Sudah sepekan sejak pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 hilang kontak pada Senin (29/10) pukul 06.33 WIB. Kemudian pesawat dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang ini dinyatakan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Sudah ada beberapa temuan yang didapatkan tim SAR gabungan yang melakukan pencarian baik dari permukaan perairan sampai melakukan penyelaman. Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan pesawat tersebut jatuh di kedalaman 30-35 meter.
Banyak fakta-fakta terbaru yang ditemukan oleh Basarnas dan tim SAR gabungan terkait pencarian 189 penumpang dan awak kapal. Salah satunya adalah ditemukannya ping locator yang diduga menjadi titik koordinat black box dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh tersebut.
Berikut deretan fakta terbaru Lion Air JT 610, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada Kamis (8/11).
1. Kerahkan empat kapal untuk mendapatkan visual bawah laut.
foto: merdeka.com
Pada hari ketiga pencarian, empat kapal dikerahkan untuk membantu mendapatkan visual bawah laut. Empat kapal tersebut yaitu kapal SAR dari Bandung, KRI Rigel milik TNI Angkatan Laut, kapal Baruna Jaya milik BPPT dan kapal Dominus milik Pertamina.
Pada hari Rabu (31/10) kapal-kapal tersebut menangkap empat temuan visual bawah laut. Namun dari empat objek yang ditemukan, belum terlihat ada temuan yang berkaitan dengan Lion Air JT 610 yang jatuh.
Kabasarnas Marsyda M. Syaugi menyampaikan, empat objek yang ditemukan adalah kapal kayu yang terbalik, rangka kapal yang karam, alat penangkap ikan (bubu) sepanjang 16 meter dan serpihan bagian kapal laut.
2. Ditemukan ping locator.
foto: merdeka.com
Kapal Riset Baruna Jaya yang diturunkan untuk membantu pencarian menemukan indikasi sinyal kotak hitam (black box) dari pesawat Lion Air JT 610. Sinyal ini ditangkap oleh alat Ultra-Short Baseline (USBL) Transponder yang diturunkan ke dasar perairan Tanjung Karawang sejak Rabu (31/10) dini hari.
Sinyal USBL ini akan menimbulkan bunyi 'ping'. Lalu bunyi tersebut akan ditandai sebagai ping locator dan menjadi koordinat yang bakal difokuskan oleh Basarnas dan tim SAR untuk melakukan pencarian. Ping locator tersebut ada di arah barah laut dan berjarak 400 meter dari koordinat pesawat ini hilang kontak.
Namun dari pencarian di dekat ping locator, tim penyelam masih terkendala dengan arus bawah laut yang kuat. Sehingga belum dapat ditemukan bangkai pesawat ataupun black box.
3. Sudah ada 65 kantong jenazah yang terkumpul sampai hari keempat.
Hasil operasi SAR hari ke-4 (Kamis, 1 November 2018) hingga pukul 21.00 WIB #basarnas #LionAirJT610 pic.twitter.com/kxRT0c5meM
BASARNAS (@SAR_NASIONAL) 1 November 2018
Basarnas sudah mengumpulkan 65 kantong jenazah hingga Kamis (1/11) malam. Isi dari kantung jenazah tersebut semuanya merupakan potongan tubuh korban. Basarnas juga sudah temukan beberapa barang milik penumpang yang jatuh di dasar laut berupa life jacket, celana dan baju dan lain-lain. Semuanya ditemukan di dasar laut.
4. Satu jenazah berhasil diidentifikasi.
foto: liputan6.com
DVI Polri menyampaikan telah berhasil mengidentifikasi seorang penumpang yang potongan tubuhnya ditemukan beberapa hari yang lalu. Identifikasi ini dilakukan dengan metode pencocokan sidik jari dan kecocokan data ante mortem dari keluarga yang bersangkutan.
Kapus Inafis Bareskrim Polri Brigjen Hudi Suryanto menyampaikan lewat konferensi pers hasil identifikasi tersebut. Jenazah ini bernama Jannatun Cintya Dewi, seorang perempuan 24 tahun asal Sidoarjo, Jawa Timur.
Pencocokan sidik jari ini didukung oleh data ante mortem berupa kartu keluarga (KK) untuk mencocokkan identitas tersebut. Data tersebut menyebutkan korban merupakan anak ketiga.
5. Dapat bantuan alat dan personel dari Amerika Serikat dan Singapura.
foto: merdeka.com
Meski merasa cukup dengan personel dan alat yang dimiliki, KNKT juga mendapat bantuan dari berupa alat dan personel dari luar negeri. Bantuan yang diterima berupa alat pendengar di air bernama Hydrophone dari Singapura.
