Brilio.net - Masyarakat di seluruh dunia saat ini sedang menyoroti isu kemanusiaan yang tengah menimpa Palestina. Banyak pihak yang ingin sekali memberikan bantuan baik berupa uang maupun tenaga, termasuk Indonesia. Karena itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membuka peluang bagi masyarakat sipil untuk bergabung dengan pasukan perdamaian dalam membantu warga Palestina.

Agus mengatakan bahwa salah satu satuan pasukan perdamaian yang akan dikirim TNI yakni Batalyon Zeni. Pasukan tersebut dimaksudkan bertugas untuk membangun berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah, hingga tempat rehabilitasi. Jika ada masyarakat sipil yang berminat maka hal tersebut akan diatur lewat Kementerian Luar Negeri.

"Kemenlu yang akan mengatur ya," kata Panglima TNI Agus Subiyanto dilansir dari liputan6.com pada Sabtu (15/6).

TNI buka peluang masyarakat sipil ikut ke Gaza berbagai sumber

foto: liputan6.com/Delvira Hutabarat

Tempat yang akan dibangun oleh batalyon tersebut nantinya akan diisi oleh para tenaga ahli di bidangnya. Semuanya dimaksudkan untuk melayani warga Palestina. Seperti tempat rehabilitasi, tentu membutuhkan tenaga ahli di bidang pengobatan trauma untuk para korban peran. Nah Agus mengatakan bagi masyarakat sipil yang mempunyai keahlian di bidang psikologi bisa mengisi fasilitas tersebut.

"Nah untuk rehabilitasi butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya," kata Agus.

Meski telah membuka peluang, Agus tidak terlalu detail dalam menjelaskan prosedur yang harus dilewati. Belum jelas bagaimana caranya, jika warga sipil ingin bergabung ke pasukan perdamaian itu.

Sebelumnya, TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza. Pasukan tersebut nantinya akan bergerak di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis. TNI juga telah menyiapkan tiga unit pesawat untuk mengangkut warga Palestina yang menjadi korban luka-luka akibat serangan Israel. Korban tersebut akan dibawa dan dirawat di Indonesia.

Selain itu, TNI telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk Gaza berupa KRI yang akan berfungsi sebagai rumah sakit apung, tambahan alutsista, serta bantuan logistik. Agus menegaskan bahwa bantuan tersebut akan dikirimkan apabila gencatan senjata telah tercapai di Gaza dan TNI menerima mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).