Brilio.net - Tidak ada orang di kantor kami yang selalu tersenyum setiap bertemu rekan kerjanya. Orang yang selalu tersenyum itu tiada lain Cornelius Bayu Kurniawan, salah satu keluarga Brilio.net. Kini, senyuman dan sapaan khas Mas Bayu, biasa kami memanggil, tidak lagi hadir di kantor kami Jalan Supomo 1053, Yogyakarta.
Kamis (14/12) lalu, Mas Bayu dipanggil menghadap kembali kepada Sang Pencipta. Kepergian Mas Bayu yang mendadak tentu mengagetkan kami semua. Apalagi, Kamis itu dia tampak ceria dan mengobrol dengan banyak orang di kantor.
Sama sekali tidak ada tanda-tanda Mas Bayu bakal meninggalkan kita secepat itu. Setiap kali datang ke kantor, Mas Bayu selalu bisa membuka hari dengan senyumnya. Dia sapa teman teman dan selalu memberikan kabar baik untuk mengangkat semangat teman temannya.
Fathur, anggota terbaru keluarga Brilio dicandainya terus menerus. Tak jarang dia tertawa lepas. Dia juga bercerita tentang mimpinya kepada Restu, rekan setim kami. Dia ngobrol panjang lebar dengan Agus, rekan kerja yang racikan kopinya selalu dia sukai. Pendek kata, Mas Bayu hari itu tampak segar dan gembira. Namun, ternyata Tuhan berkehendak lain.
Kami semua tentu merasa kehilangan dengan sosok Mas Bayu. Tidak hanya murah senyum, dedikasinya pada pekerjaan sungguh luar biasa. Beliau juga sosok yang sangat responsif. Beliau ringan tangan untuk mengulurkan bantuan kepada siapapun.
Beliau juga nyaris tidak pernah mengeluh. Beliau sosok yang sabar dan menjadi guru terbaik bagi teman temannya yang lebih junior. Beliau selalu membawa keceriaan dan semangat positif kepada orang-orang di sekitarnya.
Kepergian Mas Bayu memang menyisakan duka yang mendalam, namun kita bisa mengenangnya melalui warisan warisan positif dari perilaku sehari harinya yang tak pernah mengeluh dan selalu bersemangat. Selamat Jalan Mas Bayu. Doa kami selalu menyertaimu agar kamu berada di surga yang indah dalam pelukan Tuhan.
Berikut kami rangkum kenangan dari seluruh kru Brilio terhadap Mas Bayu.
AGIB
"Mas, sesok meh bareng ora?"
"Bar sarapan aku langsung otw mas. Tekan omahmu paling jam 10."
"Mbok rokokan sik to.. Ngopi sik ning ngisor. Iki lho, wis digawekke kopi karo Agus."
"Mas, sepurane aku telat ngantor yo. Iki methuk Dion ning sekolah sik."
"Mas, sepurane aku WFH. Rodo ora fit."
Kalimat-kalimat itu baru saja aku copas dari chat WhatsApp dengan Mas Bayu. Sejak masuk Brilio pada Agustus 2021, pesan-pesan pendek itu selalu muncul. Kami intens berkomunikasi setiap hari.
Awalnya Mas Bayu menjadi partner kerjaku untuk konten visual di Facebook Brilio. Mas Bayu didapuk menjadi desain grafis untuk membuat infografik peristiwa yang sedang ramai di tengah masyarakat. Ya dari Covid-19, tentang prestasi atlet, perceraian artis, hingga ruwetnya dunia politik yang selalu ada di media sosial.
Tapi sejak pertengahan 2023, Mas Bayu tak lagi mengerjakan infografik. Ia dipercaya menjadi editor video dan sebelumnya seringkali menemani liputan untuk konten video.
Sejak awal masuk, Mas Bayu jadi sosok yang ramah pada siapa saja. Tak cuma karyawan sesama Brilio saja, tapi Mas Bayu ini selalu jadi sosok yang ndagel kepada teman-teman di vertikal lain, seperti merdeka, liputan6, bola, dll.
Sejak pertengahan tahun 2023, kamu memang sudah terlihat tidak fit lagi, mas. Tapi kamu tetap berusaha komit untuk tetap bekerja. Semuanya kamu lakukan tentu saja untuk membahagiakan istri dan kedua anakmu itu. Salutku sampai sekarang, masih. Masih terus ada.
Perjuanganmu kini sudah selesai, mas. Perjalananmu ternyata juga demikian harus berakhir. Terlalu cepat memang. Tapi jalan dari Tuhan memang sudah begitu. Kamu berarti disayang Tuhan. Diambil duluan :))
Suwun banget yo, Mas Bay.. Nggo persahabatan sing ora sepiro iki, meski ming sekitar dua tahunan awak dewe kenal. Suwun wis dadi 'mas' sing apik. Selalu ora lali ngelingke kudu sehat dan kudu sayang karo keluarga.
