Presiden Prabowo Subianto baru saja melakukan kunjungan kenegaraan yang sangat penting ke Mesir, tepatnya di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, pada Rabu, 18 Desember 2024. Kedatangan Prabowo disambut dengan upacara kenegaraan yang megah, menunjukkan betapa pentingnya hubungan antara Indonesia dan Mesir.
Setelah tiba, Presiden El-Sisi langsung menyambut Prabowo di serambi Istana. Mereka berdua bersalaman dan melanjutkan perjalanan menuju saluting dais untuk mengikuti upacara penyambutan oleh pasukan kehormatan. Suasana semakin khidmat ketika lagu kebangsaan kedua negara diperdengarkan, menambah rasa kebanggaan akan identitas masing-masing negara.
View this post on Instagram
Usai upacara, Prabowo dan El-Sisi berpose untuk sesi foto bersama yang menjadi momen berharga dalam kunjungan ini. Selanjutnya, mereka memperkenalkan delegasi masing-masing. Delegasi Indonesia terdiri dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas, Duta Besar RI di Kairo Lutfi Rauf, dan beberapa pejabat penting lainnya.
Sementara itu, delegasi Mesir juga tak kalah penting, dengan Menteri Luar Negeri Badr Abdelatty dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Yasser Hassan Elshemy, di antara mereka. Setelah perkenalan, kedua pemimpin melanjutkan dengan pertemuan tete-a-tete dan pertemuan bilateral yang melibatkan delegasi masing-masing.
Upacara penyambutan ditutup dengan keterangan pers bersama dan jamuan santap siang kenegaraan yang diadakan oleh Presiden El-Sisi.Sebelum acara ini, Prabowo bertolak ke Kairo pada Selasa, 17 Desember 2024, untuk melakukan kunjungan kenegaraan. Dalam konferensi pers sebelum keberangkatan, Prabowo menyatakan bahwa kunjungan ini adalah yang pertama bagi Presiden RI ke Mesir sejak 2013.
Dia menekankan pentingnya Mesir sebagai sahabat dan mitra strategis Indonesia selama 11 tahun terakhir. Prabowo juga mengungkapkan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8, di mana Indonesia akan menjadi Ketua D-8 mulai 1 Januari 2026. Dia berharap kunjungan ini dapat memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama ekonomi antara kedua negara.
D-8
D-8 adalah organisasi yang dibentuk pada tahun 1997 untuk kerja sama ekonomi dan pembangunan antara delapan negara berkembang, yaitu Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Turkiye, dan Pakistan. Prabowo menekankan bahwa KTT D-8 kali ini sangat penting, terutama dalam konteks kondisi global saat ini.
Dalam kunjungan ini, Prabowo juga berencana untuk bertemu dengan tokoh-tokoh ekonomi dan industri, mengingat Indonesia akan memegang posisi Ketua D-8 dalam waktu dekat. Ini adalah kesempatan emas untuk memperkuat jaringan dan kerjasama di tingkat internasional.