Brilio.net - Indonesia sempat diberi label sebagai negara kedua di dunia yang membuang sampah ke laut setelah China. Tentu saja, predikat tersebut sangat menyedihkan. Apalagi mengingat Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, di mana 62 persen wilayahnya adalah lautan.
Selain itu, laut juga menjadi sumber mata pencaharian sebagian masyarakat Indonesia khususnya yang tinggal di wilayah pesisir. Kondisi lautan yang rusak tentu akan memengaruhi kehidupan terumbu karang, tempat berkembang biaknya biota laut. Ujung-ujungnya, berdampak pada taraf kehidupan masyarakat.
Director of Commerce Mandarin Oriental Carina Tan saat melakukan pemulihan terumbu karang di Padang Bai, Bali
Kondisi inilah yang membuat Mandarin Oriental, Jakarta baru-baru ini menggelar aksi pemulihan dan perlindungan terumbu karang di Padang Bai, Bali. Berkolaborasi dengan Livingseas Asia, aksi yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) ini sejalan dengan program FACE hotel yang selama ini dijalankan. FACE program fokus pada empat poin utama yaitu kesehatan keluarga, memajukan pendidikan, pelestarian lingkungan dan masyarakat, serta pemberdayaan perempuan.
Selain penyelam Livingseas Asia, aksi ini juga diikuti sejumlah karyawan dan mitra hotel yang sudah terlatih. Salah satunya, Carina Tan, Director of Commerce Mandarin Oriental.
“Kami bangga dapat bekerja sama dengan Livingseas Asia dalam proyek penanaman terumbu karang ini dan kami berharap inisiatif ini dapat membantu menyelamatkan dan melindungi terumbu karang Bali untuk generasi mendatang,” kata Carina.
Dalam inisiatif “Semuanya Dimulai dari Laut ini" seluruh peserta dipandu tim profesional Livingseas Asia yang berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang konservasi. Ada alasan tertentu mengapa Mandarin Oriental, Jakarta fokus pada perbaikan dan penataan kembali terumbu karang.
“Lautan di bumi berisi berbagai jenis kehidupan, tetapi semuanya memiliki akar pada terumbu karang. Bayangkan hutan tanpa pepohonan, dan yang Anda miliki hanyalah tanah kosong tanpa kehidupan lain,” kata Leon Boey, pendiri Livingseas Asia.
Ya, selain hutan, lautan merupakan sumber utama oksigen bagi planet ini, sedikitnya lautan bisa menghasilkan 70 persen oksigen untuk manusia bernapas. Inilah yang menjadi alasan Mandarin Oriental, Jakarta memilih melestarikan terumbu karang demi kehidupan umat manusia.
Selain itu, terumbu karang berperan penting dalam kehidupan laut sebagai sumber makanan bagi jutaan biota laut. Selain itu terumbu karang juga sebagai pelindung garis pantai dari badai dan erosi,. Terumbu karang juga menjadi habitat, pemijahan dan tempat pembibitan untuk spesies ikan yang penting secara ekonomi. Ekosistem ini juga dapat menyediakan lapangan kerja dan pendapatan ekonomi lokal dari sektor perikanan, rekreasi, dan pariwisata.
Dalam aksi ini, para penyelam menempatkan struktur rangka logam berbentuk bintang di dasar laut sebagai tempat tumbuhnya terumbu karang. Setiap penyelam boleh menamakan terumbu karang yang mereka tanam dengan namanya. Mereka diberi kesempatan untuk memantau secara rutin, terumbu karang yang mereka tanam.
Recommended By Editor
- FLS 2019 ajak anak muda berkontrobusi atasi karhutla
- Sayangi bumi, ini 5 rekomendasi toko produk zero waste online
- Begini perjuangan seorang pastor membangun pembangkit listrik di NTT
- 7 Aksi milenial bantu konservasi air di pedalaman NTT, salut deh
- 10 Pesan netizen di Hari Lingkungan Hidup, yuk ambil bagian