Sekali lagi selamat jalan yo mas. Aku bersaksi, kowe ki wong apik. Swargi langgeng yo mas. Sampai jumpa Mas Bay!
RUKMANA
Banyak kenangan baik saya terhadap Mas Bayu. Semisal pentingnya bagaimana mencapai kelelakian yang sejati, melalui percobaan rokokmu dengan merk aneh tur kelewat murah. Sebut saja Harmoni, Orbit, 169, Lodjie dan apapun itu.
Waktu Mas Bayu menawari, adrenalin saya dipacu untuk mencicipinya. Meski pada akhirnya saya tau bahwa rasa sesal kerap berawal dari rasa penasaran, tapi Mas Bayu tetap santai membakar batang demi batang.
Saya kurang ajar, Mas Bayu. Sudah miskin papa terang-terangan, dipersilakan menghabiskan persediaan rokokmu, dan tetap mengeluhkan rasanya yang sesuatu. Tapi lama kelamaan, setiap api yang membakar daun tembakaunya terasa nikmat.
Terutama saat kita mulai sama-sama bertukar cerita. Kemudian menertawakan hidup yang penuh punch line tanpa set up. Keadaan yang membuat kita harus merokok merk begitu. Tiba-tiba saya ingat Mas Bayu kalau ketawa matanya menyipit.
Mas Bayu selalu mengajak saya sebats di rooftop kantor. Biasanya selepas makan siang atau sore hari setelah pekerjaan edit video rampung. Saya masih ingat kita merokok dengan lega setelah Mas Bayu berhasil menemukan situs pembuat voice over.
Semenjak hari itu pekerjaan saya, Adnan, dan Mas Gufron menjadi lebih maksimal. Mustahil membayangkan kami di hari kemarin, sekarang, dan seterusnya, melakukan pekerjaan mengedit video tanpa apa yang Mas Bayu pernah lakukan.
Tak cuma itu, saya belajar banyak dari cara Mas Bayu edit video. Apalagi saat hasil editan Mas Bayu tembus 2,5 juta views. Kontennya adalah seorang artis perempuan yang make-over, mulanya kurus lalu gemuk, sebagai keperluan syutingnya. Sentuhan Mas Bayu simpel. Nggak pilih stock gambar yang ribet. Kontennya jadi on point karena deliverynya apik.
Mas Bayu adalah orang yang sering memberikan kebaikan semasa hidup. Bahkan setelah Mas Bayu udah sebats plus ngops sambil memainkan game yang motong-motongin buah itu di kerajaan Surga, Mas Bayu tetap memberikan kebaikan.
Yaitu kepergianmu yang selamanya adalah pelajaran untuk saya menjadi manusia seutuhnya. Menggunakan hati untuk memaknai sesuatu. Dengan seperti apa yang tertulis pada naskah teaternya Arifin C. Noer berjudul Mega Mega:
Kita tak pernah mendapatkan apapun, tapi kenapa kita selalu merasa kehilangan.
DESINTA
Beliau sosok yang sangat baik dan penuh kasih. Selalu tulus dan ikhlas dalam mengerjakan sesuatu. Tak ada rasa pamrih atas segala kebaikan yang beliau berikan kepada kami, khususnya Tim Video.
Pertama kali, saya berkunjung ke rumah beliau, disambut dengan hangat oleh keluarga. Mau mendengarkan keluh kesah padahal beliau mungkin sudah merasa lelah. Selalu mau mendampingi kami untuk liputan, bahkan sampai larut malam, dan lagi-lagi keluarga beliau menjamu dengan hangat. Kami sempat dipersilakan untuk menginap disana. Lalu diajak keliling menikmati suasana sekitar rumahnya. Kebaikanmu selalu melekat dibenak kami Mas.
Terima kasih Mas Bayu, rasanya kalimat itu tidak cukup untuk diungkapkan. Kasihmu begitu tulus dan luar biasa.
Kini beliau sudah tidak mengeluhkan rasa sesak lagi. Karena Tuhan menyayangi beliau dan sudah memberi tempat terbaik untuk Mas Bayu.
Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan, kekuatan dan kesehatan. Terima kasih atas semua pengalaman yang diberikan. Selamat jalan Mas Bayu.
FARDI RIZAL (merdeka.com)
Perpisahan mengajarkan kita untuk menghargai bahwa setiap detik kebersamaan adalah anugerah yang tidak boleh disia-siakan. Ya, hal itu lah yang saya rasakan ketika bertemu sama mas bay, bapak-bapak santuy, baik dan penuh senyuman.
