Brilio.net - Rangkaian debat capres-cawapres 2024 kembali digelar untuk kedua kalinya pada hari ini, Jumat (22/12). Kali ini adu gagasan visi misi mempertemukan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), pada debat cawapres kali ini dipandu oleh Alfito Deannova Ginting dan Liviana Cherlisa sebagai moderator. Sementara tema yang diusung adalah ekonomi kerakyatan dan digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Ada yang menarik dari perhelatan debat cawapres ini. Berbeda dari yang lain, cawapres nomor 3 yakni Mahfud MD tampak mengenakan baju adat.

Mahfud MD mengenakan busana adat pesa'an dari Madura, dengan baju warna khas garis merah putih. Sedangkan Ganjar Pranowo yang mendampingi pasangannya, tampil dengan baju adat Rote dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan topi Ti'i langga.

debat cawapres cak imin gibran mahfud  YouTube

foto: YouTube/KPU RI

Bukan hanya salah fokus dengan penampilan Mahfud MD, publik, khususnya para pengguna jejaring sosial menyoroti cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka selama debat cawapres 2024 berlangsung.

Lewat pantauan di linimasa X --yang sebelumnya Twitter, saling sindir dan serang cawapres nomor urut 1 dan 2 juga paling jadi sorotan. Cawapres pasangan Prabowo Subianto menyentil cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait proyek pembangunan ibu kota negara (IKN). Gibran yang sebelumnya menjelaskan jika pembangunan IKN merupakan simbol pemerataan pembangunan di Indonesia, mempertanyakan konsistensi dari ucapan Cak Imin.

debat cawapres cak imin gibran mahfud  YouTube

foto: YouTube/KPU RI

"Saya izin tanggapi Gus Muhaimin. Ingat sekali sempat ikut meresmikan dan ikut potong tumpeng di IKN. Ini bagaimana? Tidak konsisten. Dulu dukung, sekarang tidak dukung karena menjadi wakil Pak Anies," ujar Gibran saat debat cawapres.

Serangan balik Gibran tersebut langsung mengundang riuh dari para pendukung dari arena debat. Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Cak Imin soal proyek raksasa yang disebutnya ambisius. Cak Imin menilai pembangunan IKN bisa menghabiskan hampir Rp 500 triliun dan sangat menguras anggaran apalagi bila hanya menggunakan APBN.

"Itu untuk membangun jalan seluruh Kalimantan beres, pembangunan seluruh kota-kota di Kalimantan beres dan yang paling penting infrastruktur untuk SDM, 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN itu bisa membangun sekolah di seluruh Kalimantan. Itu contoh mengambil skala prioritas," ujarnya.