Sementara itu data yang kami terima," tutup Joko.