Brilio.net - Revolusi industri 4.0 sudah terasa dampaknya mempengaruhi perekonomian, pekerjaan, profesi hingga kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Sejak tahun 2000, sudah 52% perusahaan Fortune 500 yang bangkrut dan hilang dari daftar karena disrupsi teknologi.
Sedangkan 50% perusahaan dari Fortune 500 diprediksi akan punah dalam 10 tahun ke depan. Sebuah studi Innosight menunjukan, di tahun 2027 umur rata-rata sebuah perusahaan untuk bereksistensi adalah 12 tahun, turun dari 24 tahun di tahun 2016. Model bisnis tradisional sudah tersingkirkan dengan keberadaan teknologi baru, produk baru, cara pemasaran yang lebih modern, dan model bisnis baru yang lebih inovatif.
Sementara berdasarkan survei perusahaan riset Deloitte, hanya 47% pemimpin perusahaan dunia yang siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0 karena besarnya skill gap. Meski berdasarkan Global Competitiveness Report 2017 posisi daya saing Indonesia berada di peringkat ke-36 dari 100 negara, peningkatan kompetensi tetap penting untuk mencapai SDM unggul berdaya saing global.
Berdasarkan hal itu Inspira CEC bekerjasama dengan Inspigo menyelenggarakan Hi,Tech Conference yang akan digelar hari ini, Sabtu, 30 November 2019 di Balai Kartini, Jakarta. Event ini menghadirkan sejumlah pembicara ternama seperti Co-Founder Pixar, Alvy Ray Smith, Former CEO of iflix Malaysia & AirAsia X, Azran Osman, Head of Customer & Market Development Asia-Pacific of HERE Technologies, Oliver Marc Shatzle. Lalu ada juga President Director of Microsoft Indonesia, Haris Izmee, Director of PT Blue Bird, Tbk, Adrianto Djokosoetono, Co-Founder & CEO Inspigo, Tyo Guritno. Termasuk Brand & Partnership Director of Young On Top, Alex Zulkarnain, Founder benihbaik.com, Andy Noya, COO TopKarir Indonesia, Diana Tanu; CEO of Bizhare.id, Heinrich Vincent, CEO of Playgame.com, Anton Soeharyo dan pembicara internasional serta nasional lainnya dari Twitter, IBM, Facebook dan AWS yang akan membahas seputar artificial intelligence, robotic, security, cloud computing, data privacy, digital map dan social media.
Melalui Hi,Tech Conference ini Inspira CEC & Inspigo berharap bisa membawa kontribusi bagi para profesional dan stakeholders terkait yang akan berperan penting bagi masa depan ekosistem teknologi di Indonesia. Karena revolusi industri 4.0 akan mendorong inovasi di berbagai bidang dengan sangat cepat dan membutuhkan teknologi untuk beradaptasi. Pada akhirnya setiap perusahaan akan menggunakan teknologi atau bahkan bertransformasi menjadi perusahaan berbasis teknologi.
Menurut Founder Inspira CEC, Billy Boen s acara ini akan menghadirkan perspektif dari berbagai sisi terkait teknologi. “Hi,Tech Conference akan menghadirkan berbagai pencapaian digital serta teknologi terbaru dari para perusahaan nasional maupun internasional,” ujar Billy.
Sehingga audience dapat melihat secara langsung bagaimana penggunaan teknologi terbaru ini berintegrasi dengan sistem yang sudah berjalan sebelumnya. Selain itu Co-Founder Inspigo, Yoris Sebastian menyatakan bahwa acara yang akan dihadiri lebih dari dua ribu profesional dan tech enthusiast ini diharapkan menjadi ajang bagi para pihak terkait untuk mempersiapkan diri untuk meningkatkan produktivitas dan mengimplementasikan teknologi terbaru.
“Harapannya adalah Hi,Tech bisa membantu ekosistem teknologi di Indonesia menjadi semakin siap menghadapi revolusi industri 4.0. Dimana sebenarnya bukan hanya teknologinya yang perlu diperbarui, tetapi kompetensi SDM perlu ditingkatkan karena otomasi teknologi tidak akan bisa mengganti manusia sepenuhnya,”tutup Yoris.