Brilio.net - Program vaksinasi dari pemerintah sampai saat ini masih terus berjalan. Menurut data vaksinasi Covid-19 Nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan per tanggal 27 Agustus 2021, menyebutkan sebanyak 60.791.620 (29,19%) masyarakat telah disuntik vaksin dosis pertama.
Sedangkan sebanyak 34.435.705 (16,53%) masyarakat telah menerima vaksin dosis kedua. Pemerintah sendiri menargetkan sasaran vaksinasi di Indonesia yaitu mencapai 208.265.720 orang.
Selain mengejar target sasaran, pemerintah menjamin bahwa semua vaksinasi Covid-19 akan efektif meski ada perbedaan angka efektivitasnya.
foto: Instagram/@wikuadisasmito
"Pemerintah menjamin bahwa setiap jenis vaksin yang ada, sama-sama efektif," terang Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito seperti dikutip dari Liputan6.com, Sabtu (28/8).
Wiku menambahkan bahwa perbedaan efektivitas antara vaksin jenis satu dengan yang lainnya tidak perlu dicemaskan, karena pada dasarnya semua vaksin yang ada saat ini memiliki kemampuan yang sama.
"Perbedaan angka efektivitas vaksin atau kemampuan untuk membentuk kekebalan tubuh antara satu vaksin dengan vaksin lainnya, bukanlah hal yang harus dikhawatirkan."
foto: Liputan6.com/Herman Zakharia
Berikut data efikasi atau kemanjuran vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM):
1. Sinovac sebesar 65,3%
2. AstraZeneca 61,2%
3. Sinopharm 78%
4. Moderna 94%
5. Pfizer hampir 100%.
Kelima jenis vaksin ini sudah digunakan di Indonesia.
Target spesifik penerima vaksin yang ditetapkan pun sesuai dengan temuan ilmiah saat uji klinis dilakukan. Bahwa setiap jenis vaksin memiliki target populasinya berdasarkan usia.
"Misalnya, vaksin untuk anak usia 12-17 tahun, yaitu menggunakan vaksin Sinovac atau Pfizer. Ada juga berdasarkan pertimbangan kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, ibu hamil menggunakan vaksin Sinovac, Pfizer, Moderna," imbuh Wiku.
foto: Instagram/@johnny_plate_id
Ketersediaan vaksin dengan jenis berbeda rupanya membuat masyarakat ramai-ramai membandingkan. Padahal Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, pemerintah memastikan semua vaksin yang ada di Indonesia sudah melalui uji klinis dari BPOM.
"Semua vaksin yang saat ini ada di Indonesia sudah melalui kajian dari BPOM dan sudah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) serta selalu dilakukan pengawasan," katanya melalui pernyataan tertulis.
Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat tidak perlu berbondong-bondong mencari merek vaksin tertentu. Menunda vaksin hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain, risiko sakit berat bila terinfeksi virus Covid-19 juga semakin besar.
"Segera vaksin sebelum terlambat dan selalu disiplin protokol kesehatan. Virus corona adalah ancaman yang nyata dan ada di mana saja. Vaksinasi penting untuk membuat diri kita terlindungi dan mengurangi risiko sakit berat apabila kelak terpapar Covid-19," imbaunya.
Recommended By Editor
- 58 Juta orang sudah divaksinasi, Indonesia ranking 6 dunia
- WHO siapkan nama baru varian Covid-19, mulai dari Aries hingga Gemini
- Cara menggunakan oximeter, penting untuk pasien Covid-19
- Kisah pasangan bertemu saat isolasi di Wisma Atlet berujung menikah
- Ayah-ibu meninggal karena Covid-19, nasib bocah 10 tahun ini pilu