Joko Tingkir adalah ulama sekaligus raja.

Dilansir NU online pada Sabtu (20/8), kabarnya lagu "Joko Tingkir Ngombe Dawet" ini dikecam oleh beberapa pihak yang menganggap nama Joko Tingkir disematkan dalam lirik lagu. Pasalnya, nama Joko Tingkir adalah sosok ulama besar di Pulau Jawa yang turut melahirkan banyak ulama besar di generasi selanjutnya.

Masih dari sumber laman yang sama, disebutkan bahwa menurut catatan Kiai Ishomuddin Hadziq atau Gus Ishom, muhaqiq kumpulan karya Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari, Joko Tingkiri adalah kakek ke-3 dari KH Muhammad Hasyim Asy'ari, pendiri NU. Artinya, Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid yang juga mantan Presiden Indonesia, adalah generasi ke-6 dari Joko Tingkir.

Joko Tingkir atau disebut pula Mas Karebet, menurut sejarah, adalah raja sekaligus pendiri Kerajaan Pajang yang memerintah pada 1568-1582. Gelarnya ialah Sultan Hadi Wijaya. Jasanya pun sangat besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara.

Diketahui, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Gus Muwafiq, akademisi UINSA Surabaya, KH Anwar Zahid, serta Asosiasi Kiai Lamongan telah mengajukan keberatan akan keberadaan lagu tersebut. Para pihak tersebut menyoal dan menilai lagu parikan Joko Tingkir Ngombe Dawet tidak mencerminkan kebudayaan, dan jauh dari kepantasan.