Brilio.net - Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan fakta yang memprihatinkan. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyumbang angka pengangguran terbuka tertinggi dibandingkan lulusan tingkat pendidikan lainnya. Meski SMK dirancang untuk mencetak tenaga kerja siap pakai, kenyataan di lapangan justru menunjukkan sebaliknya.

Apakah ini indikasi kegagalan sistem pendidikan kejuruan di Indonesia?

Dikutip Brilio.net dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK mencapai 9,42 persen, jauh melampaui TPT lulusan SMA (6,71 persen) maupun diploma dan sarjana.

Sebagian besar lulusan SMK mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan sesuai kompetensi mereka. Di sisi lain, pelaku industri menyebutkan bahwa tenaga kerja lulusan SMK sering kali tidak memenuhi kebutuhan dunia kerja, terutama dalam aspek keterampilan tambahan, seperti penguasaan bahasa asing.

Penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dianggap sebagai salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing lulusan SMK. Sertifikasi seperti TOEIC, TOEFL, atau IELTS dapat menjadi bukti konkret kompetensi seseorang di bidang bahasa.

Mengingat pentingnya kompetensi ini untuk siswa SMK, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui kanal YouTube-nya menyelenggarakan talkshow bertajuk Optimalisasi Sertifikasi Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Peluang Kerja Lulusan SMK (29/11).

Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Muhammad Yusro, menyampaikan bahwa program Sertifikasi Bahasa Asing ini sebagai respons terhadap kebutuhan dunia kerja dan pentingnya penguatan profil lulusan SMK. Program sertifikasi bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, dirancang untuk meningkatkan daya saing lulusan.

"Program ini bertujuan memberikan pengakuan standar internasional dan mendukung mobilitas kerja baik di tingkat nasional maupun global. Melalui sertifikasi seperti TOEIC, lulusan SMK dapat menunjukkan kompetensi mereka secara terukur," ucap Yusro.

Mekanisme implementasi program ini melibatkan kolaborasi antara sekolah dan lembaga sertifikasi, integrasi program sertifikasi dalam kurikulum, serta fasilitasi ujian sertifikasi. Untuk mendukung keberlanjutan program, pendanaan diberikan melalui subsidi pemerintah serta kemitraan dengan industri.

Namun, apakah sertifikasi ini benar-benar solusi atau justru akan menjadi beban baru bagi siswa?

Lulusan SMK penyumbang angka pengangguran terbesar © 2024 brilio.net

Dalam kesempatan tersebut, Direktur IT & Operasional ITC, Tonny Arbianto, menyampaikan bahwa sertifikasi TOEIC memiliki manfaat besar sebagai standar internasional untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris yang relevan dengan dunia kerja.

Bagaimana pun hebatnya, seseorang harus punya kemampuan bahasa asing. Sertifikasi adalah pengakuan secara global yang dapat memvalidasi kemampuan bahasa seseorang. Sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan daya saing individu, tetapi juga membantu Indonesia menyiapkan tenaga kerja yang kompeten di tingkat global.

"Saya melihat peningkatan skor TOEIC siswa SMK. Kalau Anda ingin maju pegang dua kata jangan malas untuk belajar jangan malu untuk maju. Pegang sertifikasi apa pun karena itu yang akan menjadi validasi saat melamar pekerjaan," ucap Tonny.

Pentingnya seseorang memiliki kemampuan bahasa asing ini juga semakin diperkuat oleh SM Human Capital Development, PT GMF, Ony Saputra. Menurutnya, kemampuan bahasa asing menjadi salah satu kompetensi utama yang dicari oleh dunia industri. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris, membuka peluang bagi pekerja untuk berkomunikasi lintas budaya, memahami dokumen teknis internasional, hingga bekerja di perusahaan multinasional.

"Di perusahaan kami sendiri telah melakukan rekrutmen untuk lulusan SMK dan kami juga memiliki standar untuk kemampuan bahasa Inggris terutama TOEIC di angka 400—500. Bahasa Inggris mungkin dianggap tantangan dan tantangan ini yang perlu kita hadapi ke depan," ucap Ony.

Sertifikasi bahasa asing memungkinkan lulusan SMK akan semakin unggul dan membuka peluang kerja yang lebih luas. Dengan sertifikasi ini lulusan SMK tidak hanya menunjukkan kemampuan teknis sesuai bidang mereka, tetapi juga menunjukkan kemampuan komunikasi internasional yang semakin dicari oleh perusahaan.