Meski akhir-akhir ini jarang bersua, namun perbincangan-perbincangan saat di kantor itu sangat berarti buat aku mas. Terimakasih mas bay atas waktu dan kesempatannya. Kini waktumu untuk beristirahat di surga.
DETA
Tulus, sifat yang paling menonjol dari Mas Bayu. Beliau adalah orang yang tanpa diminta pun, akan menawarkan bantuanya lebih dulu. Karena itu, bagi saya, Mas Bayu adalah rekan kerja yang dapat diandalkan dan senior yang amat saya hormati.
Saya ingat ketika Mas Bayu menemani liputan ke Merapi. Meski bukan pekerjaannya, Mas Bayu memastikan kami benar-benar sampai ke tujuan dengan aman, memfasilitasi kami dengan mobil pribadinya, dan menjamu kami dengan begitu baik ketika sampai di rumahnya.
Kami mungkin tidak bisa lagi melihat senyuman hangat Mas Bayu yang selalu menyapa saat masuk ke ruang kerja. Tapi saya rasa, seluruh tim video pun akan selalu menghargai setiap kenangan yang kami bangun bersama.
Rest in peace Mas Bayu.
NURUL DIVA KAUTSAR (merdeka.com)
Mas Bayu jadi salah satu sosok humoris yang kukenal di kantor. Selama satu tahun ini berteman, aku selalu liat beliau ketawa. Kalau ngobrol, akhirannya pasti ketawa dan itu menambah semangat buat interaksi sama beliau.
Mas Bayu biasanya tak panggil "mas angin", di samping arti dari namanya, angin juga cukup menggambarkan sosoknya yang luwes dan bikin banyak orang ingin beriteraksi dengannya. Selamat jalan "mas Angin", Tuhan ada bersamamu
ALFARIDZI MUHAMMAD
Selamat jalan Mas Bayu
"Sini bro, ngerokok disini aja, sebentar saya ambilin kursi..." Kata pria berkacamata itu sambil berlalu mencari kursi.
Belakangan pria tersebut saya kenal sebagai mas Bayu. Dia crew brilio video. Meski beda divisi, saya seringkali menemuinya bekerja sambil menyesap kopi cangkir dan menghisap batangan rokoknya meja dan bangku parkiran.
"Kalo mau bikin kopi, teh, air es, di dapur aja mas. Lengkap disini, nggak usah sungkan. Nah kalo mau nyantai ngerokok, bisa di teras bareng mas Agib," Kata mas Bayu mengarahkan saya yang saat itu baru tiga hari kerja di brilio.
Banyak orang baik yang kerap saya jadikan tempat belajar, teman ngobrol, atau seekadar basa-basi di Brilio. Namun bersama mas Bayu, saya pernah mengalami semuanya.
Banyak hal yang bisa saya pelajari saat beliau cerita seputar pengalamannya. Saat sedang suntuk bekerja, mas Bayu kadang bisa jadi teman ngobrol yang asyik. Meskipun tidak banyak momennya, tapi itu cukup dan berbekas di hati saya.
Selamat jalan mas Bayu. Untukmu orang baik, semoga mendapat ganjaran yang terbaik di sisi Tuhan.
RESTU
Teruntuk mas Bayu. Terimakasih cerita kisahnya di kantor brilio. Teman ngobrol canda tawa ngalor ngidul membuat suasana menjadi hidup. Banyak celotehan kocak, sampai motivasi masukan untuk aku. Semua ini adalah rencana baik Tuhan, dan kita harus menerima kepergiannya dengan ketabahan dan hati lapang
ADRIAN JULIANO (merdeka.com)
Kehidupan hanyalah bersifat sementara, tidak ada yang kekal. Hidup ini akan ada waktunya untuk bersama dan ada waktunya untuk berpisah. Kepergianmu terasa begitu cepat, Tak disangka sapaanmu kemarin menjadi pertemuan terakhir kita mas.
Kenanganku selama bekerja, sering sekali mas Bayu menawarkan sebatang rokok entah itu saat siang atau sore hari. Beliau pasti selalu bermain gadgetnya, sambil menyeruput kopi hitam dan menghisap rokoknya. Sesekali bersenda gurau dan ngobrol ringan soal apapun, semua terasa begitu hangat.
Ada satu hal yang bisa aku petik, semangat dan etos kerja mas Bayu menjadi inspirasiku untuk tidak bermalas-malasan. Meski lelah, kerja siang sampai malam, beliau tak pernah lupa untuk selalu tersenyum.
Setiap kenangan yang kita lalui akan selalu membekas di memori ingatanku. Terima kasih atas kebaikan dan kehangatanmu selama ini. Selamat jalan Mas Bayu, damai di Surga. Amin.
ESTRI
Mas bayu, 2 hari yll kita masih bercanda tawa diruang video mas. Dan 2 hari yll juga kita terakhir Whatsapp an..
