Brilio.net - Jaket denim yang dikenakan Presiden Joko Widodo saat touring ke Sukabumi beberapa waktu lalu ramai menjadi perbincangan warganet. Jaket tersebut memiliki motif peta Indonesia di bagian depan dan pada bagian belakang tersusun kata 'Indonesia' di atas warna dasar bendera Indonesia, Merah Putih. Banyak pengguna media sosial yang melayangkan pujian pada motif jaket denim milik Jokowi tersebut.

Meskipun banyak warganet yang terkesima dengan penampilan Jokowi, sebuah akun Instagram @sr23_official justru mempermasalahkan motif peta Indonesia terbelah karena jaket yang dikenakan Jokowi tidak terkancing.

Unggahan akun tersebut pun sempat membuat anak sulung Jokowi, Gibran emosi lantaran tak hanya menghina orangtuanya tapi juga melecehkan karya anak bangsa. Kekesalan Gibran yang ia tuangkan di akun Instagramnya pun mengundang beragam reaksi warganet. Tak terkecuali para seniman yang membuat jaket tersebut.

Melalui akun Instagramnya, para seniman lukis tangan yang membuat hasil karya pada jaket denim Jokowi bernama Never Too Lavish akhirnya memposting video proses pembuatan dilengkapi dengan penjelasan filosofi pada motif-motif yang terdapat dalam jaket tersebut.

Filosofi jaket Jokowi   2018 brilio.net foto: Instagram/@nevertoolavish

"Pada bagian depan menggambarkan peta Indonesia yang menggunakan nuansa Merah Putih. Yang bermaknakan negara kita Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau," tulis @nevertoolavish pada keterangan captionnya yang menjelaskan filosofi pada gambar peta Indonesia di bagian depan jaket, seperti dikutip brilio.net, Selasa (10/4).

Filosofi jaket Jokowi   2018 brilio.net foto: Instagram/@nevertoolavish


"Pada Bagian belakang tersusun kata Indonesia diatas warna dasar bendera Indonesia, Merah Putih dengan menyematkan keberagaman budaya di setiap hurufnya yaitu: Tarian Saman, Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan, Tarian yang berasal dari Bali, Wayang Kulit, Barong, Lompat Batu dari Nias, Candi Borobudur, Batik Benowo serta Budaya Papua," lanjutnya menjelaskan filosofi gambar di bagian belakang jaket.

Filosofi jaket Jokowi   2018 brilio.net foto: Instagram/@nevertoolavish


"Filosofi dari konsep ini adalah Bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia yang dapat menyatukan belasan ribu pulau dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia," imbuhnya memberikan penjelasan tentang makna Bendera Merah Putih.

Jaket denim yang di kustom dengan hasil karya lukis tangan oleh tim seniman @nevertoolavish untuk Bapak Presiden RI @jokowi mempunyai konsep Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki keberagaman budaya. Tim seniman kami yang di pimpin oleh @hardthirteen mencoba untuk membuat konsep jaket yang dapat mewakili ragam budaya Indonesia. Pada bagian depan menggambarkan peta Indonesia yang menggunakan nuansa Merah Putih. Yang bermaknakan negara kita Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau Pada Bagian belakang tersusun kata Indonesia diatas warna dasar bendera Indonesia, Merah Putih dengan menyematkan keberagaman budaya di setiap hurufnya yaitu: Tarian Saman, Kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan, Tarian yang berasal dari Bali, Wayang Kulit, Barong, Lompat Batu dari Nias, Candi Borobudur, Batik Benowo serta Budaya Papua Filosofi dari konsep ini adalah Bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia yang dapat menyatukan belasan ribu pulau dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Kami ucapkan Terima Kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden @jokowi atas dukungan penuh beliau terhadap hasil karya anak bangsa. Theme song Indonesia Pusaka - Sundari Soekotjo

A post shared by NEVERTOOLAVISH (@nevertoolavish) on


Unggahan tersebut pun mendapat beragam reaksi dari warganet yang meninggalkan komentar pujian pada karya Never Too Lavish. Banyak warganet yang merasa bangga dan takjub dengan hasil karya seniman lokal tersebut.

"Buat mass production kakak. Yakin pasti laku banyak. Semangat trus untuk memajukan Indonesia," ungkap akun @bagushadi07.

"Keren banget, mending dibuat mass production deh, Insya Allah bakalan laku keras @nevertoolavish," imbuh akun @azizan_mars.

"Hanya yg tidak punya karya yg hanya bisa nyinyirin hasil karya anak bangsa.. tanpa berfikir apa yg mereka sudah lakukan untuk memajukan bangsa ini.." pungkas akun @yayan_hariyati.