Brilio.net - Pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril yang terseret arus di Sungai Aare, Swiss, masih terus dilanjutkan. Selain memperluas lokasi pencarian, pihak kepolisian dan tim SAR mengerahkan kapal dan drone untuk menyisir sungai Aare.

"Jari keempat dilakukan pencarian menggunakan boat (kapal). Rutenya zig-zag, satu boat tiga orang. Dua yang melihat kedalaman. Dari otoritas Swiss, pihak keluarga dan KBRI bisa turut serta," tutur Elpi Nazmuzaman, adik kandung Ridwan Kamil dilansir brilio.net dari antara.com pada Senin (30/5).

Pihak kepolisian pun selalu berkoordinasi dengan keluarga dalam upaya pencarian Eril. Menambahkan, Elpi menyebut jika keluarga menerima foto darn video dari otoritas terkait perkembangan pencarian, termasuk pengerahan penyelam dan drone dalam operasi tersebut.

drone dan kapal dikerahkan pencarian eril  kemlu.go.id foto: kemlu.go.id

"Di sesi terakhir, pihak kepolisian melakukan koordinasi dan evaluasi. Mereka terbuka (menerima) saran keluarga, termasuk titik yang dioptimalkan. Hasil masih sama seperti kemarin. Akan berlanjut hari ini," tambahnya.

Mewakili pihak keluarga, Elpi menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar dan Kedutaan Besar RI di Swiss. Tak lupa kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang berinisiatif mengurus proses pengajuan izin bagi Ridwan Kamil untuk memantau langsung pencarian putra sulungnya di Swiss.

"Inisiatif ini datang dari Pemprov Jabar. Dua hari lalu ditelepon Kang Emil dan menanyakan karena berdasarkan yang dia ketahui, posisi di luar negeri adalah dinas dan Hari Senin harus berdinas sebagai Gubernur di Bandung," ucapnya.

Sementara itu, Duta Besar RID di Bern, Muliaman D Hadad menuturkan jika pencarian menggunakan drone dilakukan sejak pagi dengan lebih intensif. Sebelumnya, dilakukan pencarian menggunakan drone pemindai suhu tubuh atau thermal setelah 15 menit Eril dilaporkan hilang.

drone dan kapal dikerahkan pencarian eril  kemlu.go.id foto: kemlu.go.id

Untuk saat ini, drone yang digunakan yakni mendeteksi permukaan sungai kontur atau dasar sungai. Drone tersebut akan mencitrakan sungai, sehingga akan membantu proses pencarian Eril.

"Jadi hasil dari drone thermal itu efektif pada menit awal, sekitar 15 menit setelah kejadian. Ketika thermal tidak terdeteksi, maka tidak maksimal. Drone sekarang berbeda, terbang rendah di sepanjang arus sungai, bermanuver jengkal demi jengkal," ungkap Muliaman D Hadad, dilansir dari liputan6.com.