Menurut keterangan Kapolres Tuban AKBP Darman, insiden meninggalnya anak kedua Buya Arrazy akibat terkena senjata api adalah murni kecelakaan.
"Ini murni karena kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan. Kecelakaan itu terindikasi adanya letusan senjata,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Tuban AKP M Gananta juga menambahkan senpi tersebut sejatinya disimpan pemilik di dalam tas. Namun, entah bagaimana kejadiannya hingga senjata tersebut bisa diambil oleh kakak korban.
"Senpi itu sudah ditaruh dalam tasnya. Untuk bagaimana-bagaimananya, dari Buya enggan berkomentar karena dari Buya mengatakan ini musibah dan sudah memaafkan dan murni kesalahan anak kecil. Untuk kronologi dan lain-lain Buya tidak mau mengungkapkan," jelasnya.
Kecelakaan tidak disengaja ini memang membuat Buya Arrazy ditinggal untuk selamanya oleh putra tercinta. Namun demikian, dia tidak menuntut pihak manapun dan menerima kejadian itu murni sebagai musibah.
"Keluarga Buya sudah membuat pernyataan tidak menuntut dan menerima kejadian itu karena murni musibah," tegasnya.
Pengurus dari Ribath Nouraniyah juga menyampaikan ungkapan belasungkawa atas meninggalnya anak kedua dari sang pemilik yayasan tersebut.
foto: Instagram/@ribathnouraniyahofficial
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kabar duka untuk kita semua. Putra kedua guru kita Abuya Arrazy Hasyim yang bernama Husyaim Shah Wali Arrazy meninggal dunia pada hari ini, Rabu 22 Juni 2022 di Tuban," tulis akun @ribathnouraniyahofficial.
Dalam postingan Instagram @ribathnouraniyahofficial, pihak manajemen memanjatkan doa untuk Hushaim Shah Wali Arrazy.
"Mari sejenak kita sama - sama mendoakan dan secara ikhlas mengirimkan Al Fatihah untuknya, dan bisa berkenan melaksanakan sholat ghaib untuknya. Tidak lupa doakan pula untuk keluarga yang ditinggalkan terkhusus untuk kedua orang tuanya, agar senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan serta keikhlasan menerima hal tersebut," pungkasnya.