Alat tersebut berfungsi untuk mendeteksi lokasi black box. Sementara untuk personel bantuan dari Amerika Serikat, masih tertahan kendala perizinan dari Kementerian Luar Negeri. Amerika Serikat dikabarkan akan mengirim 10 teknisi Boeing untuk membantu penyelidikan.
6. KNKT bantah Lion Air JT 610 meledak di udara.
foto: Twitter/@KANSAR_JKT
Di awal sempat ada dugaan, bahwa Lion Air JT 610 meledak di udara. Namun hal itu dibantah oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono. Pihaknya menduga Lion Air JT 610 yang sempat hilang kontak itu hancur saat jatuh membentur permukaan air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
7. Fokus pencarian di sekitar ping locator.
foto: Twitter/@SAR_NASIONAL
Harapan ditemukannya bangkai pesawat dan black box mulai mencuat setelah alat pendeteksi menangkap sinyal 'ping' dari dasar laut. Sinyal ini diindikasikan kuat sebagai lokasi kotak hitam milik Lion Air JT 610.
Ping locator tersebut berada di arah barat laut berjarak 400 meter dari koordinat pesawat saat hilang kontak. Dengan ditemukannya sinyal ini, Basarnas mengatakan akan fokus untuk mencari di sekitar lokasi tersebut.
Apalagi sempat ditemukan beberapa barang milik penumpang seperti life jacket, baju dan juga celana. Basarnas dan tim SAR masih mengupayakan pencarian 24 jam sesuai dengan instruksi Presiden Jokowi. Namun sejak Rabu sore (31/10), penyelaman masih terkendala dengan kuatnya arus bawah laut yang bisa membahayakan keselamatan penyelam.
8. Direktur Teknik Lion Air dibebastugaskan.
foto: liputan6.com
Menyusul insiden jatuhnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan pihaknya meminta Direktur Teknik Lion Air Muhammad Asif agar dibebastugaskan. Permintaan ini sekaligus menjadi sanksi atas peristiwa nahas yang menimpa pesawat yang mengangkut 189 orang tersebut.
Selain direktur teknik, sanksi serupa juga diberlakukan kepada jajaran teknik yang terkait dengan penerbangan pesawat tipe Boeing 737 Max tersebut. Untuk itu, Lion Air segera menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik Lion Air. Dalam hal ini pihak maskapai menunjuk Muhammad Rusli untuk menggantikan Muhammad Asif sebagai Plt. Direktur Teknik Lion Air.
9. Rekaman percakapan diterima KNKT.
foto: Twitter/@sar_nasional
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan pihaknya sudah mendapat rekaman percakapan terakhir pilot Lion Air dengan petugas Air Traffic Control (ATC) Bandara Soekarno Hatta. Rekaman tersebut kemudian akan menjadi instrumen penting untuk dicocokkan dengan data dalam box.
10. Penemuan tabung oksigen Lion Air.
foto: liputan6.com
Tim Basarnas pada hari ketiga, Rabu (31/10), menemukan dua unit tabung oksigen yang dipastikan milik Lion Air. Staf Ahli Kementerian Perhubungan Cris Kuntadi menyebut tabung tersebut memang diperuntukkan untuk di dalam pesawat guna membantu penumpang menghadapi situasi tertentu.
11. Sebanyak 52 kartu identitas ditemukan.
foto: Twitter/@sar_nasional
Dari penyisiran yang dilakukan Basarnas terhadap serpihan-serpihan barang milik korban pesawat Lion Air, sedikitnya 52 kartu identitas berhasil di temukan. Kartu identitas tersebut berupa KTP, KTA, BPJS dan Paspor. Sebanyak 18 kartu identitas milik penumpang perempuan, dan 34 lainnya milik penumpang laki-laki.
12. Penemuan bagian tubuh dan seragam pramugari.
foto: Twitter/@sar_nasional
Tidak hanya puing dan serpihan barang milik korban yang ditemukan tim SAR gabungan dalam operasi pencarian, namun seragam batik berwarna merah milik pramugari Lion Air juga ditemukan. Selain itu, tim SAR juga berhasil mengevakuasi jenazah berisi bagian tubuh korban Lion Air tipe Boeing 737 Max 8 tersebut.
13. Black box berhasil ditemukan.
foto: liputan6.com
Sinyal black box pesawat Lion Air JT 610 akhirnya terdeteksi pada kedalaman 32 meter yang berada di lintasan pipa Pertamina. Tim SAR pun memperluas area pencarian.