Njenengan sangat hangat, baik dan begitu peduli dg kita temen2 video mas. Estri ga nyangka mas bayu bakal pergi secepat ini.
Maafkan Estri ya mas semasa hidup jenengan rasanya blm sempat berbalas kebaikan ke mas bayu. Estri masih kerasa sekali dg ketulusan mas Bayu membantu kita anak video untuk liputan sampai larut malam, sampai nginep di rumah jenengan, paginya istri mas bayu repot menyiapkan makanan ke kita dan jenengan ngajak jalan2 dan ga lupa anak2mas bayu ikut.
Estri melihat jenengan sangat sayang dan ngayomi sekali di keluarga jenengan mas. Jenengan salah 1 panutan kulo mas. Kulo saksi sampeyan tiang sae sangettt mas Bayu. Mas Bayu skrg udah ga sakit lg dan pasti sudah tenang dan bahagia di sana ya mas. Reace in Peace mas Bayu
FATHUR
Buat mas bayu
Walaupun saya mengenal sampean cuman sebentar. Tapi sampean orang baik mas.
Terkahir sampean pulang bareng saya. Ngerokok bareng, cerita sebentar dan sampean bertanya tentang masalah aplikasi yang kena lisensi
Dan di detik detik terakhir sebelum kepergian sampean, Sampean bilang : pun aman mas saiki ora jebol meneh lisensine,, Kata kata itulah yang terakhir sampean ucapkan kepada saya.
Selamat jalan masku. Suwargi langgeng. Jika waktumu masih panjang aku akan belajar banyak bersamamu.
RAHMANI DIAN NUSWANTARI
Dengan penuh kesedihan dan hati yang berat, saya mengucapkan selamat jalan kepada Cornelius Bayu Kurniawan atau yang sering saya panggil Pak Bayu. Di mata saya, beliau adalah sosok yang baik dan berhati hangat. Pak Bayu, dengan segala keramahan dan kepeduliannya kepada kami, membuat suasana kerja terasa seperti keluarga. Satu hal yang paling saya ingat dari Pak Bayu, beliau selalu menanyakan kabar kami semua setiap kali bertemu di kantor. Dalam situasi apapun, Pak Bayu selalu bersikap hangat dan menyemangati orang-orang di sekitarnya.
Bagi saya dan rekan-rekan lainnya, Pak Bayu telah memberi warna istimewa di setiap pertemuan dan momen-momen kebersamaan kami. Pak Bayu, semoga perjalananmu selanjutnya dipenuhi ketenangan, dan semoga menemukan kebahagiaan di tempat yang baru. Kehadiranmu akan tetap dikenang. Selamat jalan, beristirahat dengan damai.
SIDRATUL MUNTAHA
Sejujurnya, saya tak punya kenangan banyak dengan Mas Bayu. Saya tahu Mas Bayu lewat sapaan-sapaan sekilas tiap kami berpapasan di kantor. Dan lewat sapaan-sapaan sekilas itu, saya mengenal Mas Bayu sebagai orang yang ramah dan murah senyum.
Karenanya sedih juga membayangkan jumlah senyum di kantor jadi berkurang. Kendati demikian, saya percaya keramahan Mas Bayu bakal terus dikenang. Semoga pula keramahan itu diteruskan oleh teman-teman kantor yang lain. Rest In Peace, Mas Bayu.
NUR LUTHFIANA HARDIAN
Wiihh baru pertama punya temen kerja di Brilio bapak-bapak dan harus intens komunikasi awal mula BrilioFood ada. Ternyata asyik juga Mas Bayu diajak ngobrol direpotin dadakan terus revisian mulu soal kerjaan sampe malem-malem jam 10 (22.00 WIB).
Mas Bayu, bapak-bapak yang sering duduk di dekat parkiran. Tiap pulang apa berangkat kerja tetep say hello ngobrol bentar dengan ramah kalau lagi jumpa di parkiran.
Jujur kaget tahu kabar mas Bayu udah menghadap Sang Khaliq. Buat Mas Bayu, SEMOGA tenang di sana dan buat keluarga terkasih yang sabar serta ikhlas.
Makasih dan maaf sering ngerepotin kalau food baru butuh tukang desain (dadakan bisa diandelin), terutama awal-awal merintis food.
NADHIFAH AZHAR
Pak Bayu, mungkin memang kita nggak pernah ngobrol secara akrab. Tapi, sosok ini yang selalu menyuguhkan senyum hangat di depan kantor saat yang lainnya ambil motor untuk pulang.
Kesiapan untuk meninggalkan dan ditinggalkan adalah sebuah keniscayaan, mustahil untuk terelakkan. Berat memang, tapi semoga kita semua mampu pada akhirnya.
