Brilio.net - Hidup kadang suka kasih kejutan. Dari yang dulunya kerja serabutan, sekarang malah duduk manis di kursi jabatan. Dulu, sempat kerja kasar di negeri orang, kini gagasannya banyak diakui orang. Ia adalah Stella Christie.

Guru besar di Tsinghua University itu membagikan pengalamannya saat masih berjuang menempuh pendidikan. Pengalaman itu ia bagikan melalui akun Youtube Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Sebelum kuliah ke luar negeri, Stella mengaku tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.

Dari pendidikan TK sampai SMA, ia menempuh pendidikan di sekolah yang biasa bukan sekolah favorit pada zamannya. Meski begitu, ia adalah orang yang tekun belajar dan akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan ke luar negeri. Dalam video tersebut, Stella mengaku tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni.

Stella Christie © 2024 brilio.net

foto: Instagram/@prof.stellachristie

Saat masuk ke kelas 11 dan 12, Stella berhasil menempuh pendidikan di Singapura dan Norwegia. Dari pendidikan itulah yang membuat Stella sukses melanjutkan pendidikan tingginya di Harvard University.

“Kenapa saya bisa diterima di Harvard University, itu adalah karena Harvard University mengenal SMA saya yaitu SMA di Norwegia,” jelas Stella.

Sebagai seorang yang sukses di dunia pendidikan, Stella juga ternyata pernah mengalami masa perjuangan yang selalu ia kenang. Salah satunya saat ia harus kuliah sambil bekerja.

Pekerjaan yang dikerjakan oleh Stella pun cukup mencengangkan. Ia bekerja sampingan sebagai pembersih toilet, hingga bekerja di perpustakaan.

“Tetapi kalau misalnya mau jalan-jalan, kalau mau pergi nonton bioskop, atau sebagainya, tentu saja tidak uang dari situ. Jadi saya harus bekerja,” ucap Stella.

Beberapa pekerjaan yang dilakukan oleh Stella adalah menjadi tukang bersih-bersih toilet, menjadi tukang bantu-bantu masak di dapur, hingga bekerja di perpustakaan pada masa akhir pendidikannya.

“Saya sudah bekerja berbagai macam, saya bekerja sebagai pembersih toilet, sungguhan. Saya juga bekerja di dapur, bantu-bantu tukang masak,” terangnya.

“Dan juga kerja di perpustakaan, itu yang paling enak. Tapi dapat kerja di perpustakaan susah, jadi tahun terakhir baru saya dapat kerja di perpustakaan,” pungkasnya.

prof.stellachristie © 2024 brilio.net

foto: Instagram/@prof.stellachristie

Seperti diketahui, Stella Christie ditunjuk menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi era pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia akan mendampingi Satryo Soemantri Brodjonegoro dalam Kabinet Merah Putih. Berikut profil Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Stella Christie menjadi satu dari 56 wakil menteri (wamen) yang disebutkan oleh Prabowo Subianto pada Minggu (20/10). Keesokan harinya, Stella Christie dilantik menjadi Wamen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendampingi Satryo Soemantri Brodjonegoro.

“Stella Christie menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,” ujar Prabowo pada Minggu (20/10) malam di Istana Merdeka, Jakarta.

Stella Christie adalah ahli psikologi kognitif ternama di kancah internasional. Kiprahnya di dunia akademisi pun tidak diragukan lagi. Bahkan ia juga menjadi profesor di universitas ternama di luar negeri.

Sekarang, posisi udah beda. Jabatan baru ini nggak cuma bikin bangga, tapi juga jadi inspirasi buat banyak orang. Kalau dulu dikenal sebagai petugas kebersihan, sekarang jadi garda depan bagi perubahan sistem pendidikan.