Setelah mengalami kendala arus air yang cukup keras, pada Kamis (1/11) kemarin, Sertu Hendra, salah satu penyelam dari TNI AL berhasil menemukan kotak berwarna oranye dalam keadaan utuh.
"Kami mendapatkan black box warna oranye. Kondisinya utuh, kemudian alat-alat sedikit di dalam lumpur," ungkap Hendra seperti dikutip brilio.net dari Liputan6.com, Jumat (1/11).
14. Baru satu bagian black box ditemukan.
foto: liputan6.com
Meski sudah menemukan black box, namun tugas tim SAR gabungan belum usai. Pasalnya black box yang ditemukan kemarin baru satu bagian. Seperti diketahui, kotak hitam yang dimiliki sebuah pesawat terdiri dari dua bagian terpisah, yaitu perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) dan perekam suara kokpit (Cockpit Voice Recorde/CVR).
Sementara black box yang ditemukan Tanjung Karawang kemarin, Kamis (1/11) merupakan bagian dari perekam data penerbangan (FDR).
15. Pesawat JT 610 dipastikan hancur usai ditemukannya roda dan kursi pesawat.
foto: liputan6.com
Hingga memasuki pencarian hari kelima, tim SAR gabungan memastikan bahwa pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 tersebut dipastikan hancur berkeping-keping karena sudah tidak berbentuk.
Kepastian tersebut didapat setelah tim penyelam menemukan badan pesawat yang telah menjadi puing-puing. Pada pencarian, Kamis (1/11) kemarin, tim SAR gabungan juga menemukan bagian roda dan kursi pesawat yang dalam keadaan utuh serta pinggiran bodi pesawat Lion Air yang cukup besar.
16.Tidak semua material penumpang Lion Air JT 610 bantu pencocokan DNA
Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati Kombes Polisi Haryanto menilai tidak semua material yang didapatkan dan tertinggal pada jenazah penumpang Lion Air JT 610 dapat membantu proses identifikasi.
"Ada material properti, tetapi karena properti ini hampir tak melekat sehingga tak ada nilai identifikasinya. Lain halnya kemarin seperti cincin, itu ada nilai identifikasinya," kata Kombes Pol Haryanto di Jakarta.
Ia mengatakan untuk sementara, tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri masih mengandalkan pencocokan sampel DNA untuk proses identifikasi jenazah penumpang Lion Air JT 610. Adapun data identifikasi primer yang diperlukan tim DVI adalah sampel DNA sidik jari, serta gigi jenazah.
"Dari identifikasi primer dan sekunder itu kita masih bersandar pada proses (pencocokan) DNA," ujarnya dikutip Antara.
Kemudian tim DVI juga menggunakan data sekunder untuk pencocokan hasil identifikasi seperti material terakhir yang dikenakan seperti sikat gigi dan pakaian. Sel kulit tubuh masih menempel dalam barang-barang tersebut dan dapat digunakan untuk identifikasi.
Sementara untuk sembilan kantong jenasah yang terakhir diterima Rumah Sakit Polri Sukanto Kramatjati, Kombes Haryanto memastikan proses rekonsiliasi selesai sore hari.
"Intinya kita masih bekerja di fase 3 postmortem, semoga sore ini usai rekonsiliasi ada perkembangan,"ujar dia.
Sebelumnya, Tim DVI telah mengidentifikasi seorang wanita yang menjadi korban pesawat jatuh Lion Air bernama Jannatun Cintya Dewi (24) asal Sidoarjo Jawa Timur. Para ahli mengidentifikasi Jannatun berdasarkan pencocokkan sidik jari tangan dengan ijazah yang diperkuat data DNA.
17. Tim SAR gabungan temukan roda pesawat
Tim SAR gabungan telah menemukan roda pesawat Lion Air JT 610. Bagian pesawat terbesar itu berhasil ditemukan di hari kelima jatuhnya Lion Air JT 610.
"Hari ini kita sudah menemukan secara pasti lokasi sebaran pesawat. Kita sudah sapu dengan ROV radius 100-200 meter di titik temuan FDR," kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya M Syaugi di Dermaga JICT 2 Tanjung Priok Jakarta Utara.
Dia menambahkan di lokasi tersebut banyak bagian-bagian pesawat yang ditemukan dan yang terbesar adalah roda pesawat. Mekanisme yang dilakukan, ujarnya kapal Victory Pertamina dengan empat jangkar berada di posisi lokasi serpihan itu.
