Brilio.net - Kondisi politik Turki berubah dengan cepat. Upaya kudeta yang dilakukan sekelompok faksi militer gagal. Pasukan pendukung Presiden Reccep Tayyip Erdogan merebut beberapa gedung pemerintahan.
Perlawanan balik pasukan pendukung Erdogan terjadi di Ibu Kota Ankara dan Istanbul. Perlawanan dilakukan oleh gabungan tentara dan rakyat sipil loyalis Erdogan.
New York Times melaporkan kelompok tentara yang melakukan kudeta tidak memiliki jangkauan ke seluruh negeri. Rakyat pun tampak tidak takut pada ancaman jam malam diumumkan oleh tentara yang melakukan kudeta. Ribuan orang tumpah ruah ke jalan, menduduki tank serta memprovokasi tentara.
"Seluruh pejabat pemerintah telah kembali bertugas di pos masing-masing," kata seorang petinggi pemerintahan kepada Associated Press.
Nuh Yilmaz, juru bicara Badan Intelijen Turki juga memastikan kegagalan kudeta. Dia menyatakan seluruh gedung yang tadinya diduduki faksi tentara berhasil direbut kembali. "Situasi telah berangsur-angsur normal," kata Yilmaz.
Di jalanan di Kota Istanbul dan Ankara, seperti dilihat dalam tayangan Aljazeera, beberapa pasukan tentara pelaku kudeta ditangkap dan dibawa pria bersenjata. Ibu Kota Ankara dan Kota Istanbul sudah kembali dikuasai pemerintah Erdogan.
Kudeta memang hanya terjadi beberapa jam saja dan militer terpecah. Angkatan Darat dan Angkatan Laut Turki yang merupakan kekuatan penting, tidak sepenuhnya mendukung kudeta. Seperti Komandan pasukan khusus Militer Turki, Jenderal Zekai Aksakalli yang menegaskan tidak merestui kudeta terhadap pemerintah.