Selamat jalan Pak Bayu, semua perilaku baikmu selamanya pasti akan dikenang. Semoga ditempatkan di sisi Tuhan yang Maha Esa, aamiin.
SHAHFARA RAIDA UTAMI
Halo, Pak Bayu. Kabar kepergian Pak Bayu cukup bikin kaget dan sedih. Meski sangat jarang berinteraksi secara langsung di kantor, saya sedikit tahu dengan sifat Pak Bayu yang pekerja keras. Selain menempuh perjalanan jauh ke kantor, Pak Bayu dulunya juga punya side job. Keren! Saya yang masih sering mengeluh ini harus belajar banyak dari Pak Bayu.
Selamat jalan ya, Pak. Selamat beristirahat dengan tenang. Saya kirimkan juga doa terbaik untuk keluarga yang ditinggalkan.
ANNATHIQOTUL LADUNIYAH
Barangkali, saya memang tidak begitu mengenal Pak Bayu karena kami belum berkenalan dengan semestinya. Namun melihat dedikasi dan kerja kerasnya selama di Brilio, saya merasa salut. Dan saya yakin, semangat bapak pasti akan terus menyala di sini.
Kepergian Pak Bayu tentu sangat mengejutkan. Duka dan rasa sedihnya pun amat terasa. Tapi seperti yang kita tahu, nafas terakhir pasti datang kepada mereka yang hidup.
Selamat beristirahat dengan tenang, Pak Bayu. Selamat jalan. Semoga diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Amin.
DEVI ARISTYAPUTRI
Saya mungkin belum mengenal banyak mengenai kepribadian Mas Bayu. Namun satu hal yang saya ingat dari beliau, di Senin pagi ketika piket 7.15, jadwal saya mungkin bersamaan dengan beliau. Waktu itu saya ingin membuat kopi hitam dan kebetulan beliau sedang membuat minuman yang sama. Ketika beliau selesai membuat minuman, dengan ramahnya ia mempersilahkan saya untuk mulai membuat kopi. Tak hanya itu, Mas Bayu juga memberikan senyuman manis yang hingga kini masih teringat di memori saya.
MARDHATILLAH AFLYANDRI
Jujur saja, saya tidak terlalu dekat dengan Mas Bayu. Akan tetapi, saya masih ingat pernah sekali bercakap-cakap bersama saat saya baru pertama kali masuk menjadi karyawan di sini. Mas Bayu dengan baiknya berkenalan dan tersenyum, lalu melemparkan sedikit candaan kepada saya. Saya yang awalnya begitu grogi di kantor, kemudian bisa menjadi lebih santai. Terima kasih Mas Bayu. Semoga tenang disisi-Nya. Amin.
ANINDYA KURNIA PRASETYANINGRUM
Satu kata yang mungkin bisa mewakili perasaan saya sampai detik ini. SHOCK.
Sejak awal 2022, saat saya mulai menjadi salah satu keluarga Brilio.net, sampai saat ini memang belum terlalu dekat dengan semua tim Brilio. Salah satunya dengan Mas Bayu, yang nama dan sosoknya saja baru saya ketahui saat acara kantor di akhir tahun 2022.
Meski selama ini saya belum memiliki kesempatan untuk sekadar bercengkerama dengan beliau, namun ada 1 kebaikannya yang akan selalu saya ingat. Sore itu, saat jam menunjukkan pukul 17.30, saya bergegas untuk pulang. Saat di parkiran, ternyata motor saya terjepit di antara motor lain, sehingga kesulitan untuk mengeluarkannya.
Ketika saya sedang sibuk menggeser-geser motor, tiba-tiba terdengar suara pria dengan ramahnya berkata "Sini mbak, tak geserin, kalo nggak bisa tak keluarin aja sini," kata beliau dengan senyumnya yang tampak tulus.
Selamat jalan Mas Bayu... terima kasih pernah membantu Saya kala sore itu. Ketulusanmu, senyum ramahmu, akan menjadi kenangan tersendiri untuk saya. Damai di surga Mas... Amiiiinnn.
AGUSTIN WAHYUNINGSIH
Sungkem dulu buat Mas Bayu
Sosok yang murah senyumnya luar biasa. Menularkan semangat untuk menjalani hidup tuh "jalan terus aja" dan "tenang". Kata orang, "Percaya Gusti Allah itu ditandai dengan tenang. Kalau masih gelisah, artinya belum percaya kebesaran Gusti Pengeran." Nilai itulah yang saya tangkap dari Mas Bayu.
