Brilio.net - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (22/1/2020). Salah satu agendanya adalah memilih direksi dan komisaris. Irfan Setiaputra terpilih menjadi direktur utama Garuda menggantikan Ari Ashkara.
Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot lima direksi Garuda Indonesia. Pencopotan itu terkait kasus penyelundupan Harley Davidson yang dilakukan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara.
Kelima direksi tersebut adalah Direktur Utama Ari Ashkara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.
Setelah kepergian Ari, beragam spekulasi nama-nama calon bos Garuda Indonesia bermunculan. Nama Irfan Setiaputera menjadi santer diperbincangkan. Kabarnya, mantan Direktur utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI). Tak hanya sekadar kabar burung, Garuda Indonesia akhirnya resmi menetapkan Irfan sebagai direktur utama.
foto: liputan6.com
Keputusan tersebut diambil setelah Garuda Indonesia melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini, Rabu (22/1). Dirut baru maskapai penerbangan pelat merah tersebut pun akan diumumkan hari ini.
Jejak karier Irfan Setiaputra.
Sosok Irfan sendiri bukanlah nama baru dalam perusahaan BUMN. Sebelumnya, dirinya pernah menjabat di beberapa perusahaan swasta dan BUMN. Dilansir brilio.net dari liputan6.com pada Rabu (22/1), berikut jejak karier Irfan Setiaputra.
Pria kelahiran 24 Oktober 1964 ini adalah lulusan Sarjana Teknik Informatika ITB angkatan 1989. Dirinya pernah memimpin perusahaan swasta dan BUMN, seperti IBM, LinkNet dan Cisco, hingga PT INTI.
Pada tahun 2000, Irfan mendapatkan penghargaan IBM Star of the STARS Award, IBM Professional Achievement Award, dan Best CEO versi majalah SWA.
Kemudian pada Maret 2009, dirinya ditunjuk menjadi Direktur Utama PT INTI oleh Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil. Namun karena merasa gajinya lebih kecil dari jabatannya sebelumnya, Irfan akhirnya mengundurkan diri.
Dalam perjalanan karier selanjutnya, Irfan menjadi Dirut PT Titan Mining Indonesia pada 2012 hingga 2014. Dirinya juga menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada 2014 hingga 2017 dan COO ABM Investama Tbk pada 2015 hingga 2016.
Irfan kemudian melanjutkan kariernya memimpin Reswara Minergi Hartama sebagai President Director dan CEO pada Mei 2017 hingga Desember 2017. Sebelum ditunjuk memimpin Garuda Indonesia, dirinya menjadi CEO Sigfox Indonesia, pengelola jaringan Internet of Things (IoT) terbesar di dunia sejak Februari 2019.
Nama-nama lainnya.
Sebelum disahkan, beberapa nama juga digadang-gadang akan mengisi beberapa posisi penting dalam tubuh Garuda Indonesia. Dua diantaranya adalah Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama dan Chairal Tanjung di posisi wakil komisaris.
Meski demikian, baik dari pihak Garuda Indonesia maupun Kementerian BUMN sebagai pemegang saham mayoritas tidak memberikan petunjuk apa pun kepada publik.
"Kami tidak mungkin melangkahi keputusan RUPS, tunggu tanggal 22 saja," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga beberapa waktu lalu.
Recommended By Editor
- Adik diduga terseret kasus Dirut Garuda, ini kata Kriss Hatta
- Suami disebut dipecat sebab Harley selundupan, Iis Dahlia geram
- 3 Langkah Erick Thohir soal isu kasus asusila pramugari Garuda
- Suami kena bully karena angkut Harley, ini pembelaan Iis Dahlia
- 10 Gaya glamor Siwi Widi, pramugari yang punya koleksi tas mewah
- Selundupkan Harley, ini jumlah harta Dirut Garuda Indonesia