Brilio.net - Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo mendatangi Bareskrim Polri untuk memenuhi panggilan penyidik, pada Kamis (4/8). Ferdy Sambo tiba di Bareskrim pada pukul 10.14 WIB dengan pengawalan ketat. Dia dijadwalkan menjalani pemeriksaan terkait kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua oleh Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

Saat tiba di Bareskrim Polri, Irjen Ferdy Sambo memberikan sejumlah pernyataan. Melansir dari antaranews.com, Ferdy mengatakan bahwa dia telah empat kali diperiksa terkait kasus baku-tembak di rumahnya, yang menewaskan satu ajudannya itu.

"Saya hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat. Saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jaksel, Polda Metro Jaya, sekarang yang keempat di Bareskrim Polri," terangnya.

Untuk pertama kalinya jenderal bintang dua polisi alumnus Akademi Kepolisian pada 1994 itu muncul di hadapan media sejak peristiwa tembak menembak di rumahnya terjadi Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Ia salah satu jenderal bintang dua polisi yang paling muda usianya dan menjabat kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia pada usia 47 tahun.

Ferdy Sambo minta maaf  Instagram

foto: Instagram/@divpropampolri

Di hadapan publik, mantan kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Indonesia ini meminta maaf kepada institusi Polri atas kasus polisi tembak polisi yang terjadi di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Selain itu, ia juga menyampaikan duka cita atas meninggalnya Brigadir J. Namun, dikatakan Ferdy Sambo, hal itu terlepas dari apa yang telah dilakukan Brigadir J kepada keluarganya.

"Selanjutnya saya juga intinya menyampaikan permohonan maaf kepada institusi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga." ungkap Ferdy.

"Saya selaku ciptaan Tuhan menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri. Demikian juga saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Yoshua. Semoga keluarga diberikan kekuatan. Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan Yoshua kepada istri dan keluarga saya," tuturnya.

Ia juga berharap masyarakat dan pihak-pihak lain agar tidak berasumsi dengan kasus yang terjadi di rumahnya.

"Selanjutnya saya harapkan kepada seluruh pihak-pihak dan masyarakat untuk terus bersabar dan tidak memberikan asumsi, persepsi, simpang siurnya peristiwa di rumah saya. Saya mohon doa," katanya.