Perkenalan awal kami nggak langsung tatap muka. Waktu itu 2021, saya mengirim WhatsApp (WA) ke beliau untuk ngrepotin bantu bikin desain cikal bakal situs baruatau sebut saja demikian. Beliau begitu sat-setnya mengerjakan request (ini juga berlaku ketika saya minta tolong bikin poster rekrutmen). Dikirim jalur email, hasilnya JEBRET kirim WA. Bahkan saat hari sudah larut, dan itu di luar jam kerja! Ini bukan soal mengglorifikasi kerja keras seakan tak kenal waktu, melainkan nilai untuk menjaga komunikasi, saling bantu, fast respons, tanggung jawab, dan menghargai sesama dari seorang Mas Bayu. Padahal baru kenal, lho. Salut!
Nah, dua momen lain yang begitu melekat di ingatan adalah saat buka puasa bareng acara kantor di sebuah restoran hotel. Ada sesi bagi-bagi door prize. Setelah kami saling sapa kabar, bercanda, dsb, Mas Bayu malah nyeletuk, "Wah, Mbak Titin dapet, nih!", seakan-akan menerawang keberuntungan saya atau hanya seperti penyemangat aja.
"Aamiin!" sahut saya dengan semangat dari meja seberang Mas Bayu.
Eh, ternyata beliau duluan yang dapet door prize-nya! Tapi, nggak lama, saya dapet door prize gongnya. Padahal selama ini saya nggak pernah beruntung soal hadiah peruntungan. Langsung saya salaman erat dengan beliau. Instingnya kuat sekali orang ini, pikir saya.
Momen selanjutnya saat saya dkk diantar Mas Bayu tilik lahiran anak kawan kantor kami di Gunungkidul. Bayangkan saja dari Kaliurang (tempat tinggalnya) ke Gunungkidul, melintasi jarak kurang lebih 55 km, nyaris 2 jam perjalananpadahal masih sama-sama Jogjaitu beliau terabas! Saat itu beliau mengajak putri sulungnya, yang bulan ulang tahunnya sama dengan saya. Pulang-pulang, kami ditraktir soto ayam deket Universitas Ahmad Dahlan Kampus 3 oleh beliau. Baik banget Mas Bayu ini.
Perkenalan kami memang terbilang singkat tapi 3 momen itu bikin saya terkesan dengan beliau. Dan, ketika mendengar kepergian beliau yang terasa mendadak pada Kamis (14/12/2023), rasanya remuk hati ini. Lebih-lebih ketika melihat putrinya terisak di samping peti jenazah sang ayah, lidah saya kelu.
Untuk Mas Bayu, semoga mendapat ketenangan dan kebahagiaan di sisi Tuhan YME. Matur nuwun atas nilai-nilai baik yang telah ditularkan. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga selalu dalam perlindungan Tuhan YME. Genduk dan tole anak-anak Mas Bayu, semoga jadi kebanggaan Bapak dan Ibu, ya.
Sugeng tindak, Mas Bayu. Swargi langgeng untuk Mas Bayu.
AKMAL
Dear Mas Bayu, meski kita jarang berinteraksi secara langsung di kantor, tapi kehadiran Mas Bayu sangat terasa kehangatannya. Berdasarkan cerita dari orang-orang tentang sosoknya yang ramah, baik, totalitas, saya tahu, Mas Bayu adalah sahabat, kakak dan bapak bagi kita semua.
Saat pertama kali diperkenalkan sebagai desain grafis untuk BrilioFood, awalnya terasa begitu aneh karena bekerja sama dengan bapak-bapak hehehe. Tapi setelah berkomunikasi secara intens, Mas Bayu ternyata sosok yang menyenangkan. Nggak nyangka juga ternyata sosoknya begitu mudah melebur dengan kami-kami yang masih kurang dalam urusan pengalaman hidup.
Terima kasih Mas Bayu sudah menjadi bagian bersejarah dalam membangun fondasi BrilioFood di awal dan sekarang ada untuk Tim Brilio AI sampai akhir. Terima kasih sudah mau direpotkan banyak hal. Terima kasih tetap fast response meski kita minta revisi di tengah malam. Terima kasih untuk dedikasinya sebagai rekan kerja, sahabat, kakak, dan ayah bagi kita semua. Maaf untuk segala kata dan perbuatan yang mungkin tanpa sengaja menyakiti.
Kepergian Mas Bayu meninggalkan duka yang begitu dalam, tapi di saat bersamaan ada banyak kenangan dan kebaikan yang begitu membekas untuk terus dikenang dan diteruskan. Selamat jalan Mas Bayu, damai di surga.
LOLA LOLITA
Kesan pertama saya ketika melihat Pak Bayu "Wah, di usianya yang nggak muda lagi, semangat kerjanya oke juga. Penyesuaian dirinya sama anak-anak yang usianya jauh dari dia, boleh juga." Selama ini saya cuma melihat (tidak mengamati) cuma sesekali saya perhatikan Pak Bayu cukup ramah dengan semua orang. Bawaannya santai, dan tampaknya nyambung dengan anak-anak muda di sekitarnya.
