Brilio.net - Sampai saat ini, wabah virus corona masih terus berlangsung dan menyebar ke seluruh tempat. Hal ini membuat segala bentuk aktivitas menjadi terganggu, dari mulai aktivitas di sektor ekonomi hingga sektor pariwisata.
Dengan adanya lockdown di beberapa negara, memicu munculnya kasus pemburuan satwa liar yang semakin tinggi. Peningkatan tersebut terjadi karena penutupan kawasan hutan lindung yang membuat aktivitas di sektor pariwisata serta patroli keamanan satwa liar mengalami penurunan.
Dilansir brilio.net dari mothership.sg pada Rabu (13/5) menurut Rohit Singh, yang merupakan Direktur Penegakan Satwa Liar dan Penangkapan Tanpa Perburuan di World Wide Fund for Nature (WWF) Singapura, WWF masih mengumpulkan bukti tentang perburuan liar selama periode ini.
Singh mengatakan bahwa di beberapa daerah, perburuan satwa liar semakin meningkat sedangkan di daerah lain saat ini belum terdapat bukti kuat tengah mengalami kondisi yang sama.
Namun, Singh menyoroti bahwa seorang penjaga hutan di India merasakan tekanan di hutan lebih tinggi seiring adanya pemburu liar yang memanfaatkan situasi lockdown di negaranya.
"Ada juga peningkatan perburuan kura-kura air tawar, kegiatan penangkapan ikan ilegal dan insiden kebakaran hutan. Ini menunjukkan nilai dari tindakan perlindungan darat dan saling ketergantungan antara langkah-langkah tersebut dan masyarakat lokal. Masa depan konservasi keanekaragaman hayati terletak pada upaya bersama melakukan penjagaan."
Menurut sebuah laporan oleh Wildlife Justice Commission (WJC), sebuah organisasi nirlaba internasional, yang mengganggu kejahatan transnasional terorganisir dalam perdagangan satwa liar, dilaporkan bahwa beberapa tim perburuan liar diarahkan untuk memasuki taman dan kawasan lindung selama ini.
Tanpa kehadiran wisatawan di taman dan cagar alam, yang dapat bertindak sebagai pencegah, pemburu gelap tidak akan takut melakukan kegiatan ilegal di tempat-tempat yang ditutup sementara saat pandemi corona Covid-19.
Di Afrika Selatan, National Geographic melaporkan bahwa ada lonjakan perburuan badak pada akhir Maret, selama minggu pertama negara melakukan lockdown, ditemukan tujuh badak terbunuh minggu itu.
BBC melaporkan bahwa menurunnya aktivitas sektor pariwisata dan ekonomi global, dapat menyebabkan peningkatan perburuan liar terhadap satwa liar.
Dampak Covid-19 pada pariwisata berbasis alam akan sangat parah di berbagai negara. Di mana pendapatan yang dihasilkan oleh pariwisata adalah sumber pendapatan utama untuk pengelolaan taman nasional dan masyarakat lokal. Tanpa aliran pendapatan utama dari ekowisata, masyarakat lokal memilih cara alternatif untuk bertahan hidup dengan cara hidup dengan terpaksa beralih melakukan kegiatan ilegal seperti perburuan untuk mengamankan ekonomi mereka.
Recommended By Editor
- Viral adegan Bajaj Bajuri ramal penyakit corona, ini faktanya
- Kisah bocah belajar di bawah meja jualan ibunya ini bikin haru
- WHO: Kami sudah punya 8 kandidat calon vaksi virus corona
- 8 Momen Nikita Mirzani bagikan makanan sahur, menangis haru
- Cegah corona, Mandom Indonesia sumbang hand sanitizer untuk Kemenkes