Brilio.net - Kasus penyebaran virus corona masih menunjukkan adanya penambahan di sejumlah negara, baik dari segi jumlah kasus, pasien sembuh, dan korban jiwa. Pada Rabu (29/4) berdasarkan Worldmeters kasus corona Covid-19 telah mencapai lebih dari 3,1 juta orang di seluruh dunia. Salah satunya juga terjadi di negara India yang terdapat lebih dari 31 ribu kasus, 1.008 pasien meninggal dunia dan 7.747 pasien sembuh.

Melihat tingkat kasus yang tinggi, negara berpenduduk terpadat ke-2 di dunia tersebut melakukan beberapa kebijakan. Seperti keputusan untuk lockdown yang diterapkan akhir Maret lalu. Dengan jumlah kasus yang banyak di berbagai daerah, menjadikan pemerintah mengambil inisiatif. Beberapa gedung besar atau aula dijadikan sebagai lokasi untuk karantina pasien Covid-19.

Nah baru-baru ini, pusat pendidikan 'Azam College of Education' di wilayah Pune, India menawarkan sebuah aula dalam masjid kampus untuk menempatkan ratusan pasien yang terkena pandemi Covid-19.

Dilansir brilio.net dari Pune Mirror Rabu (29/4), aula seluas 9.000 m2 telah disiapkan untuk merawat pasien positif corona. Aula tersebut disulap dan ditata dengan puluhan kasur kecil lengkap dengan bantalnya. Jaraknya pun telah diatur sehingga nantinya para pasien tatap dapat menerapkan physical distancing.

Masjid ini disulap jadi tempat karantina  2020 borakdaily

foto: borakdaily

Menurut presiden 'Azam Collage of Education', Dr. PA Inamdar, setidaknya aula masjid tersebut dapat menampung 80 suspek Covid-19.

"Kami telah mengatur untuk setidaknya 80 suspek Covid-19 yang akan dikarantina di aula masjid. Untuk saat ini, aktivitas akademik dihentikan," kata presiden Azam Collage of Education, Dr. PA Inamdar.

Masjid ini disulap jadi tempat karantina  2020 borakdaily

foto: borakdaily

Dalam masjid itu sudah tersedia sejumlah fasilitas yang lengkap, mulai dari kipas, pencahayaan yang cukup hingga toilet. Meskipun pasien Covid-19 tersebut juga sudah ditanggung makannya dari pihak pemerintah, namun pihak masjid pun juga akan tetap menyediakan sarapan dan makan siang.

Menariknya, karena masjid terdapat di wilayah kampus pendidikan, mereka menyediakan fasilitas buku bacaan. Ya hal tersebut agar para pasien dapat menggunakan waktu luang untuk membaca.

"Kami juga berencana untuk menawarkan lebih banyak tempat seperti itu kepada pemerintah untuk digunakan sebagai fasilitas karantina," imbuh Dr. PA Inamdar.