"Saya tidak pernah membawa botol air. Baik itu siaran berdurasi lima belas menit atau setengah jam, saya tidak pernah merasa perlu meneguk air selama siaran selama 21 tahun karir saya. Namun, saya merasa kering bahkan ketika 15 menit. Ketika TV menayangkan visual dan bukan wajah saya, saya menunjuk ke manajer lantai dan meminta sebotol air,” katanya, dikutip brilio.net dari ndtv.com, Senin (6/5).
Saat membaca berita tentang berita gelombang cuaca panas di India, ironisnya ucapan Sinha mulai tak jelas. Meski dirinya berjuang untuk menyelesaikan bacaannya, tapi kesadarannya perlahan hilang.
Namun, insiden itu terjadi pada saat yang tepat, ketika program televisi sedang menayangkan animasi. Berkat bantuan beberapa rekannya, Sinha mendapat pertolongan ketika dia pingsan.
foto: Facebook/Lopamudra Sinha
"Saat membaca cerita gelombang panas, ucapan saya mulai tidak jelas. Saya mencoba menyelesaikan presentasi saya. Teleprompter mulai terlihat kabur dan saya pingsan. Tapi untungnya hal itu terjadi ketika animasi berdurasi 30 hingga 40 detik diputar di televisi. Saat itu, saya terjatuh di kursi saya," ungkap Sinha.
Setelah insiden tersebut, Sinha menyampaikan permintaan maafnya kepada saluran TV dan mengucapkan terima kasih kepada produser yang membantunya melanjutkan siaran setelah kejadian tersebut.
Terakhir, Sinha turut mengingatkan penonton tentang pentingnya menjaga diri di tengah gelombang panas yang melanda India saat ini.
Recommended By Editor
- Korban gelombang panas diprediksi meningkat 3,5 kali lipat pada 2050
- 4 dampak terdahsyat dari gelombang panas yang menerjang India
- Definisi jadi budak cinta, aksi wanita marah karena pesan tak dibalas pacar ini ekstrem abis
- Awalnya romantis abis, wanita ini tak menyangka suaminya kecanduan judi online, endingnya bikin nyesek
- Bangun rumah di atas tanah mertua, wanita ini bongkar hunian megahnya karena disuruh bayar Rp 300 juta
- Habiskan Rp 4 M demi biayai pacar yang sakit leukemia akut, kisah wanita ini tuai simpati
- Wanita temukan surat dari ayah untuk ibunya saat bertugas di Aceh 22 tahun lalu, isinya bikin sedih