Brilio.net - Sidang Tahunan MPR tahun ini tampaknya berhasil menyedot perhatian banyak orang. Namun bukan karena isi pidato atau sambutan dari para wakil rakyat yang ada dalam sidang tersebut, melainkan karena doa yang dipanjatkan dalam sidang tersebut.

Dalam sidang tahunan tersebut, Muhammad Syafi'i, anggota DPR-RI Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ditunjuk sebagai pemimpin doa. Dalam doanya, Syafi'i menyertakan pesan yang kritis dan terkait kondisi hukum, ekonomi dan sosial bangsa Indonesia.

Doa yang dibacakan usai pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang RUU APBN 2017 beserta Nota Keuangan itu pun menggemparkan banyak orang. Tidak hanya para anggota MPR, DPR dan DPD yang hadir dalam sidang tahunan tersebut, melainkan juga membuat geger para pengguna sosial di seluruh penjuru Indonesia.

Wahai Allah memang semua penjara over capacity tapi kami tidak melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan. Karena kejahatan seperti diorganisir wahai Allah. Kami tahu pesan dari sahabat nabi-Mu, bahwa kejahatan-kejahatan ini bisa hebat, bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik belum bersatu wahai Allah atau belum mendapat kesempatan di negeri ini untuk membuat kebijakan-kebijakan baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu, begitu penggalan doa Syafi'i pada Selasa (16/8) tersebut.

Doa tersebut menuai kontroversi di mata banyak orang, terutama para pengguna media sosial. Ada yang menilai doa yang dibacakan tanpa teks tersebut sebagai kritik dan keluh kesah semata, namun ada yang menilai doa ini berhasil menggemparkan seisi penghuni sidang dan menusuk hati para pejabat yang khianat pada rakyat.

Simak saja video Syafi dalam Sidang MPR berikut ini: