Brilio.net - Indonesia tak luput dari wabah Corona. Wabah ini tak hanya berdampak pada kesehatan dan pola hubungan sosial warga, namun juga pada sektor ekonomi. Presiden Jokowi sendiri sudah mengumumkan langkan meredam dampak ekonomi karena Corona, salah satunya adalah meminta kepala daerah memprioritas bantuan kepada pekerja harian yang terdampak Corona.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Joko Widodo meminta kepala daerah untuk menghitung dampak sosial ekonomi sebelum mengeluarkan kebijakan terkait penanganan virus Corona yang mengakibatkan Covid-19. Khususnya, penutupan tempat-tempat transaksi ekonomi harian, seperti pasar.

Hal itu disampaikan langsung Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Selasa (24/3/). Sebanyak 34 gubernur se-Indonesia ikut dalam rapat itu.

"Misalnya sebuah provinsi atau kab/kota ingin membuat sebuah kebijakan sekolah diliburkan, kantor ditutup semuanya, kemudian tempat-tempat transaksi ekonomi ditutup semuanya. Seperti pasar tolong ini benar-benar dihitung dampak sosial ekonomi dan kesehatan yang ada," kata Jokowi.

Kebijakan pemerintah yang menetapkan social distancing atau pembatasan sosial memang sangat berdampak pada perekonomi masyarakat, khususnya pekerja harian. Untuk itu, Jokowi meminta agar pemerintah daerah memberikan bantuan sosial kepada buruh dan pekerja harian yang terdampak ekonomi karena Corona.

"Kebijakan itu dilakukan harus disiapkan sebuah kota ingin melakukan itu, hitung berapa orang yang jadi tidak bekerja, hitung berapa pedagang asongan, becak, supir yang tidak bekerja," ujar Jokowi.

"Dukungan kepada sektor-sektor itu yang harus diberikan, bantuan sosial kepada mereka harus diberikan. Jangan hanya menutup tapi tidak dibarengi social safety net untuk mendukung kebijakan yang dibuat," sambung dia terkait Corona.

Presiden juga menyampaikan 3 hal yang menjadi fokus pemerintah terkait penanganan virus corona. Pertama, keselamatan dan kesehatan masyarakat.

"Yang kedua social safety net bantuan sosial tolong disiapkan. Ketiga, dampak ekonomi dihitung betul sehingga kesiapan kita dalam menyediakan stok pangan betul-betul ada," tutur Jokowi.

Sementara itu, jumlah pasien positif di Indonesia berjumlah 686 orang per Selasa (23/3). Sebanyak 55 pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan 30 dinyatakan sembuh.