Pernah sekali saya ditegur Pak Bayu, saat main badminton "Mbaknya pemain kiri ya? Keren banget." Waktu itu saya nggak menanggapi dengan ucapan, cuma senyum aja. Setelah itu kita cuma tegur sapa aja kalau lagi papasan. Yang saya tahu, Pak Bayu orangnya ramah, baik, dan pekerja keras.
WENI ARFIYANI
Aku nggak akan pernah lupa, Kamis 2 Februari 2023, kali pertama jatuh dari sepeda motor saat berangkat badminton dari kantor. Sampai di lapangan kondisi motor tidak prima dan kaki lecet. Lalu seorang kawan dan senior menawarkan untuk mengantarkanku sampai kos-kosan. Kawan yang aku hormati itu adalah Cornelius Bayu Kurniawan. Mas Bayu begitu ia biasa dipanggil. Rumahnya puluhan kilometer dari kantor, tapi hujan malam itu tidak membuat ia bergeming. Beliau terus mengiring motorku sampai Jakal Km. 5. Memastikan aku sampai kosan dengan aman dan tidak ada kendala pada motorku yang habis tabrakan.
Tidak akan pernah aku lupakan, kebaikan yang selalu ditebarkan. Keceriaan saat bercanda dari balik jendela kaca. Tapi malam itu, masih di hari Kamis seperti saat Mas Bayu menggiring motorku. Kamis, 14 Desember 2023, aku hanya bisa termenung, mengantarkan Mas Bayu dari balik jendela, mengantarkan untuk terakhir kalinya seorang kawan dan abang yang baik hatinya.
Meski tidak mengantarkanmu, tapi aku yakin dan pasti, Mas Bayu sudah sampai dengan selamat dan damai ke rumah terakhir yang menjadi tempat terbaik untuk manusia yang elok hatinya seperti beliau.
Esok harinya, aku menatap sekeliling berkali-kali dan menyadari tidak akan ada lagi sepeda motor Mas Bayu yang sudah terparkir di kantor setiap aku datang di hari Rabu pukul 7 pagi. Selamat jalan abang dan kawan yang aku hormati, Cornelius Bayu Kurniawan.
FERRA LISTIANTI PUTRI
Duka paling dalam atas kepergian Mas Bayu. Perjuanganmu membelah kota Jogja dari pucuk Kaliurang menuju Umbulharjo membuat kami tersanjung. Kini, tak ada lagi tawa renyah dan sapaan hangat setiap kali datang ke kantor. Tak lagi bisa melihat pria berkacamata dengan tas pinggang dan jaket hitam yang jadi ciri khasmu setiap ke kantor. Selamat jalan menuju keabadian. Semoga damai di sisi Tuhan. Kebaikan Mas Bayu akan kami kenang selalu.
HAPSARI AFDILLA
Hi, Mas Bayu. Sampai detik di mana saya menulis ini, rasanya saya masih nggak nyangka kalau Mas Bayu udah pergi ninggalin kita semua. Saya memang nggak terlalu dekat sama Mas Bayu, bertegur sapa pun hanya sesekali selama di kantor atau acara di luar kantor.
Tapi dari momen yang singkat itu, saya yakin Mas Bayu orang yang ramah. Yang saya ingat, Mas Bayu nggak pernah pelit senyum. Kapan pun ada kesempatan bertemu orang, senyum itu selalu muncul.
Sekali lagi, selamat jalan Mas Bayu. Saya berdoa semoga Mas Bayu ditempatkan di sisi terbaik. Juga, buat keluarga Mas Bayu, saya tidak tahu apakah kata-kata saya ini bisa menguatkan atau tidak. Tapi yang pasti, mereka yang sudah pergi tak mungkin kembali. Sementara yang hidup harus melanjutkan hari-harinya. Saya berdoa semoga keluarga Mas Bayu tabah dan kuat untuk kedepannya.
TITIS
Sudah 18 tahun saya kenal Mas Bayu. Saya kagum dengan keramahannya yang tidak pernah hilang dan tentu saja senyumnya yang selalu hadir setiap saat. Mas Bayu, adalah orang paling berdedikasi untuk pekerjaannya yang pernah saya kenal. Tidak ada yang lain. Berkali-kali ngobrol dengan Mas Bayu, satu ilmu yang saya petik darinya yaitu semangat welas asih atau compassion alias peduli terhadap sesama. Itulah mungkin yang membuat beliau menjadi sosok yang sangat ringan tangan, bersedia membantu siapapun dalam kondisi apapun. Selamat jalan Mas Bayu.
FARIKA MAULA
Secara emosional, saya bisa dibilang tidak punya kenangan apapun dengan Mas Bayu. Tapi, tak jarang saya ikut nimbrung obrolannya meski hanya sebentar.
