Brilio.net - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menanamkan nilai-nilai positif pada generasi muda, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggandeng Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk menghidupkan kembali kegiatan Pramuka Bhayangkara.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa gagasan ini merupakan bagian dari kerja sama yang diperbarui dengan Polri, guna menciptakan generasi pelajar yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berdisiplin dan memiliki karakter tangguh.

Pramuka Bhayangkara, atau sering disebut Saka Bhayangkara, adalah satuan karya pramuka yang secara khusus bekerja sama dengan kepolisian. Fokus utamanya adalah membina kaum muda dalam hal kedisiplinan, kepemimpinan, keterampilan, dan kecintaan terhadap tanah air.

Melalui kegiatan ini, para pelajar tidak hanya diajarkan tentang keterampilan kepramukaan biasa, tetapi juga dilatih dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan tugas kepolisian, seperti keamanan, ketertiban, penanggulangan bencana, serta berbagai keterampilan lain yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

wacanakan Pramuka Bhayangkara © berbagai sumber

foto: merdeka.com

Mu'ti menekankan bahwa kegiatan Pramuka Bhayangkara bertujuan untuk menanamkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan kemampuan sosial yang kuat di kalangan siswa. "Ini bagian dari komitmen kami untuk memberikan layanan pendidikan bagi siapapun anak-anak Indonesia di manapun mereka berada," ujarnya seperti dikutip brilio.net.

Dengan kembalinya Pramuka Bhayangkara, diharapkan pelajar memiliki sarana lebih baik untuk mengembangkan karakter positif, seperti rasa peduli terhadap masyarakat, semangat gotong royong, dan keterampilan kepemimpinan.

Program ini diharapkan mampu menciptakan generasi muda yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan nilai-nilai kebangsaan yang kuat dan sikap yang positif terhadap lingkungan sosialnya. Kegiatan-kegiatan Pramuka Bhayangkara di bawah bimbingan Polri juga akan dirancang agar relevan dengan kebutuhan pelajar masa kini, mencakup kegiatan edukatif, simulasi penanganan situasi darurat, hingga pengenalan hukum secara sederhana dan praktis di kehidupan sehari-hari.