Setelah itu baru penyelam turun untuk memastikan mana yang bisa diangkat dan mana yang harus menggunakan crane seperti roda yang sudah ditemukan.
Roda pesawat tersebut diangkat dengan crane kapal Victory milik Pertamina. Selain itu juga ditemukan bagian turbin pesawat. Sementara badan pesawat hingga saat ini masih belum ditemukan.
"Saya masih berharap dengan peralatan yang canggih itu untuk mencari badan pesawat yang sampai sekarang belum ketemu," kata dia dikutip Antara.
Tim SAR gabungan akan terus melakukan pencarian di area yang lebih luas untuk memastikan ada tidaknya badan pesawat. Proses pencarian badan pesawat akan dilakukan sampai tujuh hari sejak jatuhnya pesawat atau hari Minggu (4/11).
Setelah dianalisa, jika masih ada kemungkinan bisa ditemukan badan pesawat maka upaya pencarian akan ditambah tiga hari, setelah itu dianalisa kembali.
18. Seorang penyelam meninggal dunia saat ikut evakuasi pesawat.
foto: Facebook/Syachrul Anto
Seorang penyelam relawan Basarnas (sebelumnya disebutkan penyelam Basarnas) meninggal dunia saat proses pencarian pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Kabar tersebut tersiar di media sosial Facebook yang diunggah akun bernama Gerry Asta. Ia mengabarkan bahwa penyelam anggota Indonesia Diver Rescue, Syachrul Anto gugur ketika bertugas.
Dansatgas SAR, Kolonel Laut (P) Isswarto mengatakan, korban meninggal karena dekompresi.
"Diduga dekompresi karena tekanan, bekerja tidak tahu waktu, harusnya naiknya pelan-pelan, lima meter berhenti dulu, sampai muncul (ke permukaan), dia mungkin langsung," kata Isswarto sebagaimana dikutip dari Merdeka, Sabtu (3/11).
Namun begitu, Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi menegaskan, meninggalnya Syachrul bukan karena menyalahi prosedur penyelaman.
"Prosedur semua telah dilakukan, sudah dilewati, tidak ada yang keliru. Tidak ada yang terlewat. Baik kesehatan, peralatan hingga teknik berangkat ke medan operasi sudah siap semua," kata Syaugi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11), sebagaimana dikutip dari Liputan6.
Jenazah Syachrul diterbangkan dari Jakarta pukul 05.00 WIB menuju rumah duka di Jalan Bendul Merisi Gang VIII no 41 Surabaya, Sabtu (3/11).
19. Tercatat 51 korban berhasil diidentifikasi.
Pada waktu tambahan masa pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Jakarta kembali merilis hasil identifikasi korban. Rilis terbaru ada sebanyak 17 penumpang yang berhasil diketahui identitasnya.
17 korban ini berhasil diidentifikasi melalui sidik jari dan pencocokkan DNA. Sebelumnya tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengidentifikasi 27 korban Lion Air PK-LQP. Sebanyak sembilan jenazah berjenis kelamin perempuan dan 18 sisanya adalah laki-laki.
Dengan tambahan 17 korban yang berhasil diidentifikasi pada Selasa (6/11), total jenazah yang berhasil diketahui identitasnya oleh tim DVI adalah sebanyak 44 orang.
"Total penumpang yang telah terindentifikasi sebanyak 44 orang. Dengan rincian laki-laki 33 orang, perempuan 11 orang," kata Kepala Bidang DVI Mabes Polri Kombes Lisda Cancer di RS Bhayangkara Polri, Selasa (6/11) seperti brilio.net kutip dari laman liputan6.
Wakil Kepala Operasi Tim DVI Polri, Kombes Triawan Marsudi mengatakan Polri telah mengambil sebanyak 256 data antemortem atau pembanding yang seluruhnya diambil dari keluarga korban. Seluruh jenazah yang telah teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Pada Rabu (7/11), data korban Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 yang jatuh sejak Senin (29/10) ini telah bertambah menjadi 51 korban teridentifikasi. Sebanyak tujuh jenazah tambahan berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri.
Kemarin Rabu (7/11) merupakan hari terakhir masa evakuasi yang dilakukan tim SAR gabungan. Meski begitu pihak Basarnas masih melakukan pencarian para korban di perairan Karawang. Sementara Tim DVI POLRI juga masih melaksanakan proses identifikasi mendalam yang melingkupi forensik dan tes DNA.
Berikut ini daftar 51 korban yang sudah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri, Kamis (8/11).