Yang saya tahu, Mas Bayu adalah salah satu karyawan Brilio yang fast respons. Selain pada jam kerja, ia selalu menanggapi pesan WhatsApp saya saat tengah malam. Pernah saat itu saya meminta Mas Bayu untuk mengirimkan watermark Brilio untuk dokumentasi foto pernikahan Erina dan Kaesang. Tak disangka, pesan saya dibalas pada detik yang sama olehnya.
Bukan itu saja, saya pernah meminta logo Brilio kepada Mas Bayu saat tengah malam juga. Lagi-lagi saya dibuat takjub oleh kecepatannya dalam menanggapi pesan. 2 Menit setelah pesan itu terkirim, Mas Bayu membalas pesan saya. Padahal kalau dipikir-pikir, Mas Bayu bisa saja membalas dengan "oke mbak besok saya kirim ya".
Ternyata Mas Bayu membalas pesan saya sekaligus memberikan logo yang saya butuhkan dengan berbagai versi dan resolusinya jos.
Setiap berpapasan dengan saya di kantor, ndilalah Mas Bayu juga tengah bersiap pulang. Kata-katanya selalu sama, "Aku duluan ya mau jemput Dion". Dion adalah anak laki-lakinya yang sekarang sedang menempuh pendidikan SD, Dion masih kelas 1.
Pada Jumat (15/12) kemarin, Dion yang sering saya dengar namanya diucapkan Mas Bayu itu tengah menangis haru. Sambil membawa kartu pers Brilio ayahnya, Dion ikut mengantarkan jenazah Mas Bayu untuk dikebumikan. Saya yakin, Dion akan tumbuh menjadi anak kuat, hebat dan penuh tanggung jawab seperti ayahnya.
Mas Bayu berpulang dalam keadaan baik. Mas Bayu berpulang dalam keadaan mencari nafkah untuk keluarga. Istri dan anak-anak Mas Bayu patut bangga memiliki sosok yang tangguh, loyalis, dan pekerja keras. Selamat istirahat Mas Bayu.
GUFRON
Mas Bayu, terima kasih yaa telah hadir dan memberikan banyak sekali ilmu selama kerja bareng di kantor. Banyak sekali inspirasi dan juga bantuan yang telah Mas Bayu berikan teman-teman di kantor, terutama bagi saya, Rukman, dan Adnan.
Pertama kali kenal Mas Bayu yaitu saat kita bersua di teras kantor selepas pulang kerja. Karena berbeda divisi kala itu, pertemuan kita hanya sebatas interaksi dan obrolan ringan, segelas kopi dan bermain catur.
Pertemuan dan obrolan kita semakin intens sejak bergabung bersama di tim video AI Brilio di bulan Juli 2023. Saya, Adnan dan Rukman yang sebelumnya berkecimpung di techno.id mulai mencoba teknologi video AI bersama dengan Mas Bayu.
Bagi saya pribadi, inisiatif dan ide Mas Bayu yang selalu terdepan sangat membantu dan memudahkan kelancaran dalam pekerjaan, dan sangat membantu tim video AI yang baru seumur jagung kala itu. "Mas coba website voice over yang ini, coba desain thumbnailnya kek gini, keknya artikel seperti ini menarik untuk konten video AI, gimana kalau coba edit video pakai CapCut dulu trus pakai auto caption, coba temponya ganti ke yang lebih rendah,".
Kami tentu nggak akan lupa dengan kebersamaan selama ini, Mas Bayu yang selalu menegur, menyapa dan mendoakan saya dan juga teman-teman. Mas Bayu juga sering memberikan semangat yang pasti tak pernah saya lupa. "Piye mas, makin sehat aja, ayo mas guf, kamu pasti bisa", kalimat dorongan semangat yang masih terngiang hingga saat ini.
Makasih yaa Mas Bay, terima kasih atas dedikasi yang Mas Bayu berikan. Saya bersaksi Mas bayu orang yang sangat baik, pekerja keras, dan Mas Bayu akan selalu menjadi inspirasi bagi saya dalam bekerja dan menjalani hidup kedepannya.
Sekali lagi, terima kasih Mas Bayu, maaf ya mas kalau ada salah kata dan perbuatan, terima kasih tlah hadir bersama kami, selamat jalan, semoga Mas Bayu mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya.
Recommended By Editor
- Anwar Khumaini, selamat kembali pulang!
- Mengenang Lata Mangeshkar, ini 7 aksinya yang selalu dirindukan
- Tinggalkan banyak lagu hits, ini 7 kisah musisi Oddie Agam
- 5 Kisah karier Beben Jazz semasa hidup, pebulu tangkis jadi musisi
- 10 Potret kenangan kebersamaan Kang Pipit bareng pemain Preman Pensiun