Brilio.net - Guru Besar Emeritus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Dr Hotman Siahaan menyesalkan pembekuan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair.
Hal ini menyusul Dekanat Fisip Unair melakukan pembekuan sepihak pada organisasi mahasiswa tersebut karena pembuatan baliho ucapan selamat atas dilantiknya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden yang baru untuk periode 2024-2029.
Baliho ucapan selamat ini dirangkai dalam karangan bunga. Di dalamnya tertulis ucapan selamat yang begitu satire.
foto: Instagram/@bemfisipunair
Selain itu, mereka membuat ucapan selamat dengan menyebut Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Mulyono. Bahkan, ada kata-kata yang dianggap kasar disematkan kepada Jokowi sebagai penghancur demokrasi.
Dalam suratnya, Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto mengirimkan surat nomor: 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 perihal Pembekuan Kepengurusan BEM FISIP Unair.
"Menindaklanjuti meluasnya informasi di media sosial tentang kasus pemasangan karangan bunga ucapan selamat atas dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden RI di halaman FISIP Universitas Airlangga oleh pengurus BEM FISIP Unair, dan menimbang beberapa hal," demikian surat yang dibuat Bagong kepada BEM FISIP Unair dikutip Brilio.net, Senin (28/10).
Pihak kampus menilai penggunaan narasi dalam baliho karangan bunga ini tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik pimpinan fakultas. Selain itu, menimbang pemasangan karangan bunga di halaman FISIP Unair yang dilakukan tanpa izin dan koordinasi dengan pimpinan fakultas.
Pembekuan sepihak ini pun membuat salah satu guru besar Fisip Unair angkat bicara. Menurut Hotman Siahaan, tindakan ini patut disesalkan dan merupakan simbol dari otoritarianisme.
"Tindakan Dekanat membekukan BEM [adalah] simbol dari otoritarianisme yang mulai muncul dalam pemerintahan baru republik ini," kata Hotman, Minggu (28/10).
Hotman menyampaikan, dunia akademik seharusnya menjunjung tinggi kebebasan berpendapat. Namun, pembekuan ini justru menandakan kemunduran nilai intelektual di Unair.
"Sangat disesalkan tindakan seperti ini terjadi di kampus yang mengaku hidup dalam habitat intelektual," lanjutnya.
foto: Instagram/@bemfisipunair
Selain itu, Hotman mendorong agar kampus seharusnya mengutamakan tradisi intelektual melalui dialog dan diskusi ilmiah, bukan membungkam suara kritis mahasiswa.
"Tradisi Intelektual adalah argumen untuk menemukan kebenaran. Argumen itu wujudnya diskursus. Dalam diskursus ada klaim yaitu klaim kebenaran, ketepatan, otentisitas, dan moralitas," jelasnya.
Hal yang disesalkan juga menurut Hotman, Dekanat FISIP Unair, justru sudah menggunakan pendekatan kekuasaan, bukan lagi ilmiah atau intelektual.
"Dekanat FISIP tidak menempuh jalan seperti itu. Yang ditempuh adalah relasi kuasa. Pembekuan BEM itu adalah praktik relasi kuasa," tegas Hotman.
Kronologi pembekuan BEM FISIP Unair
foto: Instagram/@bemfisipunair
Dalam siaran pers, BEM FISIP Unair mengaku, mendapatkan surat elektronik (surel) perihal pemberitahuan pembekuan BEM dari pihak dekanat pada Jumat (25/10/2024) sekitar pukul 16.13 WIB.
Pembekuan tersebut buntut dari ungkapan ekspresi kekecewaan terhadap fenomena Pemilu 2024 yang dituangkan dalam karya seni satir berbentuk karangan bunga yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih di Taman Barat FISIP Unair.
"Janji dan komitmen kami di awal sejak struktural Kabinet Panca Aksara terbentuk, yakni menciptakan kebermanfaatan untuk seluruh sivitas akademika FISIP Unair. Hal ini termasuk menumbuhkan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa. Adapun janji kami hampir seluruhnya terwujud melalui puluhan program kerja dan agenda yang telah terlaksana dan sedang dilaksanakan," kata BEM FISIP Unair tertulis dalam siaran pers.
Setelah melakukan mediasi, akhirnya surat pembekuan tersebut berhasil dicabut. Melalui unggahan di akun @bemfisipunair, Senin (28/10), mereka menyampaikan kalau pihak BEM FISIP dan Dekanat sudah bertemu dan berhasil menemui kesimpulan kalau surat pembekuan tersebut telah dicabut.
"Senin, 28 Oktober 2024 pukul 09.00 WIB, Presiden BEM FISIP bersama dengan jajaran kabinet telah menemui pihak Dekanat. Surat pemberitahuan pembekuan kepengurusan BEM FISIP resmi dicabut. MARI RAYAKAN! INI KEMENANGAN KITA SEMUA! Hidup Mahasiswa!" tulis caption dari unggahan tersebut.
Recommended By Editor
- Kualitas pendidikan bagus meski tak pakai UN, intip sistem ujian di 7 negara maju ini
- Presiden Prabowo tekankan pembelajaran STEM, kenali pengertian, manfaat dan metode belajarnya
- Diganti nama 6 kali sampai dihapus, begini sejarah Ujian Nasional yang akan diadakan lagi
- 11 Negara dengan gaji guru tertinggi di dunia, Indonesia urutan berapa?
- Intip penerapan sistem zonasi di 5 negara ini, benarkah bisa jadi solusi pemerataan pendidikan?
- Prioritaskan pendidikan, Presiden Prabowo naikkan anggaran demi mencerdaskan bangsa sepanjang sejarah
- Angin segar bagi pengajar, Abdul Mu'ti akan naikkan gaji guru di tahun 2025