Brilio.net - Kamu pernah dengar gerakan 20ribuuntuk2020 yang menghimpun donasi untuk warga terdampak pandemi Covid-19 di Bali? Ya, gerakan yang dipelopori empat wanita di Bali itu telah berkembang menjadi yayasan sosial HopeForBali dengan visi dan misi yang lebih besar lagi.
HopeForBali yang berbasis di Bali didirikan oleh empat perempuan yang merasa prihatin dengan kondisi sekitar mereka. Keempat wanita itu adalah yaitu Grace, Indri, Gung Dian, dan Karina.
Empat sahabat ini merasa tergerak untuk berbuat sesuatu bagi warga setempat yang terpukul akibat lumpuhnya ekonomi di Pulau Dewata. Terutama kaum tak mampu dan lansia yang produktivitasnya sudah jauh menurun.
foto: 2020 HopeForBali
Berangkat dari kepedulian, Grace dan kawan-kawan pun mulai membagikan makanan secara langsung pada mereka yang usianya sudah senja dan dalam kondisi kekurangan. Lewat Instagram, gerakan @20ribuuntuk2020 resmi diluncurkan. Gerakan ini dimulai April 2020 lalu, sebulan setelah pandemi dimulai.
Awalnya hanya berniat menghimpun Rp 20.000 dari kalangan terdekat, namun rupanya gerakan ini mendapat respons positif dan jumlah donasi yang berhasil dihimpun jauh di atas ekspektasi. Dukungan dan antusiasme masyarakat itu akhirnya membuat Grace, Indri, Gung Dian, dan Karina memutuskan untuk mendirikan yayasan amal HopeForBali. Harapannya, yayasan lebih bisa menjangkau banyak kalangan dan donatur dengan beroperasi di bawah payung hukum.
foto: 2020 HopeForBali
Kegiatan utama HopeForBali adalah mendistribusikan barang kebutuhan sehari-hari kepada warga yang membutuhkan. Nominal bantuan yang akan disalurkan kepada setiap penerima sekitar Rp 100.000 dan sudah diwujudkan dalam bentuk sembako. Donasi diberikan tepat sasaran sesuai kebutuhan penerima.
Nah, buat kamu yang merasa sevisi dengan gerakan HopeForBali, tentu bisa banget membantu aksi kepedulian mereka dengan melakukan donasi lewat situs resminya di hopeforbali.org.
Yuk, mari bantu saudara sesama agar kita semua bisa melewati pandemi ini dengan baik.
Recommended By Editor
- #MasimaBergerak, program radio untuk semangati pasien Covid-19
- Dong So, inovasi wastafel otomatis pertama Indonesia karya anak Bantul
- Walking tour di tengah pandemi, harus inovasi atau mati suri
- Berkah di balik wabah, penjual masker ini bisa raup omzet Rp 100 juta
- Cerita Sultan HB X tolak pakai pusaka Kyai Tunggul Wulung usir corona