1. Jannatun Cintya Dewi, perempuan, usia 24 tahun teridentifikasi melalui sidik jari.
2. Chandra Kirana, laki-laki, usia 29 tahun teridentifikasi melalui sepatu yang dikenakan merek Reebok dicocokkan dengan foto sepatu dari CCTV dan foto sepatu yang diberikan keluarga.
3. Monni, perempuan, usia 41 tahun teridentifikasi melalui tato di bagian tubuh dicocokkan dengan gambar tato yang diberikan pihak pembuat tato.
4. Hizkia Jorri Saroisong, laki-laki, usia 23 tahun teridentifikasi melalui dari sidik jari.
5. Endangs Sri Bagusmita, perempuan, usia 20 tahun teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
6. Wahyu Susilo, laki-laki usia 31 tahun teridentifikasi melalui sidik jari, medis, dan properti.
7. Fauzan Azima, laki-laki, usia 25 tahun teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
8. Rohmanir Pandi Sagala, laki-laki, 23 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari dan rekam medis.
9. Dodi Junaidi, laki-laki 40 tahun teridentifikasi melalui DNA.
10. Muhammad Nasir, laki-laki 29 tahun teridentifikasi melalui DNA.
11. Janry Efriyanto Sianturi, laki-laki 26 tahun teridentifikasi melalui DNA dan medis.
12. Karmin, laki-laki 68 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
13. Harwinoko, laki-laki 54 tahun teridentifikasi melalui DNA.
14. Verian Utama, laki-laki, 31 tahun teridentifikasi melalui DNA.
15. Reni Ariyanti, perempuan 51 tahun teridentifikasi melalui DNA.
16. Muhammad Rafi Andrian, laki-laki 24 tahun melalui DNA.
17. Eryanto, laki-laki, 41 tahun diidentifikasi melalui DNA.
18. Vera Junita, perempuan, 21 tahun, diidentifikasi melalui DNA.
19. Restia Amelia, perempuan, 27 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
20. Fifi Hajanto, perempuan, 42 tahun teridentifikasi melalui DNA.
21. Dede Anggraeni, perempuan 40 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
22. Petrus Rudolf Sayers, laki-laki 58 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
23. Eka M Suganda, laki-laki, 49 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
24. Niar R Soegiono, laki-laki 34 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
25. Sudibyo Onggo Mardoyo, laki-laki 41 tahun, teridentifikasi dari sidik jari.
26. Hendra, laki-laki 39 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
27. Mito, laki-laki, 37 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari (anggota Polres Babel).
28. Wahyu Abdilla, laki-laki, usia 32 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
29. Ubaidillah Salabi, laki-laki, 50 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
30. Imam Riyanto, laki-laki, 44 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
31. Mawar Sariati, perempuan, 39 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
32. Tesa Kausar, laki-laki, usia 37 tahun, teridentifikasi melalui sidik jari.
33. Cosa Rianda Shabab, laki-laki, usia 39 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
34. Dony, laki-laki, usia 45 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
35. Daniel Soeharja Wijaya, laki-laki, 30 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
36. Herjuna Darpito, laki-laki, usia 47 tahun, teridentifika melalui DNA.
37. Nurul Dyah Ayu, perempuan, teridentifikasi melalui DNA.
38. Paul Ferdinand Ayorbaba, laki-laki, 43 tahun, teridentifikas melalui DNA.
39. Rabagus Noerwito Desi Putra, laki-laki, 26 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
40. Martono, laki-laki, usia 35 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
41. Ariawan Komardiy, laki-laki, 37 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
42. Ibnu Fajar Hantoro, laki-laki, 33 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
43. Matthew Bongkal, laki-laki, 13 tahun, teridentifikasi melalui DNA.
44. Mack Stanley, laki-laki, usia 31, teridentifikasi melalui DNA.
45. Kasan, laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
46. Rafezza Wijaya, bayi laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
47. Radika Wijaya, laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
48. Sekar Maulana, laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
49. Rio Ananda Pratama, laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
50. Eling Sutikno, laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
51. Sahabudin laki-laki, teridentifikasi melalui DNA.
Recommended By Editor
- Black box Lion Air ditemukan, ini cara kerja & letaknya di pesawat
- Alasan black box Lion Air JT 610 harus direndam air & fakta-faktanya
- Daftar penemuan korban Lion Air JT 610 selama 4 hari pencarian
- Black box Lion Air PK-LQP yang ditemukan ternyata bagian FDR, apa itu?
- Detik-detik ditemukannya Black Box Lion Air JT 610 di Tanjung Karawang